"Hih, tumben kamarnya berantakan," protes Anna ketika masuk ke kamar Keymal. Gadis itu berniat ingin membersihkan kamar Keymal, dan ternyata ada tugas lain yaitu beresin berkas-berkas yang berserakan di dalam sana. Entah apa yang dilakukan kakak tirinya itu hingga seberantakan seperti itu.
"Kayak beda orang," celotehnya mengingat bagaimana Keymal. Jika diingat kembali sudah sangat jelas jika tentang kebersihan Keymal yang menang daripada dirinya.
Lelaki itu tipe orang yang bersih dan tidak suka berantakan, tapi sekarang kamarnya sudah seperti kapal pecah, berantakan.
Dengan cekatan Anna mulai memunguti satu persatu kertas yang berserakan tersebut, kemudian menatanya agar terlihat rapi. Bahkan banyak bekas kertas sobekan di sana, dan entah itu untuk apa?&nbs
Setelah selesai dari perpustakaan dan sudah tidak ada kelas lagi. Anna langsung bergegas menuju parkiran. Ia ingin segera pulang ke apartemen untuk beristirahat. Dia sengaja memesan ojek online, pulang lebih dulu tanpa mengabari Sera.Hari ini melelahkan sekali. kepalanya terasa sangat penat."Kenapa cuacanya tiba-tiba mendung?" gumam Anna sambil mendongakkan kepalanya ke atas. Ia melihat warna awan yang berubah menjadi gelap. Tidak akan lama lagi hujan pasti turun.Karena akan turun hujan, Anna segera naik ke atas motor ajek online tersebut. Lalu pergi meninggalkan area kampus. Ia tidak mau pulang sambil hujan-hujanan. karena banyak tanggung jawab yang harus di selesaikan, Anna tidak boleh sakit. Sakit hanya akan menghambat tugas-tugasnya.
"Kakak jangan macem-macem, atau aku akan teriak!" sentaknya waspada. Otaknya mulai travelling bebas. Tempat dan cuaca sangat mendukung. Ditambah tidak ada orang di sekita mereka. Keymal bisa saja mengajaknya dan memaksanya untuk berbuat me sum di dalam mobil itu. Adegan yang sering terjadi di drama-drama korea.Sambil tersenyum puas, Keymal menyerahkan jaketnya pada Anna."Pake itu!" Perintahnya.Anna merasa aneh dengan sikap Keymal yang mendadak baik. "Aku tidak kedinginan kok, Kakak pakai aja sendiri." Anna mengembalikan jaket tersebut kepada sang empunya.wajahnya berubah merah bak kepiting rebus akibat merasa malu. Anna cukup merasa malu karena telah berburuk sangka dan salah paham terhadap kakak tirinya itu. Padahal dia membuka jaket karena takut Anna kedinginan, tapi gadis itu mengira yang tidak-tidak. "Ini bukan masalah dingin atau tidak," timpal Keymal. Ia menyerahkan kembali jaketnya pada Anna."Terus, ngapain Kakak minjemin jaket?" tanya Anna masih belum sadar."Masalahnya,
"Lepas Kak! Aku mau turun!" Anna merengek meminta turun dari pangkuan sang kakak. Matanya sedikit berkaca dengan dada berdegup kencang seolah berada di balapan motor Mandalika. Sedangkan lelaki yang bernama Keymal tersebut enggan untuk melepaskan adiknya dari pangkuan dia. Tangan lelaki dua puluh tujuh tahun tersebut melingkar erat pada perut rata Anna.Gairahnya semakin menjadi ketika Anna terus mengeluarkan suara-suara aneh dengan sentuhannya. Anna ketakutan bukan main bila berdekatan sebegitu intimnya dengan sang kakak. Ia khawatir papa dan mamanya memergoki mereka berdua."Kak aku mohon lepaskan!" Lagi-lagi Anna merengek sambil berontak. Namun, gerakan gadis tersebut malah membuat Keymal semakin tidak karuan dibuatnya. Lelaki bertubuh jangkun itu dengan kasar menyentak tubuh Anna dalam gendongannya hingga mau tidak mau Anna melingkarkan kedua tangannya di leher Keymal. Kemudian membawa gadis tersebut menuju ranjang king size empuk miliknya. Lalu melempar tubuh sang adik di atas
Anna tidak habis pikir pada Keymal yang malam itu ngotot ingin tidur dengannya. Apakah pantas saudara tírí antara laki-laki dan perempuan tidur di ranjang yang sama?"Jangan pegang-pegang, Kak!" ingat gadis itu terhadap Keymal yang sedari tadi tangannya terus menggerayangi tubuh Anna. Mulai dari punggung lalu berhenti kala sampai pada bagian perut Anna."Baiklah, tanganku tidak akan kemana-mana lagi. la sudah nyaman berada di sana," ucapnya sambil mengeratkan pelukannya pada perut sang adik.Oh tidak, sungguh keadaan yang sulit dimengerti. Sebenarnya Anna ingin berontak, akan tatapi jika diperbolehkan jujur, pelukan keymal sangal nyaman. Gadis itu membiarkan sang kakak terus memeluknya hingga tertidur pulas.Harus apa dia jika sudah begitu? Hanya bisa pasrah dan tidur dengan nyenyak kemudian bangun di pagi hari berharap lelaki itu tidak berbuat macam-maсам terhadapnya.Sedangkan Keymal, apakah ia sendiri sudah tidur? Jawabannya adalah tidak. Lelaki yang memiliki paras tampan tersebut
"Pulang sama aku aja!" Seorang lelaki tiba-tiba menarik tangan Anna dengan kasar."Aku tidak mau," tolak Anna menolak ajakan Bagas yang tak lain adalah teman seangkatannya. Bagas memang telah menyukai Anna sangat lama. Namun, gadis itu selalu menolaknya mentah-mentah."Yakin tidak mau?" Bagas tersenyum menyeringai. "Hmm." Anna menjawab enteng.Bagas tiba-tiba merengkuh pinggang Anna, lalu menarik tubuhgadis itu ke dalam pelukannya. la kemudian mengunci tubuh Anna dengan kedua tangannya.Parkiran yang sangat sepi memudahkan lelaki tersebut mengancam Anna untuk pulang bersamanya seperti biasa. Namun, Kebanyakan Anna selalu menolaknya. Sudah menjadi kebiasaan bagi lelaki tersebut mengajak Anna pulang bersama."Kamu mau ngapain?" kaget Anna dengan mata membelalak."Aku hanya ingin pulang bersama," jawab bagas jujur tanpa melepaskan kungkungannya."Aku tidak mau, lepasin! "perintah Anna sambil berusaha melepaskan diri dari kungkungan lelaki tersebut.Kali ini Bagas tidak akan menyerah u
Buset bener dah jika seperti ini. Bagaimana tidak? Kasih sang ibu dari Anna benar-benar menceritakan prihal keinginan sang putri kepada Johan, suaminya.Mendengar curahan istrinya yang terasa sangat berat bila berjauhan dengan Anna, Johan pun tidak bisa membendung air matanya juga. la ikut terhanyut dan mulai menangis. Bayangkan, jika Johan tidak ikutan mewek dalam suasana tersebut, bisa-bisa ía terkena ulti dari sang istri. Namun, dalam hati terdalamnya ía juga merasa berat jika harus berjauhan dengan putri tirinya tersebut. Dirinya sudah menganggap Anna layaknya anak kandung sendiri."Aku ingin, Ayah membujuk Anna agar mengurungkan niatnya itu. Ibu sangat berat jika ia tinggal sendirian, dan aku sangat kenal anakku. dia seorang penakut. Tidak mungkin akan berani tinggal seorang diri di sana," ucap Kasih sambil terisak. Ia berharap Johan bisa membantunya.Johan memeluk tubuh kasih dengan lembut. Dia berada di dua pilihan, antara memenuhi permintaan istrinya ataukah malah sebalik nya.
Lelaki itu mulai mendekati Anna dengan wajah yang berubah seratus delapan puluh derajat, ekspresi wajah Keymal tidak sama lagi seperti semula. Yang awalnya dingin dan penuh ketenangan kini tidak lagi terpancar, yang Anna lihat hanya tatapan tajam dan sedikit aneh. Kaki gadis itu gemetaran dan hati yang mulai bergemuruh tidak tenang. Bayangan waktu itu masih terekam jelas dibenaknya, dan sekarang Anna takut Keymal melakukan hal yang sama. "Kamu tidak akan bisa menolaknya, Gadis manis!" bisik Keymal tepat setelah jarak mereka benar-benar dekat. Mata Anna membulat, pikirannya berkecamuk ketika sang kakak mengelus pa hanya yang tertutup celana jins dengan sangat intim. Kemudian meremasnya kuat seolah ingin melampiaskan suatu kemarahan yang membuat Anna benar-benar ketakutan. Mana? Kemana keberanian Anna ketika ia melawan Bagas waktu itu? Kenapa sekarang nyalinya ciut bila bersama Keymal? Dia menjadi gadis penakut jika berhadapan dengan kakak tirinya itu meskipun dalam hati ingin sekali
Anna mengemasi barang-barangnya satu persatu ke dalam koper. Semua peralatan sudah lengkap. Dia tidak terlalu banyak membawa baju karena mungkin setiap akhir pekan dirinya akan pulang dan membawa bajunya sedikit demi sedikit. Toh dia bukan ingin minggat selamanya. Masih ada banyak waktu untuk melengkapi kebutuhannya di sana, apartment yang akan Anna tempati. Tadi malam semua orang sudah sepakat memperbolehkan Anna untuk menempati apartmentnya. Johan yang tidak mengerti akan keadaan Kasih saat ini terus saja mendesak istrinya tersebut untuk menuruti kemauan anak gadisnya, dan tentu saja Anna yang menjadi dalang dari semua itu.Gadis tersebut terus saja memohon kepada Johan agar merayu ibunya. "Kamu boleh tinggal di sana asal ditemani oleh, Keymal." Anna mengingat kembali percakapan tadi malam antar dia, Johan dan ibunya. Kasih memaksa Anna untuk menerima tawarannya agar Keymal ikut tinggal bersama dia. Gadis itu terus menolaknya karena tujuan dia ingin pindah adalah untuk menghinda