Home / Romansa / Gairah Sang CEO Muda / Serangan Balik Hartono

Share

Serangan Balik Hartono

Author: Vianita
last update Last Updated: 2025-12-11 01:38:22

Hartono tidak bodoh. Ia memahami bahwa peluncuran Quantum yang dipercepat, meskipun tampak terburu-buru dan didorong oleh kemarahan Daniel terhadap Alya telah menciptakan euforia pasar sesaat. Serangan personal atau politik tidak akan efektif sekarang; Daniel telah berhasil mengalihkan fokus dari skandal romansa ke inovasi perusahaan.

Jika Hartono tidak bisa menghentikan produk, dia harus menghancurkan nilainya.

Rabu Malam, 20:00 WIB.

Sementara tim inti Quantum merayakan keberhasilan peluncuran dadakan mereka, Daniel dan Alya kembali ke kantor Daniel untuk menyusun strategi pertahanan. Mereka duduk di sofa, hanya dipisahkan oleh laptop di tengah. Meskipun lelah, energi adrenalin masih terasa kuat.

"Dia harus bereaksi cepat," gumam Daniel, menyeka wajahnya. "Dia tahu harga saham akan melonjak besok pagi. Dia tidak boleh membiarkan momentum ini berlanjut."

"Tentu saja," Alya mengangguk. "Dia tidak bisa menuntut dewan menyingkirkanmu sekarang. Kamu baru saja memberi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Sang CEO Muda   Bertahan di Hutan

    "Kenapa membiarkanku hidup dalam kebingungan sebagai 'Tuan' yang kau benci?"Alya terdiam sambil mengasah sepotong kayu menjadi tombak sederhana. "Karena musuh kita bukan hanya mereka yang memegang senjata, Daniel. Musuhmu adalah keluargamu sendiri, Arkana Corp, dan semua orang yang menginginkanmu lupa akan kejadian di Zurich. Jika aku memberitahumu, dan kau gagal berpura-pura, mereka akan melenyapkanmu.""Jadi kau melindungiku dengan cara membuatku membencimu?""Itu harga yang murah untuk nyawamu," jawab Alya datar, meski matanya mengkhianati perasaan yang ia simpan rapat.Ancaman yang Belum BerakhirSelama dua hari pertama, mereka hidup dalam kesunyian yang tegang. Alya hanya tidur dalam interval 15 menit, selalu terbangun oleh suara ranting patah atau deru helikopter tim pencari—yang ia yakini bukan milik polisi, melainkan milik pihak yang ingin memastikan Daniel tidak pernah kembali.Di malam ketiga, suhu udara turun drastis. Daniel, yang demam akibat inf

  • Gairah Sang CEO Muda   Ingatan yang Kembali

    Alya dengan cepat menyembunyikan liontin itu ke dalam genggamannya, wajahnya kembali mengeras seperti batu."Anda salah, Tuan. Kalung ini milik saya. Inisial 'D' ini untuk mendiang adik saya," bohongnya tanpa berkedip. "Jangan biarkan adrenalin dan trauma membuat Anda berhalusinasi tentang masa lalu yang tidak ada."Daniel hendak mendebat, namun kata-katanya tertelan oleh guncangan hebat yang menghantam badan helikopter.DUARR!Sebuah ledakan dari peluncur roket (RPG) menghantam baling-baling ekor. Helikopter Arkana Corp itu berputar tak terkendali di udara malam Jakarta. Suara alarm peringatan memekakkan telinga."Tuan Daniel! Pegangan!" teriak Raka saat helikopter itu menukik tajam menuju kawasan hutan kota di pinggiran Jakarta yang gelap.Hantaman itu terjadi begitu cepat. Semuanya menjadi hitam bagi Alya.Beberapa jam kemudian, rintik hujan membangunkan Alya. Kepalanya berdenyut hebat, dan bau avtur (bahan bakar pesawat) yang menyengat memenuhi indra

  • Gairah Sang CEO Muda   Kecurigaan

    "Berhenti berakting, Lena... atau siapa pun namamu," desis Daniel dengan napas memburu.Cengkeraman tangan Daniel di pergelangan tangan Alya terasa menyakitkan. Matanya yang dingin kini memancarkan permusuhan yang nyata. Daniel menyudutkan Alya ke dinding beton tangga darurat yang remang-remang."Tuan Daniel, apa yang Anda lakukan? Kita harus evakuasi!" Alya mencoba tetap tenang, meski jantungnya berdegup kencang karena posisi mereka yang terlalu intim sekaligus mengancam."Evakuasi? Atau kau sedang menggiringku ke jebakan yang sebenarnya?" Daniel tertawa sinis, sebuah tawa yang belum pernah Alya dengar sebelumnya. "Aku sudah memperhatikanmu sejak hari pertama. Kau terlalu sempurna untuk seorang analis. Caramu bergerak, caramu mengawasi setiap detail... kau bukan bagian dari tim keamanan. Kau adalah 'pembersih' yang dikirim musuhku untuk memastikan aku tidak selamat kali ini, kan?"Alya tertegun. Di satu sisi, ia lega Daniel tidak mengingatnya karena itu berarti renc

  • Gairah Sang CEO Muda   Kenyataan yang Pahit

    Alya meremehkan keputusasaan musuh. Saat mereka bergerak keluar dari reruntuhan kafe, sebuah tembakan dari penembak runduk (sniper) yang bersembunyi di atap gedung seberang membelah udara dingin Zurich."Daniel, awas-!"Terlambat. Peluru itu menghantam dada bagian atas Daniel. Tubuh tegap itu tersentak ke belakang, menghantam tumpukan salju yang seketika berubah warna menjadi merah pekat."DANIEL!" jerit Alya. Ia melepaskan tembakan membabi buta ke arah atap untuk memaksa penembak itu mundur, lalu ia menjatuhkan dirinya di samping Daniel. Tangan Alya gemetar hebat saat mencoba menekan luka di dada Daniel. "Tetaplah sadar! Daniel, lihat aku! Jangan tutup matamu!"Daniel terbatuk, darah merembes dari sela bibirnya. Matanya yang biasanya tajam kini mulai meredup, menatap Alya dengan sisa-sisa kesadaran. "Al... kau... selamat..." bisiknya lemah sebelum kepalanya terkulai lemas.Tim medis dan tim keamanan Raka tiba beberapa menit kemudian setelah pertempuran reda. Aly

  • Gairah Sang CEO Muda   Menemukan Alya

    Alya perlahan melepaskan cengkeraman tangan Daniel di bahunya. Ia mundur satu langkah, menciptakan jarak yang terasa lebih lebar dari sekadar ruang di antara mereka. Tatapannya penuh luka, namun keputusannya sudah bulat."Daniel, justru karena aku mencintaimu, aku tidak bisa membiarkanmu menghancurkan dirimu sendiri demi aku," bisik Alya."Apa maksudmu, Al? Kita sudah mendapatkan buktinya! Aris sudah kalah!" Daniel mencoba meraih tangan Alya lagi, namun Alya menghindar."Aris hanyalah pion, Daniel. Foto-foto itu... itu hanya pembuka. Kau tidak tahu siapa yang sebenarnya berada di balik sisa-sisa Vortex. Jika aku tetap di sisimu, mereka akan terus menggali, terus menyerang, sampai mereka menemukan celah yang benar-benar bisa membubarkan Arkana Corp," Alya menatap cincin di jarinya dengan getir. "Selama aku ada di jangkauanmu, kau adalah sasaran empuk."Alya melepas cincin berlian biru itu dan meletakkannya di atas laptop yang berisi data kejahatan Aris. "Gunakan data

  • Gairah Sang CEO Muda   Pengorbanan Alya

    Di ruang kerja CEO yang kedap suara, ketegangan terasa begitu nyata hingga udara seolah sulit untuk dihirup. Daniel masih berdiri menatap jendela, sementara di layar televisi, analis ekonomi mulai mempertanyakan kredibilitas kepemimpinannya karena memilih tunangan yang dituduh sebagai agen ganda."Daniel, lihat aku," suara Alya memecah keheningan. Ia tidak lagi gemetar. Suaranya tenang, tipe ketenangan yang biasanya muncul sebelum badai besar.Daniel berbalik, matanya merah karena amarah yang tertahan. "Kita akan melawan mereka, Al. Aku sudah menyuruh Raka mengumpulkan bukti untuk konferensi pers.""Tidak akan sempat," potong Alya cepat. Ia berjalan menuju meja kerja Daniel dan meletakkan sebuah map hitam. "Itu surat pengunduran diriku. Bukan hanya sebagai COO, tapi juga sebagai asisten pribadimu. Secara efektif, mulai detik ini, aku bukan lagi bagian dari Arkana Corp."Daniel tertegun, lalu tertawa getir. "Kau bercanda? Aku baru saja memakaikan cincin ini di jarimu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status