Share

Bab 342

Author: kodav
last update Last Updated: 2025-09-09 12:00:52

Intan melangkah keluar dari lift di lobi utama Valdora Tower, kakinya terasa sedikit gemetar, bahkan otot-otot pahanya masih menyimpan getaran halus yang tak bisa ia kendalikan. Pertemuannya dengan Valdi dan Celine meninggalkan jejak yang tak kasat mata di tubuhnya; sebuah getaran sisa dari gairah mentah yang ia saksikan dan rasakan, sebuah noda panas yang menempel di indera-indera Intan. Pikirannya masih dipenuhi oleh pemandangan vulgar di ruang kerja Valdi: Celine yang telanjang dan pasrah, mata sayunya bertemu pandang dengan Intan dalam sebuah ekspresi yang tak terbaca.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 346

    Setiap gerak-geriknya diawasi. Bernard akan duduk diam di sofa, mata kosongnya tak pernah lepas dari Intan, bahkan saat Intan hanya berjalan dari kamar mandi ke dapur. Keberadaannya terasa seperti bayangan yang mengikuti, menghantui setiap sudut. Setiap hal kecil bisa menjadi pemicu amarah Bernard yang tak terduga, atau lebih buruk lagi, keheningan mencekik yang membuat Intan merasa seperti tercekik. Siksaan verbal dan mental menjadi santapan sehari-harinya. Bernard, yang kini tak lagi memiliki saingan di dunia luar, mulai menghancurkan Intan dari dalam, mengikis sedikit demi sedikit sisa-sisa identitasnya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 345

    Intan hanya bisa meringkuk di lantai yang dingin, melindungi kepalanya dengan lengannya, air matanya mengalir deras tanpa suara. Ia tidak melawan. Tidak ada tenaga untuk itu, tidak ada harapan. Ia juga tidak berteriak. Pengalaman pahit di malam-malam sebelumnya telah mengajarinya bahwa perlawanan hanya akan membuat segalanya lebih buruk, memicu amarah Bernard semakin menjadi-jadi. Ia hanya bisa menunggu badai itu berlalu, seperti yang sudah-sudah. Setiap tamparan, setiap umpatan, adalah gema dari malam-malam sebelumnya, sebuah lagu kejam yang sudah sangat ia hafal melodinya. Ia mencoba memisahkan dirinya dari rasa sak

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 344

    Malam itu, Bernard tidak menyiksanya seperti yang Intan takutkan. Tidak ada tamparan yang menghangatkan pipi dengan rasa perih yang menjalar, tidak ada bentakan yang mengoyak gendang telinga. Sebaliknya, ia diam. Keheningan yang menggigit, lebih tajam dari bilah pisau. Selama berjam-jam setelah mereka tiba di apartemen, sebuah unit mewah di lantai atas sebuah gedung pencakar langit Jakarta yang selalu terasa kosong dan dingin baginya, Bernard hanya duduk di sofa ruang tamu yang diselimuti kegelapan. Ia ditemani sebotol wiski Scotch mahal yang isinya perlahan berkurang, memantulkan sedikit bias cahaya rembulan yang men

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 343

    Keesokan harinya, Intan tiba di kantor firma auditnya dengan topeng profesionalisme yang telah ia kenakan seumur hidupnya. Topeng yang terbuat dari senyum tipis, tatapan mata yang fokus, dan blus sutra berwarna gading berpotongan rapi, sengaja dipilih berlengan panjang untuk menutupi memar samar yang melingkari pergelangan tangannya. Jejak dari cengkeraman Bernard semalam. Malam tadi berakhir dengan pertengkaran hebat, badai tuduhan curang dan ancaman yang membuat dinding apartemen mereka terasa bergetar.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 342

    Intan melangkah keluar dari lift di lobi utama Valdora Tower, kakinya terasa sedikit gemetar, bahkan otot-otot pahanya masih menyimpan getaran halus yang tak bisa ia kendalikan. Pertemuannya dengan Valdi dan Celine meninggalkan jejak yang tak kasat mata di tubuhnya; sebuah getaran sisa dari gairah mentah yang ia saksikan dan rasakan, sebuah noda panas yang menempel di indera-indera Intan. Pikirannya masih dipenuhi oleh pemandangan vulgar di ruang kerja Valdi: Celine yang telanjang dan pasrah, mata sayunya bertemu pandang dengan Intan dalam sebuah ekspresi yang tak terbaca.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 341

    Merasakan respon itu, Debby menjadi lebih berani. Dengan keahlian yang telah terasah, ia melingkupi kejantanan Valdi dengan bibirnya. Gerakannya tidak terburu-buru; ia tahu persis bagaimana cara menyiksa dengan nikmat. Ia menghisap dengan lembut, lalu lebih dalam, menciptakan vakum yang membuat Valdi menggeram rendah. Satu tangannya naik, membelai dan memijat kantung zakar Valdi yang terasa kencang, sementara mulutnya terus bekerja dengan ritme yang semakin cepat. Lidahnya menari-nari di sekitar kepala kejantanan yang sensitif, membuat otot-otot paha Valdi menegang di bawahnya. Debby bisa merasakan denyutan keras di dalam mulutnya, tanda bahwa Valdi sudah mendekati batas kendali dirinya. Ia bisa mendengar desahan puas yang berat dan dalam dari atas kepalanya, sebuah musik kemenangan baginya.“Cukup,” geram Valdi setelah beberapa saat, gairahnya sudah di puncak. Ia tidak menyuruh Debby berdiri.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status