Share

Bab 103

Gadis itu mendongakkan kepalanya. Napasnya terengah dan sepasang tangannya meremas rambut di batok kepala kekasihnya.

Marco menghentikan permainannya. Ia menatap lembut wajah kekasihnya yang tampak kelelahan karena ulahnya.

“Aku … sepertinya aku terlalu banyak lihat konten di media sosial. Aku takut jika menikah nanti, aku harus terus tinggal di rumah, melakukan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya, hamil, punya anak dan mengurus segalanya sendirian sampai tak punya waktu untuk diri sendiri.” Cassandra terdiam. “Jujur, itu sangat menakutkan.”

Marco tersenyum manis. “Kalau itu yang menjadi kegelisahanmu. Aku tidak akan keberatan berbagi tugas denganmu.

Kita bisa berangkat bekerja bersama-sama, pulang bersama. Mengerjakan segala sesuatunya bersama. Bukankah itu terdengar sangat manis.”

Cassandra memiringkan badannya, menatap lelaki yang sedang tersenyum, seolah sengaja memamerkan pesonanya. Gadis itu membalas senyuman itu dan menganggukkan kepalanya.

“Itulah kenapa aku sangat m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status