Share

Gelisah Tidak Jelas

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-06-07 17:35:33

"Aku sudah memeriksanya, Indira masih di luar negeri dan belum pernah pulang ke Indonesia sejak saat itu."

Tama menjemput Samuel ke rumahnya pagi itu. Setelah menyapa Hanna dan yang lain, Tama pun melajukan mobilnya bersama Samuel dan melaporkan apa yang sudah ia cari sejak semalam.

"Benarkah itu? Berarti ini bukan perbuatan Indira?"

"Menurutku, mau orangnya di luar negeri atau tidak, tetap saja dia bisa menyuruh Nadine melakukan semuanya."

"Ya, kau benar, Tama! Kalau begitu, kita langsung saja ke hotel dan desak dia untuk mengaku!"

Tama mengangguk dan menyetir ke hotel, tapi sesampainya mereka di hotel, Nadine sudah tidak ada di sana.

"Dia sudah tidak ada! Kita cari ke kantor!"

Dengan cepat, mereka pun tiba di kantor, tapi ternyata Nadine juga tidak masuk hari itu.

"Apa? Dia bilang dia sakit jadi tidak masuk kerja?"

"Benar, Pak. Katanya dia terkena flu berat."

Samuel terdiam sejenak. Seketika ia tahu apa yang membuat wanita itu flu. Samuel meninggalkannya dalam keadaaan basa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Sebuah Tekad Baru

    "Kembar lagi? Mama akan punya cucu kembar lagi! Ya ampun, Mama senang sekali!" pekik Sena saat mendengar Nadine hamil anak kembar. Sena pun memeluk Nadine dengan begitu hangat. Sena sendiri langsung mengundang semua orang untuk makan malam bersama di rumahnya. Sena tidak terlalu menyukai pesta karena ia lebih menyukai yang sederhana, tapi kalau pesta di rumahnya sendiri, ia sering sekali mengadakannya demi bisa berkumpul dengan anak cucunya. Karena itu, setiap momennya akan selalu dirayakan oleh Sena. "Selamat ya, Bu Widya. Kita akan punya cucu kembar," seru Sena pada Widya. "Selamat untuk kita, Bu Sena! Semoga semuanya sehat sampai Nadine melahirkan nanti." "Pasti, Bu! Pasti! Haha! Ayo kita makan bersama!" Sena mengundang semua masuk ke ruang makan, tapi anak-anaknya sudah sibuk memberi selamat pada Samuel dan Nadine."Selamat, Samuel! Selamat, Nadine!" "Terima kasih, Kak!" "Selamat Samuel dan Nadine!" "Terima kasih, Hanna!" Hanna dan Nadine berpelukan begitu erat. Hanna b

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Rejeki yang Tidak Disangka

    Nadine benar-benar tidak bisa menahan rasa bahagianya. Ia pun menyimpan hasil tespek itu layaknya barang yang sangat berharga dan ia memasukkannya ke dalam kotak kecil seperti kotak perhiasan. Nadine ingin membuat kejutan untuk suaminya dan ia tidak sabar lagi. Sepanjang hari itu, Samuel sangat sibuk. Samuel hanya menelepon Nadine dua kali, tapi Nadine bertahan tanpa mengatakan apa pun. Sampai akhirnya, suaminya itu pulang lebih cepat malam itu tepat di jam makan malam. "Selamat datang, Sayang! Kau sudah pulang!" pekik Nadine menyambut suaminya. Samuel menaikkan alisnya dan langsung memeluk Nadine. Ia pun mencium pelipis istrinya dengan sayang, walaupun ia penasaran apa yang membuat istrinya itu sangat ceria. "Syukurlah kau sudah benar-benar sehat, Sayang. Tapi apa ada hal yang membuatmu sangat bahagia, hmm? Kau terlihat ceria sekali." Nadine terus mengulum senyumnya dan mengajak suaminya itu ke meja makan. "Makanlah dulu! Aku punya kejutan untukmu." Samuel makin mengernyit, t

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Tes Kehamilan

    "Pokoknya masalah kita dengan Pak Vanno sudah selesai. Urusan Tama dan Cassa, biarkan mereka menyelesaikannya sendiri." "Apalagi kalau mereka memang saling menyukai, pasti akan ada titik di mana mereka saling menerima nantinya, seperti kita." Nadine tersenyum lemah sambil membaringkan tubuh di ranjangnya malam itu dengan rasa yang sangat lelah. Sejak pulang dari bulan madu, Nadine langsung disibukkan persiapan rumah baru. Setelah itu, ia langsung membantu Susan menyiapkan pernikahan dan rumah baru yang akan mereka tempati setelah pulang bulan madu nanti. Saat ini, Refi dan Susan sendiri masih begitu sibuk menjamu tamunya, sebelum mereka langsung berangkat berbulan madu. Keduanya sudah cuti panjang dan semua orang berbahagia untuk mereka. Walaupun ternyata setelah kesibukan tanpa akhir itu, akhirnya Nadine tepar juga. "Ya, Sayang. Sudah tidak ada masalah lagi. Tinggal masalah pribadi antara Tama dan Cassa saja. Aku yakin Tama benar-benar menyukai Cassa dan dia juga terusik dengan

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Harus Menunjukkan Perjuangannya

    Suara denting peralatan makan terdengar pagi itu di ruang makan rumah keluarga Cassa. Vanno dan Yeni sudah duduk berdua di sana dan Cassa pun sengaja duduk bersama mereka pagi itu. Momen yang jarang terjadi karena Cassa sangat jarang sarapan di rumah. "Selamat pagi, Pa! Selamat pagi, Ma!" Yeni tersenyum, sedangkan Vanno hanya menaikkan alis melihat anaknya itu. Yeni sudah bicara panjang lebar pada suaminya tentang Cassa yang menyamar dan Vanno pun akhirnya agak tenang. Masalah ini sungguh bukan masalah besar yang harus dibesar-besarkan karena nyatanya tidak ada penipuan atau kerugian berarti, selain kebohongan kecil yang seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Hanya saja, ego dan harga diri Vanno sempat tersentil saat Cassa memilih bekerja melayani orang lain dibanding menjadi ratu di perusahaan sendiri. Namun, setelah menenangkan diri dua hari dan setelah mendapatkan ceramah panjang dari Yeni semalam, Vanno sudah benar-benar tenang. "Angin apa yang membawamu duduk di

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Tidak Mau Menghilangkanmu dari Hidupku

    "Aku ingin menjelaskan, aku ingin menjelaskan, tapi dia tidak memberiku waktu untuk bicara, Dera!" "Dia terus menyalahkan aku! Dia bilang aku membohonginya! Dia menuduhku sengaja melakukan ini demi ekspresimen sosial, demi memuaskan keinginanku untuk membohongi semua orang!" "Dia tidak menginginkan aku, Dera! Yang dia inginkan adalah Elva!" Cassa tidak berhenti menangis di pelukan Dera. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Cassa merasa sangat sedih sampai ia tidak bisa mengungkapkan rasa sedihnya. Cassa menyukai Tama dan saat Tama merasa kecewa padanya, rasanya sangat menyakitkan. Ia pun langsung pergi tadi setelah dimarahi oleh Tama dan ia tidak kembali ke kantor lagi. Bahkan ia tidak tahu besok ia harus masuk kerja atau memberikan pengunduran diri saja. "Apa yang harus aku lakukan, Dera? Apa? Aku sedih sekali!" Cassa memeluk Dera dan Dera pun terus membelai kepala sahabatnya itu. "Sabar, Cassa! Sabar!" "Aku sudah berusaha sabar! Aku pikir dia akan senang saat aku berub

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Yang Aku Mau Dia, Bukan Kau

    Tama tidak bisa tidur malam itu, sama sekali tidak bisa tidur. Tama membolak-balikkan tubuhnya, tapi ia tetap merasa tidak nyaman sampai akhirnya ia memilih berkutat dengan ponselnya. Ia membuka media sosial Cassa untuk melihat semua tentang wanita itu. "Cassa ... Cassa ...." "Sial, apa maksudnya ini? Apa dia sudah gila? Dia menyamar sebagai wanita jelek, lalu bekerja di kantor, membuatku kesal, dan menatap aku dengan cara yang berbeda! Sial!" Tama terus mengumpat dan tidak bisa menerimanya. Ini sangat aneh. Saat pria lain pasti senang mengetahui wanita yang disukainya ternyata adalah wanita yang sangat cantik, tapi anehnya perasaan Tama tidak seperti itu. Entahlah! Tama tidak bisa menjelaskan perasaannya, apalagi saat ia melihat video-video Cassa yang ternyata wanita itu suka sekali melakukan eksperimen sosial. Seketika Tama pun merasa hanya menjadi bahan eksperimen dari wanita itu. Dan Tama merasa perasaannya sedang dipermainkan saat itu sampai ia ingin menangis. Ini konyol

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status