Share

Bab 118

“Apa aku nggak salah dengar?” Sepasang mata Hani membulat ketika mendengar kalimat yang diucapkan sahabatnya itu.

“Benar. Sekarang mereka sedang mencarinya,” sahut Cassandra. “Aku juga tidak percaya dia bisa berbuat senekat itu dengan mempertaruhkan nama dan karirnya.”

“Lalu apa rencanamu sekarang?” tanya Hani.

“Aku akan menunggu sampai Om Marco pulih kembali.” Cassandra menggenggam cangkir kopinya, membiarkan kehangatan di dalamnya menyebar di kedua telapak tangannya.

“Menurutku … sebaiknya kamu menjauh sesaat. Terus terang, aku masih khawatir. Bagaimana jika Bu Zissy masih mengincarmu. Dia bisa saja mencelakaimu,” cetus Hani. “Kita bisa pergi berlibur sesaat, sampai semuanya kembali tenang.”

Cassandra menebarkan pandangannya ke sekelilingnya. Kantin rumah sakit siang ini tidak seramai biasanya. Terlihat beberapa orang sedang mengawasi mereka.

“Tidak,” sahut gadis itu. Diletakkannya cangkir itu ke atas meja setelah menyesapnya. “Aku sudah kehilangan banyak waktu untuk bersamanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status