Share

Bab 102

Marco menekan telapak tangannya di atas ranjang, membuat tubuhnya terangkat menjauh dari tubuh gadis di bawahnya.

Terlalu naif bila ia tidak tersinggung dengan kalimat yang baru saja dilontarkan kekasihnya. Ia bangkit dan berdiri dari ranjang itu.

“Sepertinya kamu perlu istirahat,” ucapnya. Lalu tanpa menoleh, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya sambil berjalan keluar dari kamar itu.

“Om, mau kemana?” teriak Cassandra tepat sebelum pintu kamarnya tertutup.

Namun Marco sama sekali tak mengurungkan niatnya untuk menutup pintu. Ia tidak berniat untuk menjawabnya.

“Apa sebenarnya yang ada dalam pikirannya?” batin Marco. “Bukankah kebanyakan perempuan lebih menyukai sebuah hubungan dengan ikatan yang jelas?”

Sebaliknya dengan Cassandra. Gadis itu berguling dan membenamkan wajahnya di bantalnya.

“Om Marco ngeselin! Kenapa sih dia nggak mau ngertiin aku? Aku kan masih ingin nikmatin masa mudaku. Kalau aku nikah, aku harus sibuk urus rumah, urus anak, urus segala macem,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status