Share

Pembeli Mobilnya

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 17:25:45

Anna langsung meradang mendengar persyaratan kurang ajar dari Diego.

Walaupun Anna butuh uang, tapi Anna punya harga diri dan Anna tidak akan membiarkan Diego menginjak-injak harga dirinya seperti itu.

"Dasar kurang ajar! Berani sekali kau meminta hal seperti itu padaku, Diego?" kecam Anna.

"Pak Diego!" Diego mengingatkan. "Bersikap sopanlah padaku!"

"Baiklah, Pak Diego!" ulang Anna dengan penuh tekanan. "Tapi aku tidak akan pernah setuju dengan syaratmu!"

Diego menaikkan alisnya. "Boleh aku tahu alasannya? Aku menyetujui semua poin yang perusahaanmu minta, sedangkan aku hanya mengajukan satu syarat dariku, apanya yang berat?"

"Syaratmu sangat tidak bermoral dan aku menolaknya! Jadi tidak akan ada kesepakatan di antara kita! Permisi!"

Anna mencengkeram berkas yang ia pegang dan ia pun buru-buru keluar dari sana dengan jantung yang masih berdebar tidak karuan.

Anna menahan dirinya dan terus mengangkat dagunya angkuh sampai saat ia sudah duduk di mobilnya dan tangisannya pun meledak di sana.

"Ya Tuhan! Diego! Mengapa aku harus kembali bertemu dengannya di saat keadaanku seperti ini? Dari sekian banyak orang, mengapa harus dia? Mengapa?"

Perasaan Anna campur aduk. Entah apa yang membuatnya lebih sedih. Kenangan masa lalu atau pelecehan yang Diego lakukan barusan. Anna pun hanya bisa menangis dan terus menangis sambil memeluk dirinya sendiri.

Sementara Diego hanya meneguk minuman di ruang kerjanya dengan seringaian yang tidak pernah hilang dari wajahnya.

"Kau bisa pergi sekarang. Tapi kau pasti akan kembali. Kita lihat saja nanti!" gumam Diego dengan penuh keyakinan.

Sementara itu, setibanya Anna di rumah, Anna langsung melaporkan kegagalannya. Anna tidak menceritakan yang sebenarnya agar Jeremy tidak tahu tentang Diego.

"Apa? Dia batal berinvestasi? Bagaimana bisa? Kau itu becus bekerja atau tidak sih, Anna?"

"Aku sudah bilang kami tidak sepakat, Jeremy. Dia punya banyak permintaan yang tidak bisa kita terima."

"Apa dia memintamu bunuh diri, hah? Tidak kan? Tidak ada permintaan yang tidak bisa kita terima asalkan dia mau berinvestasi di perusahaan kita, Anna."

"Jeremy, bukan seperti itu! Persyaratannya ... persyaratannya merugikan kita."

"Sejak kapan kau menjadi bodoh, Anna? Kita sekarang memang sudah rugi dan justru kita akan makin rugi kalau Global Jaya batal berinvestasi!" bentak Jeremy yang memang temperamen itu.

Anna pun mengembuskan napas panjangnya. Dibentak Jeremy adalah makanannya sehari-hari dan Anna sudah biasa menghadapinya.

"Aku akan mencari investor lain saja."

"Tidak! Beberapa perusahaan sudah kupelajari dan tidak ada yang sekuat Global Jaya! Jadi apa pun yang terjadi, dapatkan kerja sama itu atau ucapkan selamat tinggal pada ibumu!" ancam Jeremy.

Anna kembali meradang. Suasana hatinya sedang tidak baik untuk menanggapi ancaman Jeremy.

"Berhenti mengancamku, Jeremy! Sekalipun kau tidak mau membantu biaya perawatan ibuku sama sekali, tapi aku akan berusaha sendiri! Aku tidak akan menyerah, jadi jangan harap kau bisa mengucapkan selamat tinggal pada ibuku! Tidak akan!" geram Anna, sebelum ia keluar meninggalkan ruang kerja suaminya itu.

Jeremy yang tidak terima ditinggalkan pun terus berteriak kesal, tapi Anna tidak mau mendengar apa pun lagi dan ia juga tidak peduli apa pun.

Anna pun masih melangkah pergi saat ponselnya berbunyi dan Anna langsung mengangkatnya.

"Anna, apa kau jadi mau menjual mobilmu?"

Teman Anna mempunyai dealer mobil. Anna pernah bertanya berapa harga mobilnya kalau ia menjualnya untuk biaya perawatan ibunya, tapi Anna masih ragu karena ia tidak punya kendaraan lain kalau mobilnya dijual.

"Eh, itu ...."

"Ada penawaran bagus, Anna. Ada seorang Bos yang mencari mobil second persis seperti mobilmu, bahkan tahunnya juga. Kalau kau menjualnya padaku, aku hanya akan membelinya dengan harga standar, tapi Bos ini bisa memberikan harga tinggi kalau kau mau menjual padanya."

"Benarkah? Bos siapa?"

"Temui dia nanti malam, Anna! Aku akan memberikan alamatnya."

"Tapi aku belum yakin untuk menjualnya, biar aku berpikir lagi dulu."

"Anna, dia mau menawar mobilnya dengan tiga kali lipat harga yang kuberikan waktu itu."

Anna membelalak mendengarnya. "Berapa? Tiga kali lipat?"

"Benar. Aku serius. Tapi dia mau bertemu dengan pemilik aslinya. Turuti saja, Anna! Temui dia nanti malam, kau tidak akan mendapatkan harga bagus yang seperti ini lagi, Anna!"

Anna bimbang. Anna membuka lagi semua tagihan yang harus ia bayar sendiri. Jeremy menolak membantu sepeser pun sebagai balasan karena ayah Anna sudah mencuri semuanya. 

Anna mengembuskan napas panjangnya dan menghitung semuanya, sebelum akhirnya, dengan sangat terpaksa, ia memutuskan untuk menjual mobilnya saja.

Anna pun memakai blouse sopan malam itu dan pergi ke sebuah tempat karaoke, tempat Bos yang mau membeli mobilnya berada. Namanya Jovan, Bos yang harus Anna temui di ruang VIP.

"Ck, mengapa harus ke tempat seperti ini? Tidak bisakah kami bertransaksi di tempat yang lebih normal?" gumam Anna sambil mencari di mana ruang VIP berada.

Seorang pria muda pun menyapa Anna di depan ruang VIP.

"Anda pasti Bu Anna yang menjual mobil, aku Jovan. Bosku sudah menunggu di dalam."

"Eh, Anda Pak Jovan? Lalu yang membeli mobilku ...."

"Bosku! Silakan masuk, Bu!"

Jovan membukakan pintu untuk Anna dan Anna langsung disambut suara musik yang menghentak. Bukan hanya itu, tapi suara beberapa pria juga terdengar sampai debaran jantung Anna pun memacu tidak terkendali.

"Mari, Bu! Bosku sudah menunggu!" seru Jovan yang lagi-lagi mempersilakan Anna masuk.

Anna menelan salivanya sejenak. Tempat seperti ini bukan tempat yang biasa ia datangi, tapi Anna mengangguk dan terpaksa melangkah masuk sambil mempertahankan wibawanya.

Namun, wibawa Anna seketika luntur saat tatapannya lagi-lagi bertemu dengan tatapan Diego yang entah bagaimana ada di sana.

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Juni Maimunah
cerita nya semakin seru, lanjut ...
goodnovel comment avatar
Halima Limah
diego itu cinta mati sama ana
goodnovel comment avatar
Etty Annisa
sangat menyukainyaaaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Gairah Liar Mantan Suamiku (END)

    Hidup ini bukan sekedar tentang memiliki, tapi tentang memberi dan menerima. Memberi semampu yang bisa kita berikan dengan tulus tanpa mengharap balasan, dan menerima dengan ikhlas tiga hal yang pasti dalam hidup kita. Yang pertama adalah rejeki. Tidak peduli seberapa keras kita berusaha atau sejauh mana kita melangkah, rejeki akan datang sesuai takarannya. Kadang lebih cepat, kadang lebih lambat, tapi selalu cukup sesuai kebutuhan.Yang kedua adalah takdir. Tidak peduli jalan mana yang kita pilih, takdir akan menemukan jalannya sendiri. Ada hal-hal yang bisa kita upayakan, tapi ada pula yang sudah digariskan dan harus diterima dengan kebesaran hati.Dan yang terakhir adalah kematian. Tidak peduli siap atau tidak, kematian akan datang menjemput pada waktunya. Itu adalah kepastian yang mengajarkan kita untuk lebih menghargai setiap detik kehidupan.Dan Anna sudah merasakan semua itu begitu jelas, bahkan juga begitu dekat dengan kematian itu. Saat Anna kehilangan Martha yang tidak

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kebahagiaan yang Lengkap

    Delapan bulan kehamilan Anna adalah delapan bulan yang paling luar biasa. Berbagai perasaan campur aduk saat ia hamil anak kembar. Ada rasa berlebihan saat ia mulai sensitif, ada rasa mual parah dan tidak nafsu makan, ada rasa pegal luar biasa sampai kesulitan bernapas karena perutnya terlalu sesak, ada rasa sakit juga saat bayinya menendang, sulit berjalan karena perutnya terlalu berat, dan semua masalah lain dalam kehamilan. Namun, di atas semua itu, ada rasa haru, ada rasa bahagia saat ia diperhatikan dan dimanjakan, ada rasa bangga pada suami dan anaknya, dan terlebih ada rasa syukur yang tidak terkira. Tuhan baik dan mengijinkan Anna melewati delapan bulan kehamilan ini tanpa halangan yang berarti. Bahkan, Anna sempat berdebar dan berpikir mungkin kehamilan ini tidak akan sama bagi orang yang pernah melakukan transplantasi hati. Namun, seolah Tuhan berkata dengan restu-Nya, semua hal buruk itu tidak akan berarti apa pun. Dan di sinilah Anna, menantikan saat melahirkan yang s

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kehamilan yang Menyenangkan

    "Kembar? Ibu akan punya cucu kembar?"Retha memekik senang saat Diego memberitahunya tentang kehamilan Anna. "Benar, cucu Ibu akan bertambah dua sekaligus!" "Ya Tuhan, bagaimana ini? Ibu senang sekali! Oh, Anna, kau hamil anak kembar? Tapi kalian sudah memastikan semuanya baik-baik saja kalau Anna hamil sekarang kan?" "Tenang saja, Ibu, kami sudah memberitahu dokter yang merawat Anna dan tidak ada masalah. Kondisi Anna sendiri juga sangat stabil untuk melanjutkan kehamilan. Tentu saja kami akan melakukan kontrol rutin nantinya." "Oh, syukurlah! Selamat, Sayang! Selamat!" Retha memeluk Diego dan Anna bersamaan. Bukan hanya Retha yang bahagia luar biasa, tapi Joyce dan keluarganya langsung melonjak kegirangan saat Anna meneleponnya dan memberitahu tentang kehamilan ini. Dan yang paling bahagia tentu saja Darren yang baru diberitahu saat anak itu pulang sekolah. "Adiknya dua, Mama? Darren mau punya

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Double Happiness

    Diego pulang keesokan harinya dengan rasa rindu yang luar biasa pada keluarganya. Setiap hari, Diego selalu melakukan video call dengan Anna dan Anna selalu menunjukkan dirinya yang segar, walaupun sebenarnya lemas. Namun, sejak Anna mengetahui hasil tespeknya, Anna benar-benar merasa segar. Bahkan, rasa mual yang ia alami sudah terasa tidak mengganggu lagi. "Yeay, Papa pulang!" seru Darren yang langsung naik ke gendongan Diego. "Halo, Anak Papa! Papa membawa banyak oleh-oleh untukmu!" Diego menciumi anaknya itu. "Yeay, Darren mau oleh-oleh. Mana, Papa?" "Haha, sebentar! Bik, tolong ambilkan yang tas besar itu, itu untuk Darren." Bik Nim langsung mengambilkan tas besar yang dibawa oleh Diego, isinya mainan dan baju baru untuk Darren sampai Darren memekik kegirangan. "Yeay, ada mainan robot! Yeay!" Darren pun heboh sendiri dengan mainan barunya. "Kau pulang, Diego!" sapa Retha juga. "Iya, Ibu! Aku membawakan oleh-oleh untuk Ibu juga. Di sana ada untuk Bik Nim dan untuk Anna

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Rejeki yang Tidak Terhingga

    Beberapa waktu berlalu setelah bulan madu dan liburan yang menyenangkan, Diego dan Anna kembali pada aktivitasnya. Darren sendiri akhirnya naik kelas dan anak itu tidak jadi pindah sekolah karena Diego bertekad tetap menyekolahkan anaknya di sekolah yang terbaik. "Aku tidak apa kalau Darren harus pindah ke sekolah yang lebih ringan biayanya, Diego. Bukan karena aku tidak percaya padamu, tapi biaya sekolah Darren yang sekarang benar-benar mahal," kata Anna waktu mereka mendaftarkan Darren ke SD. "Aku paham apa yang kau pikirkan, Sayang, tapi Darren sudah nyaman di sekolah yang sekarang, semua temannya melanjutkan di sekolah yang sama, dan aku juga mau anakku sekolah di sana. Percayalah padaku, aku siap menanggung anakku dan keluarga kita. Jangan pikirkan yang lain karena aku yakin Tuhan akan selalu membuka jalannya untuk kita!" Dan benar saja, sejak Diego dan Anna menikah, rejeki yang berlimpah ruah tidak berhenti memenuhi hidup mereka, mengalir seperti mata air yang tidak pernah h

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Bulan Madu

    "Mama, ayo foto!" Dua minggu setelah pernikahan, Diego dan Anna pun lanjut berbulan madu. Tidak lupa mereka membawa Darren dan Bik Nim. Sebenarnya Retha sudah menawarkan diri untuk menjaga cucunya itu agar Diego dan Anna bisa menikmati bulan madu, tapi mereka tidak mau meninggalkan putranya itu. Retha sendiri sudah diajak, tapi ia menolak dan lebih memilih liburan di kampung halamannya saja. Dan di sinilah mereka, bulan madu sekaligus liburan di Bali, pulau yang begitu eksotis dan sangat cocok untuk berlibur. Diego sendiri sebenarnya ingin mengajak Anna ke luar negeri, tapi mati-matian Anna menolak. "Kita sedang merintis karir lagi, untuk apa membuang uang hanya demi liburan? Kemarin pesta nikah saja sudah menghabiskan uang!" omel Anna waktu itu. "Tapi bisnis baru kita sudah mulai jalan, Sayang! Rejeki pengantin itu tidak akan ada habisnya, jadi tidak usah dipikirkan tentang uangnya, kita bisa mencarinya lagi!" "Tetap tidak, Diego! Jangan boros! Kita harus berhemat! Liburan di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status