Share

Diancam

Author: Nawila_08
last update Last Updated: 2024-07-30 17:41:17

Perlahan kedua bola mata itu terbuka. Sang pemilik pupil mengerjap-ngerjapkannya agar pandangannya bisa lebih jelas.

Ketika mata indahnya telah terbuka sempurna dan pandangannya sudah jelas, ia pun termangu melihat apa yang ada di depan matanya.

Seorang wanita berparas sangat cantik ada di hadapannya. Tubuhnya yang indah hanya berbalut selimut saja mengingatkan Moreno akan malam-malam panasnya ketika masih bersama dengan istrinya.

Untuk sesaat Moreno terdiam. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Rania...” lirihnya di dalam hati. “Bukan!! Dia bukan Rania. Rania-ku sudah tiada” tegas Moreno pada dirinya sendiri. “Tapi siapa dia? Kenapa wajahnya sangat mirip dengan Rania,” tanya Moreno di dalam hati.

Hawa dingin seketika menghampiri Cecilia ketika ia sudah mengakhiri panggilan dengan Mami Susan –maminya Moreno.

Tatapan yang ia dapatkan dari pria yang semalam bercinta dengannya benar-benar tatapan yang super dingin dan tajam bagaikan pedang yang menghunus jantung.

“Anda sudah bangun?” tanya Cecil pada Moreno yang seketika membuyarkan lamunan lelaki itu. “Maaf... Saya terpaksa menerima panggilan masuk dari ibu Anda. Saya pikir pasti ada hal penting yang ingin di sampaikan olehnya hingga ia menelepon sampai puluhan kali.”

“Kamu harus bertanggung jawab!!” Seru Moreno.

“Tanggung jawab? Untuk apa?”

“Untuk apa yang sudah terjadi dan akan terjadi!!” tegas Moreno.

Setelahnya Moreno bangkit dari posisinya. Tubuhnya yang tak polos seutuhnya membuat Moreno tak canggung untuk menjauh dari dari ranjang.

Lalu, Moreno memunguti pakaiannya dan memakai kembali satu persatu pakaiannya itu. Setelah selesai memakainya ia pun kembali mendekati Cecil dan menghujani Cecilia dengan banyaknya pertanyaan tentang bagaimana mereka bisa tidur bersama di kamar ini.

Moreno terus mendesak dan memojokkan Cecil untuk mengaku. Hingga akhirnya Moreno merasa yakin kalau Wilson –rekan bisnis yang selalu merasa iri padanyalah yang sudah menjebaknya.

Kini Moreno tak bisa hanya tinggal diam. Dia harus membuat rencana Wilson tidak berhasil. Ia tak akan membiarkan Wilson menggapai mimpinya yang ingin merusak reputasi Moreno dengan cara membuat Moreno terlihat seperti seorang bajingan yang hobinya tidur dengan wanita murahan.

Bukan hanya mengancam akan melaporkan Cecil pada polisi, tapi Moreno juga akan menyeret rumah bordil dan pemiliknya jika sampai Cecil tak mau menuruti perintahnya.

Tak ingin menjadi penyebab masalah bagi orang lain. Bagi Tuan Tanu yang sudah seperti ayahnya dan rumah bordil yang sudah seperti rumahnya, Cecilia pun hanya pasrah mengikuti kemauan Moreno.

***

Setelah dipaksa dan diancam akan dilaporkan kepada polisi atas tuduhan penjebakan, Cecilia pun akhirnya setuju untuk ikut bersama dengan Moreno.

Moreno tahu apa yang harus dilakukan agar rencana licik Wilson tidak berhasil sekaligus menutup mulut maminya yang terus ribut menyuruhnya untuk mencari istri lagi.

Ya... rencanya Moreno akan menikahi Cecilia. Ia akan mengubur masa lalu Cecil agar tidak ada siapa pun yang tahu termasuk maminya sendiri. Sehingga saat Cecil menjadi ibu dari putrinya tak akan ada orang yang meragukan integritasnya.

“Ren....! Kamu habis dari mana sih? Dari semalam Mami coba buat hubungin kamu, tapi enggak bisa!”

“Maaf Ma, semalam Reno...._” kalimatnya sengaja dibiarkan menggantung. Ia menoleh ke arah Cecil yang membuat Cecil merasa canggung ditatap oleh Moreno dan juga maminya.

Mami Susan tersenyum saat ikut menoleh ke arah Cecil. Sepertinya ia mengerti dan merasa sangat senang sekali karena putranya semalam tak bisa dihubungi dan Cecil-lah yang menjadi alasannya.

Tapi, kemudian mami Susan seakan dibuat terkejut ketika ia lebih dalam menatap wajah Cecil yang begitu mirip dengan almarhum menantunya.

“Reno.... Apa dia?”

“Bukan Mam... Hanya kebetulan mirip saja!” potong Reno –ia sudah bisa membaca apa yang ada di dalam pikiran maminya.

“Kamu harus jelaskan ini sama Mami! Mami enggak bisa kamu tikung seperti ini.”

Moreno mengerti kenapa maminya merasa ditikung olehnya. Moreno sendiri pun merasa Tuhan telah menikung dirinya dengan menakdirkannya bertemu dengan Cecil yang wajahnya sangat mirip dengan Rania.

“Mama....” di tengah percakapan, suara lirih Reina yang terdengar di telinga berhasil mengalihkan perhatian semuanya.

“Mama...” lirihnya lagi dengan tangan terulur ke arah Cecil.

Sesuai dengan apa yang sudah Moreno prediksikan. Dirinya yang sangat mengenali Rania saja hampir salah mengenali Cecil. Bahkan maminya juga demikian.

Dan tentu saja Reina yang sangat merindukan ibunya dan hanya bisa menatap fotonya yang terpajang di dinding kamarnya juga akan langsung menganggap kalau Cecil itu adalah ibunya karena wajah Cecil yang sangat mirip dengan wajah Rania.

Cecilia menoleh ke arah Moreno. Melihat anggukan kepala dari Moreno, Cecil pun akhirnya memberanikan diri untuk menghampiri gadis kecil yang mengira dirinya adalah mamanya.

“Sayang... Kamu sakit apa?” tanya Cecil dengan sangat lembut.

Bukannya menjawab pertanyaan Cecilia, Reina justru malah ingin Cecil memeluknya.

“Mama... Kenapa Mama baru pulang sekarang? Kenapa Mama kerjanya lama sekali?”

Moreno memang masih merahasiakan tentang kematian istrinya pada sang putri. Sakit yang di derita oleh Reina-lah yang menjadi alasan dari kebohongannya.

Moreno tak ingin Reina sedih apalagi tak punya semangat untuk hidup karena tak memiliki ibu. Oleh sebab itulah ia terpaksa berbohong pada putrinya dan baru akan jujur saat Reina sudah besar nanti.

“Reno... Mami mau bicara!”

Mami Susan lalu menarik Moreno untuk pergi ke luar. Ia ingin mendengar cerita tentang Cecilia secepatnya. Ia tak ingin mati penasaran karena Moreno yang tiba-tiba datang membawa wanita mirip dengan almarhum istrinya.

Moreno pun mengikuti langkah maminya setelah ia memberi isyarat pada Cecil untuk menjaga putrinya.

Moreno mulai mengarang cerita tentang hubungannya dengan Cecilia saat cecaran pertanyaan dilayangkan oleh maminya. Ia mengaku bahwa Cecilia itu adalah kekasihnya yang akan dia nikahi.

Moreno mengatakan ia telah jatuh cinta pada Cecil karena Cecil yang mirip Rania. Dan Cecil jugalah yang menjadi alasan Moreno selama ini selalu menolak untuk dijodohkan.

Ceklek...

Suara pintu terbuka itu mengalihkan perhatian Moreno yang sedang mengarang bebas tentang hubungannya dengan Cecilia.

“Kenapa? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Reina?” tanya Moreno khawatir.

“Dia sudah tidur lagi. Apa boleh saya pulang sekarang?”

“Pulang? Kamu mau langsung pulang tanpa mau menyapa calon mami mertua kamu?” seru mami Susan.

“Mam-mami mertua?!” Cecilia tampak bingung dan gugup dengan apa yang diucapkan oleh mami Susan.

“Mam... Nanti lagi aja! Reno tadi udah bilang kan kalau hari ini akan ada hal penting yang akan Reno dan Cecilia lakukan. Jadi kami harus pergi dulu untuk mengurus semuanya.”

“Tapi janji ya? Kalian akan kembali lagi ke sini nanti malam dengan kabar bahagia yang akan sangat menyenangkan saat didengar Reina?!”

“Pasti Mam! Reno bisa memastikannya.”

Seusai karangannya mendapat nilai hampir sempurna dari maminya. Moreno pun membawa Cecil untuk pergi dari rumah sakit tempat Reina dirawat.

Namun belum sampai mereka ke halaman parkir, Cecilia yang sudah sangat penasaran dengan apa yang telah dikatakan oleh Moreno pada maminya menghentikan langkahnya.

“Ini sebenarnya ada apa sih? Saya beneran enggak ngerti sama sikap ibu Anda terhadap saya!”

“Kamu akan mengerti semuanya saat kita sudah menikah nanti.”

“Apa? Anda bilang apa?”

“Menikahlah dengan saya!” pinta Moreno.

Bersambung....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Ancaman Tak Berguna

    Mau sehebat apa pun Cecilia berusaha, tetap saja bukan hal yang mudah untuknya bisa mengingat apa yang sudah terjadi semalam antara dirinya dan Moreno.Selain tanda merah yang mewarnai sekujur tubuhnya tak ada lagi yang bisa Cecilia jadikan petunjuk.“Semalam aku pasti sudah menggodanya. Dan pria mana pun mana tahan kalau aku goda?! Benar-benar sangat memalukan!” umpat Cecil menyesali kebodohannya.“Seharusnya semalam itu aku tidak mabuk agar aku tidak melakukan kesalahan yang fatal seperti ini. Sekarang apa yang harus aku lakukan. Bagaimana aku akan bisa bertemu dengan Pak Moreno setelah apa yang aku lakukan padanya tadi malam.“Tapi tunggu, kenapa Pagi ini Pak Moreno terlihat sangat manis? Dia menyapaku dengan begitu lembut seperti seseorang yang tidak sedikit pun merasa terganggu dengan kehadiranku di kamarnya.”Cecilia terus saja bicara sendiri sambil memantaskan dirinya di depan cermin.Cecilia sangat

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Melabuhkan Cinta

    “Jangan pernah menyesalinya...”Moreno lalu menenggelamkan wajah pada wajah cecilia. Ia melumat habis bibir Cecil yang terasa manis bagaikan madu.Moreno mulai merakus dan egois. Ia berpikir bahwa apa yang terjadi malam ini akan disesali oleh Cecil esok hari. Tapi ia tak peduli dengan itu.“Kamu tahu, apa yang membuat aku kacau hari ini?” tanya Moreno saat ia sudah menarik bibirnya dari atas bibir Cecil.Sengaja ia membuat jarak antara wajah mereka demi bisa melihat bagaimana ekspresi Cecil saat mendengar jawabannya nanti.“Apa?” jawab Cecil tak sabar ingin Moreno kembali melanjutkan serangannya.Moreno mengangkat tangannya. Ia belai wajah Cecil yang sangat mirip dengan Rania, tapi saat ini Moreno tidak sedang menganggapnya Rania.“Hari ini aku merasa kacau karena ulahmu. Karena kamu mengatakan siapa itu Dito dan apa yang sudah dilakukannya terhadap dirimu!” jawab Moreno.“A

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Jangan Pernah Menyesal

    “Hal romantis lainnya?”Cecilia semakin menengadahkan wajahnya membuat bibirnya yang terlihat manis makin jelas terlihat.“Ya... Ada banyak hal romantis yang sering kami lakukan setiap kali salah satu dari kami sedang merasa sedih atau hati kami kacau karena sesuatu hal,” balas Moreno.Beberapa saat mereka hanya diam dan saling memandang. Mencoba menyelami perasaan masing-masing. Lalu, sedetik kemudian Moreno menempelkan bibirnya tepat di atas bibir Cecil.Moreno mencium lembut bibir Cecil. Dan Cecil memejamkan matanya tangannya yang tersampir di bahu Moreno mengepal kuat, menahan diri untuk tidak membalas.Sadar Cecilia tak membalasnya seperti tadi ketika mereka melakukannya di pesta pak Guntur, Moreno pun lalu menarik bibirnya.Ia membuka matanya dan menemukan Cecilia juga memejamkan mata seperti dirinya.“Ini hanya permulaan, permulaan dari banyaknya hal romantis yang sering saya lakukan bersama dengan

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Romantis

    Cecilia merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah lebih dulu ia melihat keadaan Reina yang sudah terlelap.Tangannya ia simpan di atas dada. “Hati, hari ini kamu pasti sangat lelah kan? Berkali-kali kamu dibuat terkejut.”Tangannya lalu mengusap dadanya sambil ia memejamkan mata berharap rasa kantuk akan segera menghampirinya dan mengakhiri hari yang sangat mendebarkan ini.“Apa maksudnya Pak Reno bercanda seperti tadi. Dia meminta aku berjanji seperti janji yang sudah aku buat saat Dito memberiku harapan. Saat aku merasa gugup karena ucapannya dia malah langsung marah dan meninggalkan aku sendirian di dalam mobil. Benar-benar sangat aneh!”Jika Cecil langsung masuk ke dalam kamarnya dan berharap akan segera mengantuk lalu pergi tidur, lain halnya dengan Moreno. Saat ini Moreno merasa benar-benar sangat gelisah.Bagaimana bisa ia terus memikirkan Cecil dan Dito yang pernah tidur bersama. Ditambah lagi, Dito itu adala

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Bilang Aja Cemburu

    Acara pesta malam ini sebenarnya masih belum selesai, tapi rasa cemburu yang membakar diri Moreno membuat Moreno memutuskan untuk lebih dulu pulang dengan alasan Reina di rumah sendirian.Di sepanjang perjalanan pulang, Moreno hanya terdiam tak bicara. Hal itu tentu membuat Cecil bingung karena tak tahu apa alasan dari diam dan marahnya Moreno padanya dirinya.“Pak...” panggil Cecil tak ingin kesunyian menemani perjalan pulang mereka.Moreno hanya menoleh untuk menjawab panggilan Cecil. “Bapak kenapa hanya diam saja? Apa saya sudah melakukan kesalahan?” tanya Cecil yang tak ingin menebak-nebak tentang alasan dari diamnya Moreno saat sedang bersama dengannya.Moreno masih tak membuka mulutnya, ia masih terdiam dan hanya membiarkan Cecil menunggu ia membuka mulutnya.“Kalau Bapak marah sama saya gara-gara Dito, saya minta maaf! Tapi saya bisa pastikan bahwa dia tidak akan membocorkan siapa saya sebenarnya.”Karena Moreno tak kunjung bicara apa yang membuat dirinya marah, Cecilia pun a

  • Gairah Cinta Sang Duda Anak Satu   Terbakar Cemburu

    Musik pengiring dansa gelombang kedua sudah dimainkan. Tangan Dito sudah merangkul pinggang Cecilia dengan tatapan mata penuh cinta yang ia berikan pada wanita yang seharusnya menjadi miliknya itu.Tangan Cecilia juga sudah tersampir di bahu Dito. Tatapannya ia tundukkan. Tak berani ia melihat ke arah pria pertama yang mencicipi tubuhnya.“Jangan terlalu tegang seperti itu,” kata Dito. “Semua orang akan curiga kalau kamu memasang wajah tegang!”Cecilia menengadah kedua bola matanya bertemu dengan manik mata coklat terang milik Dito.Ingatan Cecil kembali pada satu tahun lalu, di mana ia yang masih gadis harus tidur dengan Dito yang telah membeli tubuhnya.***Satu tahun lalu, di sebuah kamar rumah bordil milik Tuan Tanu.“Jadi kamu masih perawan?” dengan nafas tersengal karena kabut nafsu menyelimuti dirinya –Dito pun melayangkan pertanyaan pada wanita yang tubuhnya sedang ia tindih.“Ka-mu yang per-tama!” jawab Cecil.“Jadi inilah alasannya kenapa harga tubuhmu bisa sepuluh kali lipa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status