Share

Terjepit Di Antara Ego Dua Pria

"Chant, ingat bahwa kau harus tetap bersamaku!" desak Jordan menatap wanita di tengah dirinya dan David Guilermo itu dengan serius.

Chantal menoleh ke arah Jordan. Namun, David meraih tangan kirinya untuk ditarik menjauh dari Jordan. "Jauhi pria bodoh dan sinting itu, Sayang!" ujar David seraya menarik pacarnya melangkah cepat di atas high heels hingga terhuyung-huyung bertabrakan dengan pengunjung pesta lainnya.

Tentu saja Jordan tak terima begitu saja tawanannya dibawa kabur pria yang tak dikenalnya dan mengaku-ngaku sebagai pacar Chantal. Dia mengerang lalu mengejar pasangan muda mudi tersebut seraya berseru, "Stop! Jangan kabur dariku!"

Kepala Chantal menoleh ke belakang dengan wajah kebingungan dengan situasi yang serba salah itu. Dia masih terus diseret oleh David menuju ke arah lift.

Langkah lebar kaki jenjang Jordan memangkas jarak di antara mereka hingga dia dapat menangkap pinggang ramping Chantal dan menghentikan langkah wanita itu. Pegangan tangan David pada kekasihnya sontak terlepas dan dia pun menoleh memeriksa diman Chantal.

"Hey, Pria Norak. Bukan begitu caranya membuat Chantal mengakui bahwa kau yang dia pilih. Aku punya unfinished business dengan Chantal, jadi jangan ikut campur!" sembur Jordan yang membuat barisan bodyguardnya langsung mengerumuni majikan mereka.

"Apa ada yang bisa kami bantu, Tuan Jordan?" Donovan Bailey, kepala pengawalnya menunggu instruksi bosnya sambil menatap menyelidik ke arah pria berpenampilan necis yang sepertinya memiliki masalah dengan Jordan.

Alih-alih menjawab pertanyaan Donovan, pria yang sedang merangkul pinggang Chantal dengan posesif itu memperingatkan David Guilermo, "Jangan macam-macam denganku bila masih ingin hidup di LA, David Guilermo. Aku mudah tersinggung dan bila kau membangkitkan amarahku ... bersiaplah menghadapi badai yang akan memporak porandakan hidupmu!"

"Damn it! Apa kau kira aku takut kepadamu, Jordan Fremantle? Kita lihat saja nanti, aku akan menjemput Chantalku Tersayang," balas David yang kata-katanya sama sekali tak dihiraukan oleh Jordan. Pria itu sengaja menabrakkan badannya hingga David terpental dan terhuyung-huyung hilang keseimbangan.

Jordan melangkah bersama Chantal di dekapannya memasuki lift yang terbuka diikuti oleh beberapa pengawalnya. Pacar Chantal hanya bisa menatap kepergiannya dengan sorot mata penuh kebencian. David tahu siapa pria yang membawa pergi kekasihnya yang telah dipacarinya selama 2 tahun belakangan ini. Bukan pria sembarangan, bisa jadi pria itu memang kuadriliuner seperti rumor yang selama ini beredar di kalangan jetset.

Bangunan tower 80 lantai menjulang tinggi seperti tombak menembus langit di tengah kota LA yang dapat dilihat di posisi dimana pun dari kejauhan itu milik Jordan Fremantle, Sky Eternity Intercontinental. Pusat bisnis warga kota Los Angeles dan sekitarnya berdetak di bangunan menara pencakar langit itu.

Namun, David Guilermo adalah seorang hacker yang menjadi kaya raya dari bisnis IT yang dimilikinya. Dia memiliki rencana menarik untuk mengacaukan bisnis milik Jordan yang tertata rapi. Senyuman licik tersungging di bibir merah jambunya yang tipis.

"Awas kau, Jordan. Jangan pernah meremehkan CEO Infinity Cloud Nine. Kau akan melolong seperti anjing karena usahamu kuacak-acak. Lihat saja sebentar lagi!" gumam David sembari menunggu lift naik menjemputnya di ballroom. Pesta itu sekalipun masih meriah sudah tak lagi menarik perhatiannya. Dia ingin pulang cepat saja.

Sementara itu Chantal yang sudah berada dalam limousine yang melaju bersama Jordan berusaha menjaga jarak duduknya dari pria itu. Dia menatap kosong ke luar kaca jendela mobil dalam diam.

"Apa kau memang menyukai pria bernama David tadi, Chant?" tanya Jordan dengan nada santai sekalipun kecemburuan mulai mencubit-cubit hatinya. Dia memandangi Chantal lekat-lekat.

"Ya, dia pacarku 2 tahun belakangan. Sepertinya dia akan memutuskan hubungan kami karena kau!" jawab Chantal dengan ketus tanpa mau menoleh ke arah Jordan.

"HA-HA-HA. Bagus kalau begitu, aku tak perlu mengeluarkan tenaga lagi untuk menyingkirkannya," balas Jordan merasa terhibur dengan kesedihan Chantal yang akan diputuskan oleh pacarnya.

"Dasar menyebalkan!" desis Chantal kesal melirik pria di sebelah kursi dalam limousine itu.

Namun, perkataan Chantal justru membuat emosi Jordan naik. "Menyebalkan? Itulah aku, hadapilah hingga papamu yang perampok sialan itu mengembalikan modalku!" balas Jordan lalu merengkuh tubuh Chantal hingga membentur badan kekarnya.

Kedua telapak tangan Chantal mendorong dada bidang Jordan agar ada jarak di antara mereka berdua. Sayangnya dia lupa mengantisipasi bibir ganas pria itu yang segera mengisap bibirnya dan menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Chantal hingga mengaduk-aduknya. Itu bukan jenis ciuman manis yang sering didapat Chantal dari kekasihnya, David. 

Jordan memaksanya menyerah dengan kehendaknya yang begitu agresif. Kepalan tangan Chantal memukul-mukul dada berotot padat di balik kemeja putih tuxedo di hadapannya. Sayangnya Jordan tidak merasa terganggu ataupun tersakiti oleh tindakan Chantal.

Telapak tangan Jordan meremas bokong bulat nan padat milik Chantal, sesuatu yang sangat ia inginkan sejak melihat bagian tubuh wanita sexy itu bergoyang di rumah kaca tepi pantai di Malibu siang tadi. 

"Tubuhmu itu akan lebih berguna kalau kau gunakan untuk melayaniku, Chant. Bukankah kau tidak punya 50 juta dolar untuk membayar utang papamu kepadaku?" tutur Jordan menyeringai dengan napas tersengal-sengal setelah ciuman marathonnya bersama Chantal.

Chantal melemparkan tatapan membunuhnya kepada Jordan. 'Ya Tuhan, aku benci pada pria ini!' teriaknya dalam hati.

"Jawab pertanyaanku?" Jordan menjentikkan jarinya di hadapan wajah Chantal, "lima puluh juta dolar, Nona Chantal Brickman. Apa kau punya uang senilai itu?" 

"Tidak ... itu jumlah yang besar sekali," jawab Chantal lirih seraya melengos.

Telapak tangan kanan Jordan yang lebar menangkup pipi Chantal yang sedang berada di atas badannya dan dilingkari oleh lengan kirinya yang kokoh. "Cium aku! Buat aku terhibur, Chant," ucapnya dengan wajah berdekatan.

"Tidak!" tolak Chantal spontan.

Dia segera menyesali jawabannya karena Jordan membanting dan menindihnya di bangku limousine yang tengah melaju menuju tempat tinggal pria itu. Kerah gaun halterneck Chantal dilepas kaitnya oleh Jordan hingga sepasang bulatan kembar itu menyembul dari balik kain gaun tersebut.

Kissmark itu menyebar begitu cepat dan banyak tak terhitung di leher dan dada Chantal seiring bibir Jordan yang menyusuri kulit mulus putihnya. Desahan Chantal tak sengaja terlepas meluncur dari mulutnya dengan sepasang matanya yang terpejam. Dia ingin menolak sentuhan intim dari Jordan, tetapi justru gairah yang dimiliki pria itu menularinya seperti penyakit berbahaya.

"Baby, aku suka tubuhmu. Jadilah milikku dan layani aku setiap saat aku menginginkanmu!" Suara Jordan yang berat dan maskulin terdengar jelas oleh Chantal. 

"Tidak—"

"Munafik! Bahkan, tubuhmu bereaksi dan berkata 'ya' untuk setiap sentuhanku bukan?" potong Jordan tajam.

Akhirnya mobil limousine hitam itu berhenti di depan pintu gedung berlantai 80. Dan Jordan menjauh dari tubuh Chantal yang gaunnya nampak berantakan. 

"Kita teruskan di penthouseku, Chantal Cantik!" ucap Jordan seraya merapikan tuxedonya sebelum keluar dari mobil yang pintunya dibukakan oleh doorman gedung Sky Eternity Intercontinental.

Sementara mata Chantal berkaca-kaca merasa jijik dan ingin kabur dari pria menyebalkan yang semena-mena terhadapnya itu. Ketika ia tak kunjung keluar dari mobil, Jordan pun melongok memeriksanya dan mereka bertukar tatapan. 

"Apa perlu kugendong turun dari mobil, Darling? Jangan memancing amarahku lagi atau kau akan menyesalinya nanti!" ancam Jordan dengan nada dingin.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Lastri Simanjuntak
lanjut thor kenpa setengah2 sih
goodnovel comment avatar
Budi Agustono
jgn setengh setengah nanti dianggap pembodohan publik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status