Share

Annabela yang Seksi

Seperti biasa Leon bertemu dengan partner ranjangnya sekaligus berkencan makan malam romantis dengannya. Dia akan memutuskan apa wanita itu layak atau tidak dibawa pulang ke penthouse miliknya untuk menemaninya menghabiskan malam bersamanya. 

Selera Leon sangat tinggi, dia tidak suka wanita yang terkesan murahan. Memang uang bisa membeli banyak hal, tapi dia tidak suka wanita yang cantik tapi sudah terlalu sering melayani banyak lelaki. Bagi Leon kesannya seperti kain pel yang sudah dipakai berkali-kali dan kotor, mau secantik apapun wanita itu.

Tidak jarang Leon membayar mahal hanya untuk mendapatkan perawan yang dijual di lapak prostitusi online. Dia suka barang yang masih baru dan belum tersentuh oleh lelaki manapun. Sejak masih berumur 16 tahun, Leon sudah melepas keperjakaannya. 

Annabella Berliana, nama teman kencannya malam ini. Mata Leon menilai penampilan wanita itu. Itu memang tipe wanita favoritnya, berdada besar dengan tubuh langsing. Payudara wanita itu seperti akan tumpah dari kain penutup dada gaunnya. 

Wajah Annabella juga cantik, bulu matanya rimbun dan lentik dengan maskara, tulang pipinya tinggi dengan hidung mancung, bibirnya seksi tebal tak berlebihan dengan pulasan lipstik merah mawar.

"Hai, Annabella. Kenalkan ... namaku Leon," sapanya seraya mengulurkan tangan kanannya ke depan wanita itu.

"Hai, Leon. Panggil saja aku Bella. Apa kita bisa mulai memesan menu? Hari ini jadwal pekerjaanku membuatku melewatkan makan siang," ujar Annabella sembari menyeringai agak sungkan pada Leon.

Leon pun mendengkus. 'Wanita ini agak lucu,' pikirnya. Dia pun memanggil waitress untuk meminta buku menu dan mencatat pesanan.

"Pesanlah sesukamu, Bella. Aku yang traktir," ucap Leon sembari mempelajari buku menu.

"Oke, Leon. Thanks. Mbak, aku pesan double tenderloin with mashed potato, spagetti bolognaise, chicken wings, sup cream jagung kepiting, puding mangga dengan sorbet strawberry, dan jus semangka. Oya air mineral sebotol," ujar Annabella memilih menu makan malamnya.

Leon meliriknya dari balik buku menu dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Mungkin ini termasuk satu-satunya pengalaman kencannya yang agak unik. Teman kencannya seperti korban kelaparan dari negara konflik perang.

"Tuan, apa pesanan Anda?" tanya waitress itu mengejutkan lamunan Leon.

"Ehh buat pesanan yang sama dengan nona ini jadi 2 set saja. Aku mau menu yang sama dengannya," jawab Leon karena blank tak sempat memilih menu, terlalu sibuk memperhatikan Annabella. Dia pun mengembalikan buku menu kepada waitress itu.

"Bell, kamu habis ya makan segitu banyaknya? Apa nggak hoek?" tanya Leon dengan sedikit heran.

Bella pun tertawa renyah lalu berkata, "Tuan CEO, kalau mau bertempur sebaiknya makan yang kenyang. Kan butuh tenaga juga ... bener 'kan?"

'Iisshh gelo nih cewek!' batin Leon. Dia pun menyahut, "Kamu sudah berapa kali main sama cowok setelah lepas virginity, Bell?"

Wanita muda itu seolah mengingat-ingat dan menghitung dengan jarinya. "Sepertinya kamu pria keempat, Leon. Aku soalnya agak jual mahal, kalau nggak cakep nggak mau," jawab Bella tanpa merasa malu.

"Oohh ... baguslah. Berarti aku termasuk cakep ya, Bell?" tanya Leon asal.

"Kamu yang paling ganteng deh, mirip artis Korea Ji Chang Wok, tahu nggak yang mana?" puji Bella seraya membandingkan wajah Leon dengan artis Korea.

"Sorry, nggak update yang begituan. Lagian aku cowok ngapain ngefans sama artis cowok. Kalau artis bokep wanita aku hapal namanya, Bell," jawab Leon dengan santai.

Annabella terkikik mendengar perkataan Leon, dia pun berkata, "Tuan CEO mesum deh!"

Leon pun terkekeh. "Jadi cowok harus mesum biar banyak pengalaman dong. Malu-maluin kalau nyolok aja nggak paham ...," ujar Leon membela dirinya.

Menu pesanan mereka berdua pun diantar ke meja hingga meja mereka penuh. Annabella bersorak kegirangan melihat makanan lezat di meja.

"Asikkk ... yuk makan dulu, Leon!" ucap Bella.

"Yuk makan, aku juga lapar kok, Bell," balas Leon lalu memakan sup creamnya dulu sebagai appetizer. Dia mengangguk-anggukkan kepalanya, rasanya lezat menurutnya.

"Bella sudah berapa lama jadi model majalah dewasa?" pancing Leon.

"Belum ada setahun, Leon. Aku sebenarnya ingin sekolah lagi, tetapi sepertinya biaya hidup di kota Jakarta begitu tinggi. Aku harus melupakan keinginanku untuk melanjutkan kuliah," jawab Bella dengan sedikit sedih.

Leon pun merasa sedikit iba. Di kala dia bisa mandi uang dan berfoya-foya, ada orang-orang yang kurang beruntung seperti Bella. Namun, dia paling anti menjalin hubungan yang mengikat seperti memiliki wanita simpanan. Mungkin lebih baik dia menghubungi Bella lagi lain kali untuk berkencan dan menikmati malam bersamanya, dengan catatan pelayanan Bella malam ini bisa memuaskannya.

Seusai makan malam, Leon membawa pulang Annabella ke penthouse miliknya. Penthouse itu terletak di bagian teratas gedung Nirwana Amanjiwo Tower, salah satu properti milik grup Indrajaya yang termegah di Millenium City.

Sebenarnya Annabella agak syok ketika melihat pengawal Leon yang berjumlah 10 orang ketika Leon mengajaknya masuk ke mobil Lamborghini warna gold metalik dengan pintu yang membuka ke atas. Tampaknya memang Leon itu tajir melintir seperti kata managernya. Dia harus bisa membuat Leon puas dengan pelayanannya nanti agar pria itu mau membookingnya lagi lain kali.

Mata Leon sekilas memandangi paha Annabella yang putih mulus tak tertutup karena wanita muda itu mengenakan mini dress off shoulder warna hitam. Penampilan Annabella sungguh menantang dan membuat Leon bergairah.

Dia pun menyetir dengan santai berusaha nampak tenang di hadapan Annabella sekalipun dalam dirinya terasa bergejolak.

"Leon, dimana rumahmu?" tanya Bella memecah keheningan yang menggantung di dalam mobil.

Leon menatap sekilas ke arah Bella, dia pun menjawab, "Rumahku banyak. Tapi, aku tinggal di Nirwana Amanjiwo Tower. Kalau kamu tinggal dimana, Bell?"

Mata Annabella membulat karena terkejut. Gedung yang disebutkan Leon itu sangat megah, hanya orang sekelas sultan yang bisa tinggal di sana. Setahunya sewa 1 unit apartment di sana setahunnya bisa mencapai kisaran 1 milyar karena tiap unitnya sangat mewah dan luasnya 200 m² dilengkapi dengan fasilitas club house yang lengkap meliputi fitness centre, sauna, refleksi pijat, salon kecantikan ternama, supermarket, butik desainer nasional, kolam renang, restoran, bar, dan diskotik. 

"Eehh a--aku tinggal di kost biasa, Leon," jawab Bella minder karena kostnya yang saat ini memang berada di daerah non eksklusif.

Leon tidak dapat membayangkan seperti apa respon Annabella ketika dia membawanya ke penthouse miliknya nanti. Dia berharap wanita itu tidak pingsan saja. Dia pun tersenyum penuh arti pada Bella.

Akhirnya, mereka sampai di lobi Nirwana Amanjiwo Tower. Leon menyerahkan kunci Lamborghini miliknya ke petugas vallet parking seraya mengajak Annabella turun.

Dia pun menaruh tangan Annabella ke lengannya lalu melangkah masuk ke lobi untuk menuju lift. Para pegawai di gedung itu membungkuk hormat kepadanya.

Annabella memperhatikan hal itu, tetapi dia berpikir mungkin memang semua pegawai wajib menghargai penyewa di gedung mewah itu. Toh Leon sudah membayar 1 milyar untuk tinggal di situ. Harga sewa yang fantastis untuk sebuah tempat tinggal.

Pintu lift itu pun terbuka, mereka berdua pun masuk ke dalam lift. 

"Selamat malam, Pak Leon. Ingin pulang?" tanya petugas lift pada Leon sebelum memencet tombol lantai tujuan mereka.

"Iya, aku ingin pulang, Jeffri," jawab Leon singkat pada petugas lift yang sudah dia kenal karena mereka sering bertemu hampir setiap hari.

Jeffri pun menekan tombol lantai 50, lantai teratas di gedung itu.

Lift pun beranjak naik ke atas hingga akhirnya tiba di lantai 50. "Silakan, Pak Leon. Selamat beristirahat," ujar Jeffri dengan sopan.

Di lantai 50 itu hanya ada 3 unit penthouse. Satu milik Leon, dan yang 2 lainnya milik pengusaha luar negri yang memiliki investasi di Indonesia. Satu dari Amerika Serikat dan satunya lagi dari Dubai. 

Unit penthouse itu dijual hak miliknya senilai 100 milyar ke masing-masing pengusaha asing itu. Leon sendiri yang mengeksekusi perjanjian jual belinya 5 tahun lalu ketika dia masih baru mulai menjabat sebagai CEO Indrajaya Realty menggantikan papinya.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
resni.maria12345
Ya ads lah mbak say
goodnovel comment avatar
Kikiw
ini ceritanya setting indo banget ya.. tapi kekayaan, ada yg kyk gini gasie?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status