Share

Resmi Berpacaran

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-08-25 11:25:06

Jantung Cassa masih berdebar hebat saat Tama memintanya menjadi kekasihnya. Tentu saja Cassa mau, ini adalah hal yang sangat ia nantikan sejak ia tergila-gila pada pria itu.

"Tama ...."

"Maafkan aku yang lancang. Aku tidak tahu apa kau punya perasaan yang sama denganku ...."

"Apakah kau bodoh sampai tidak bisa merasakannya?" sela Cassa gemas. "Kita sudah berciuman di rooftop kan? Apa kau pikir aku akan sembarangan mencium seorang pria kalau aku tidak menyukainya?"

Tama terdiam sejenak. "Jadi kau mau menjadi kekasihku, Cassa?"

"Tentu saja mau! Apa hal seperti itu masih harus ditanya?"

Cassa langsung melepaskan sabuk pengamannya dan mengulurkan kedua tangannya untuk memeluk Tama. Dengan perasaan yang membuncah, Tama pun masuk ke dalam pelukan Cassa dan keduanya berpelukan begitu erat.

"Cassa, ah, sial! Aku senang sekali!"

"Apa kau selalu mengumpat saat kau senang?"

"Maafkan aku, Sayang! Maafkan aku!"

Cassa terdiam sejenak mendengar panggilan itu. Cassa melepaskan pelukannya dan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Kebahagiaan Semua Orang

    Satu minggu menjelang pernikahan adalah saat yang begitu berat untuk Tama maupun Cassa karena mereka harus dipingit. Mereka tidak boleh saling bertemu satu sama lain dan mereka hanya bisa saling mendengarkan suara lewat telepon. Namun sialnya, semakin mendengar suara seksi Tama di telepon, makin membuat Cassa merindukan kekasihnya itu. "Aku merindukanmu, Tama," rajuk Cassa di telepon siang itu. "Haha, sabar Sayang. Besok lusa kita sudah akan menikah kan?" Bukannya Tama tidak merindukan Cassa. Tama juga merindukan wanita itu, tapi Tama tahu ini adalah tradisi yang memang harus mereka lakukan sebelum menikah. Lagipula menjelang pernikahan, Tama menjadi super sibuk. Memang Tama sudah cuti dari pekerjaannya di kantor, tapi beberapa hal yang memerlukan dirinya tetap ia kerjakan di rumah dan juga ia harus menyambut beberapa tamu penting yang merupakan undangan di pernikahannya. Tama sangat sibuk, walaupun ia selalu menyempatkan diri menelepon calon istrinya itu hanya untuk mendengar

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Menyongsong Hari Bahagia

    Setelah lamaran yang indah, kedua keluarga mulai melakukan persiapan pernikahan. Dan saat ini, kedua calon pengantin pun melakukan prewedding di Bali di beberapa tempat yang indah dan romantis. Cassa dan Tama tidak pergi berdua saja karena mereka pergi bersama Dera dan para tim fotografer. Cassa pun tidur sekamar dengan Dera, tapi ia selalu gemas mengintip ke kamar Tama yang selalu harum. Aroma parfum Tama selalu membuatnya tergila-gila. Malahan Cassa selalu betah di kamar Tama berlama-lama. Tama sendiri bukannya tidak suka, tapi ia sering mengusir Cassa keluar agar ia tidak kelolosan. Begitu sulitnya menahan diri kalau Cassa ada di dekatnya. Ia pasti ingin menyentuh atau memeluk."Kembalilah ke kamarmu, Sayang!" seru Tama saat Cassa masih begitu betah di sana. "Mengapa kau selalu mengusirku? Kita sudah hampir satu minggu di sini, tapi aku tidak boleh lama-lama di kamarmu," protes Cassa. "Hmm, kau mau tahu alasannya?" Tama menangkup wajah manis calon istrinya itu. "Apa alasannya

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Kemesraan Tiada Akhir

    "Bersulang untuk calon pengantin kita!" Xander mengangkat gelasnya malam itu dan bersulang bersama semua orang. Setelah lamaran yang mengharukan tadi pagi, kedua keluarga pun makan malam bersama untuk merayakan ulang tahun Cassa sekaligus lamaran yang membahagiakan itu. Dua hal penting dirayakan sekaligus dan semua orang sangat bahagia, terutama tentu saja pasangan Tama dan Cassa. Semua anggota keluarga Xander ikut bergabung dalam acara itu, semua anak Sena lengkap di sana. Tama merasa sangat dihargai. Sejak sudah sudah menganggap Tama sebagai anaknya. Tama dan Hanna sudah tidak punya orang tua, tapi Sena menjanjikan akan terus menjadi keluarga untuk mereka. Dan inilah bukti janji Sena. Yang lebih hebatnya, bukan hanya Sena, tapi Xander juga bersedia mengambil peran ayah bagi Tama. Dan semua anak-anak Sena juga sudah menganggap Tama sebagai saudaranya. Orang tua Cassa sendiri datang tidak sendiri, tapi Dera dan anggota tim Cassa ikut datang. Cassa sudah menganggap anggota timny

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Lamaran di Hari Spesial

    Dua bulan bersama adalah dua bulan yang paling indah bagi Tama dan Cassa. Secara mengejutkan, mereka sangat cocok bersama. Tama menjadi dirinya sendiri, begitu juga dengan Cassa. Mereka nyaman bersama dan setiap hari hanya diisi tawa bersama. Cassa masih bertahan menyembunyikan wajah Tama dari media sosialnya, tapi ia sudah go public di perusahaan bersama Tama. Ia menjadi sering mengunjungi perusahaan, selain untuk bertemu teman-temanya, ia juga menemani Tama yang selalu ia rindukan. "Besok kau akan berulang tahun, apa ada yang kau inginkan, Sayang?" tanya Tama siang itu saat keduanya berada di ruang kerja Tama. "Hmm, aku tidak menginginkan apa-apa. Media sosialku sudah ramai dan biasanya saat aku ulang tahun, selalu banyak kiriman kue ke rumahku." "Benarkah itu? Fansmu luar biasa! Kau dicintai layaknya artis-artis." "Aku memang artis. Haha, kau beruntung mendapatkan aku!" Tama mengangguk. "Tentu saja! Sangat beruntung!" Cassa tersipu mendengarnya. Seperti biasa, mereka makan

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Resmi Berpacaran

    Jantung Cassa masih berdebar hebat saat Tama memintanya menjadi kekasihnya. Tentu saja Cassa mau, ini adalah hal yang sangat ia nantikan sejak ia tergila-gila pada pria itu. "Tama ...." "Maafkan aku yang lancang. Aku tidak tahu apa kau punya perasaan yang sama denganku ...." "Apakah kau bodoh sampai tidak bisa merasakannya?" sela Cassa gemas. "Kita sudah berciuman di rooftop kan? Apa kau pikir aku akan sembarangan mencium seorang pria kalau aku tidak menyukainya?" Tama terdiam sejenak. "Jadi kau mau menjadi kekasihku, Cassa?" "Tentu saja mau! Apa hal seperti itu masih harus ditanya?"Cassa langsung melepaskan sabuk pengamannya dan mengulurkan kedua tangannya untuk memeluk Tama. Dengan perasaan yang membuncah, Tama pun masuk ke dalam pelukan Cassa dan keduanya berpelukan begitu erat. "Cassa, ah, sial! Aku senang sekali!" "Apa kau selalu mengumpat saat kau senang?" "Maafkan aku, Sayang! Maafkan aku!" Cassa terdiam sejenak mendengar panggilan itu. Cassa melepaskan pelukannya dan

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Jadilah Kekasihku

    "Sekali lagi maafkan Papaku, Tama. Dia ketus lagi padamu," ucap Cassa saat mereka sudah ada di perjalanan. "Tidak apa, justru aku lega setelah berpamitan dengan benar. Orang tuamu harus tahu kau pergi dengan siapa, Cassa." Cassa mengulum senyumnya dan mengangguk. "Hmm, baiklah terima kasih karena sudah berpamitan dan terima kasih karena sudah membuatku merasa spesial." Tama menoleh menatap Cassa. "Kau memang spesial, Cassa." Cassa mematung. Ini terlalu gemas, ia tidak tahu harus menjawab apa. "Kau bisa saja, tapi ... kau mau membawaku ke mana?" "Sebentar lagi juga kau akan tahu." Tama begitu misterius sampai Cassa penasaran, tapi rasa penasarannya menghilang begitu Tama membelokkan mobilnya ke parkiran perusahaan. Cassa begitu terharu karena akhirnya ia kembali ke perusahaan. "Tama, kau membawaku ke sini?" "Banyak yang merindukanmu." "Oh, aku juga merindukan banyak orang di sini!" Cassa memekik senang saat melangkah bersama Tama memasuki gedung itu. Ia melangkah dengan pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status