Share

Rencana Jahat

Aвтор: Otty A
last update Последнее обновление: 2025-04-13 09:00:30

"BRak!"

"BRug!"

"PRak!"

Rayhan melempari pagar rumah Arya menggunakan bebatuan dan pelepah daun palem.

Ia bahkan menendang tong sampah yang ada di depan rumah Arya. Hingga sampah berserakan dimana mana.

"Buka pintunya! Kalau kau memang lelaki, temui aku! Jangan seperti tikus yang bersembunyi di dalam lubang tanah!" teriak Rayhan, memaki.

Meski telah berusaha dengan keras, Rayhan masih tak dapat bertemu dengan Arya. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Rumah Besar Lantana.

Di Rumah Besar Lantana, Novi masih ada di sana. Ia tengah berbincang dengan Ayunda.

"Kau masih di sini?" tanya Rayhan.

"Ya! tentu saja. Aku setiap hari ke sini untuk membantu Mama merawat Wulan," jawab Novi berdalih.

"Bagaimana, apa kau sudah bertemu dengan Arya?" tanya Ayunda.

Rayhan menggelengkan kepalanya.

"Mereka itu takut, itu sebabnya mereka bersembunyi."

"Kau tak perlu khawatir mengena
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Masuk Kamar Mertua

    "Kenapa hanya diam? Bagaimana rasa masakanku? Apa kau menyukainya?" tanya Novi."Apa kau tahu, bahwa Sandra saja tak pernah berani datang menggangguku di kantor pada jam jam sibuk seperti ini?" sahut Rayhan."Aku tak tahu. Tapi hanya sekedar datang ke sini untuk membawakan makan siang. Apa salahnya?""Memang tidak ada yang salah. Tapi aku tidak suka."Rayhan mengambil sedikit makanan lagi di ujung sendok dan mencicipinya. Ia kemudian melahap satu suapan besar, berisi sayuran dan daging sapi cincang."Tok! Tok!" Suara pintu ruangan Rayhan diketuk dari luar.Novi dengan sigap segera membuka pintunya."Terima kasih Bu San dra. Maaf saya kira tadi Bu Sandra yang membukakan pintu untuk saya," ucap seorang karyawan sembari menundukkan kepala."Tidak apa apa. Aku Novi. Calon istrinya Rayhan. Kau hafalkan namaku ya. Aku tak mau, jika kau sampai salah memanggil namaku lagi."Mendengar ucapan Novi, Rayhan langsun

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Suasana Penuh Hasrat

    Sementara itu di toko perhiasan, Dani mengambil perhiasan yang ia pesan. Setelah itu, ia menghubungi Novi. "Apa bisa kita bertemu?" ucap Dani melalui sambungan telepon."Siapa ini?" sahut Novi agak ragu."Om Dani.""Om Dani? Om kok tahu nomor hp aku? Om Dani tahu darimana?""Itu hal sepele Novi. Sekarang katakan, apa kita bisa bertemu?" ucap Dani."Bisa bisa Om. Om datang saja ke tempat kost saya.""Maaf saya nggak bisa. Kalau kamu mau, kita akan bertemu di Cafe Clementine. Saya akan tunggu kamu di sana, sekarang." "Baik Om. Iya saya akan datang." Novi menutup telepon. Ia bergegas datang ke Cafe Clementine.Suasana Cafe Clementine sangat sepi, karena hujan deras terus mengguyur sejak sore hingga malam. Dani duduk dengan santai di dekat pintu keluar. Tak berselang lama, Novi datang. Ia melambaikan tangan ke arah Dani."Om!" ucap Novi."Silahkan duduk.""Maaf ya aku buat Om me

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kalung Untuk Istri Muda

    Dani tiba tiba muncul. Ia berjalan tepat di belakang tempat Novi berdiri. Ayunda semakin curiga."Kalian mengobrol di halaman belakang?" tanya Ayunda."Ya! Kami mengobrol. Kau yang menginginkan hal itu sejak lama. Iya kan? Kau inginkan aku agar bisa menerima kehadiran Novi di rumah ini. Sekarang, kami sudah bisa berteman." Dani menyahut.Ayunda tak menjawab. Ia menatap wajah Dani dengan serius."Sekarang apa lagi? Kenapa wajahmu terlihat sangat marah?" tanya Dani.Ayunda tak memiliki bukti atas kecurigaannya. Ia hanya memiliki firasat saja. Jadi Ayunda mengabaikan hal itu dan memilih untuk tidak membicarakannya lagi.Dani beralih dari sana. Ayunda dan Novi kembali ke teras untuk mengobrol."Novi, apa kamu benar benar mencintai Rayhan?" tanya Ayunda."Kenapa Mama bertanya seperti itu? Mama kan tahu kalau aku sekarang sedang hamil.""Iya ya kau kan sedang mengandung anaknya Rayhan.""Lantas apa y

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Halaman Belakang

    "Siapa yang mengundang pel4c*r ini kemari?" Wulan langsung menyela."Wulan jaga bicaramu! Caramu bicara benar benar menunjukkan kalau kamu tidak punya sopan santun!" seru Ayunda."Sopan santun diberikan kepada mereka yang pantas mendapatkannya!" Novi hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum sinis. Ia mengamati 3 kotak kecil pemberian Dani yang ada di meja."Ada pembagian hadiah rupanya." Novi melirik ke arah Dani."Pa! Kenapa Papa diam saja! Ayo usir dia!" seru Wulan, emosi.Dani malah menundukkan wajah seperti orang yang terlihat kebingungan."Wulan! Jaga sikap kamu! Tamu yang datang ke rumah ini, bukan urusan kamu lagi!" Ayunda membela Novi."Mama!" seru Wulan tak terima."Ayo Novi, silahkan duduk." Ayunda meminta Novi untuk duduk di dekatnya. Membuat semua orang yang berada di sana merasa canggung."Kalian tak perlu merasa tak enak hati begitu. Aku ke sini, bukan tanpa sebab. Mama Ayu

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tamu Tak Diundang

    "Aku minta maaf jika hal ini membuatmu cemburu. Aku tak bermaksud menyakitimu." Sandra khawatir Arya akan marah pada dirinya."Oh hanya itu... tapi untuk apa dia mengajakmu ke sana?" Arya menekan egonya."Papa mengundang semua anak dan menantunya untuk makan malam.""Pak Dani yang mengundang. Aku paham. Kalau begitu kau harus datang. Ayo cepatlah bersiap siap!""Apa kau tak cemburu?" "Aku tak cemburu. Hanya sedikit tergores di bagian jantungku. Tak apa aku mengerti. Pak Dani, butuh waktu untuk mengetahui kebenaran mengenai kalian berdua.""Aku minta maaf jika hal ini membuatmu terluka," ucap Sandra."Tidak sayang. Aku paham posisimu memang tidaklah mudah. Jika Pak Dani sampai sakit karena mengetahui kebenaran pahit mengenaimu dan Rayhan, hal ini akan membuat banyak orang sedih termasuk dirimu."Arya berpamitan pulang. Tapi Sandra melarangnya."Aku pulang dulu ya?" "Tidak. Jangan pulang tetapl

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Sidang Terakhir

    Karena merasa terganggu dengan perilaku Ayu, maka terpaksa Arya melaporkannya ke kantor Polisi. Tanpa ampun, Ayu langsung ditangkap oleh Polisi, malam itu juga. Hal ini membuat Ayu panik sekaligus marah. Karena ada anak kecil yang masih memerlukan dirinya, tapi dia tak lagi bisa menjaganya.Dan bukan hanya itu, suaminya ikut shock mendapati kebenaran mengenai Ayu. "Kurang ajar kau Arya! Beraninya kau melakukan ini padaku!" Ayu berteriak teriak di balik jeruji besi.****Sandra masih ada di dalam kamarnya. Ia membuka matanya perlahan dan menoleh ke arah jam dinding."Sudah jam setengah enam pagi. Aku akan lihat apakah Liya sudah memasak di dapur atau masih tertidur pulas di kamarnya."Saat Sandra sampai di dapur, ia melihat Liya yang sudah sibuk dengan berbagai peralatan memasak. Kedua api kompor menyala, satu kompor digunakan untuk menggoreng dan satunya lagi digunakan untuk merebus."Liya... tumben sepagi ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status