Share

Bab 33: Adrian dan Permen Pelega Tenggorokan

Mobil melaju lebih lambat. Hanya ada suara dari radio yang sejak tadi sudah tidak lagi menarik bagi Naya. Yang dia lakukan adalah menghapus air mata. Ingin sekali Naya berhenti menangis, tapi sesak di dadanya membuat ia tidak mampu melakukannya.

Sesekali Lukas melirik bayangan Naya dari spion tengah, dia tidak bisa menutupi perasaan paniknya. Mobil pun menepi tepat di depan minimarket dekat gedung apartemen Naya.

Lukas melepas seatbelt. "Tolong, Naya. Aku nggak mau kayak gini. Kamu sendiri yang mengiyakan. Kamu mau nunggu aku, kan? Aku juga mau lebih serius dari ini. Aku nggak mau putus. Nggak kayak gini."

Naya masih sibuk mencoba hentikan tangis.

Tangan Lukas menarik pelan tangan Naya, menggenggamnya erat, menaruhnya di dada. "Tolong, Na.. Nggak gini."

"Please, percaya sama aku. Sama hubungan kita. Tunggu aku, tunggu sampai aku siap nikahin kamu."

Anggukan pelan, Naya hanya bisa melakukan itu saat ini. Mengangguk sambil mengatur emosi dalam dirinya. Ingin sekali Naya mengucapkan kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status