Share

Mati Langkah

Meski sudah tahu kemana arah perkataan Silvy, aku pura-pura bingung untuk membuat pertunjukannya makin seru.

"Fitnah apa maksudmu?"

"Jangan pura-pura. Kamu yang menyebar fitnah tentang perselingkuhanku dan Haris, iya kan?"

Sepertinya Silvy memang punya bakat jadi pelawak. Sejak tadi dia tak berhenti membuatku ketawa dengan kata-kata yang konyol. "Fitnah? Lha, kamu sendiri yang bilang perselingkuhan berarti nggak fitnah, dong."

"Aaarggghh! Capek ngomong sama kamu. Pokoknya kamu ingat satu hal. Aku nggak akan membiarkan hal ini begitu saja. Kamu bakal kena batunya nanti."

Telunjuk Silvy yang menuding-nuding benar-benar bikin muak. Kata etika sepertinya tidak tertera dalam kamusnya.

Aku mengedik tak acuh. "Tentu saja. Tolong berikan perlawanan yang gahar supaya lebih seru... ."

Kalimatku tak sempat selesai karena dia keburu kabur dengan muka merah padam.

Beberapa hari aku menunggu, namun tak ada berita lanjutan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status