Share

22.Perpisahan

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 06:33:29

"Kau datang membawa banyak orang Patih Bima?" ucap Dewi Lanjar sambil tersenyum.

Bima membalas senyuman tersebut.

"Mereka yang datang dengan sukarela untuk mengantarku." sahut Bima sambil kedua matanya tak lepas menatap dua sosok yang melayang di sebelah kanan dan kiri Dewi Lanjar. Seolah tahu apa yang tengah Bima tatap wanita itu pun tersenyum.

"Mereka adalah pengawal setiaku. Balung Ireng dan Balung Putih. Kau bisa melihat mereka adalah hal yang luar biasa," kata Dewi Lanjar.

"Aku pernah melihatnya dulu. Meski samar, aku masih mengingat mereka." kata Bima.

"Oh, begitukah? Hmmm...Sepertinya Dewi Arimbi mengalami hal yang luar biasa semenjak kedatangan dirimu, Patih Bima..." kata Dewi Lanjar.

"Sepertinya kau tahu hal itu sebelum aku memberitahumu. Apakah kau tahu tentang sumpah di Kerajaan Peri Pelindung?" tanya Bima.

Dewi Lanjar menggelengkan kepalanya.

"Aku kurang paham. Tapi aku pernah mendengar bahwa setiap orang yang ingin menjadi penguasa di kerajaan itu harus berani bersumpah.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   640.Larangan Menuju Kuil

    Tibet...Air mengalir begitu tenang di sungai kecil yang dangkal. Bara Sena berhenti melangkah dengan napas terengah-engah lalu dia pun berjongkok. Kemudian pemuda itu mengambil air bening tersebut dan meminumnya hingga beberapa tegukan. "Aaaah! Segar sekali rasanya setelah berjalan selama tiga hari di tengah padang pasir yang tandus dan gersang...! Huh, tak kusangka, Kuil Dewa Pedang ada di tengah gurun tandus ini." ucap pemuda itu sambil duduk di pinggiran sungai. Matanya menatap ke arah gunung batu yang menjulang tinggi di depan sana. Meski area di sepanjang mata memandang adalah gurun pasir yang tandus, namun di bawah gunung batu itu benar-benar berbeda. Ada sungai jernih mengalir dan pepohonan yang lebat."Kenapa kau ingin datang ke tempat ini? Bukankah kau bilang kalau tempat ini berbahaya untukku?" tanya gadis kecil bernama Yoriyu yang juga ikut dalam perjalanan Bara menuju ke Gunung batu yang ada di tengah gurun tersebut. Wajah gadis itu nampak memerah oleh panasnya matahari.

  • Geger Kahyangan   639.Hadiah Terakhir

    Batara Geni mengajak Gandi dan keluarganya untuk berkumpul dan membicarakan beberapa hal penting terkait Kerajaan Naga Air. Di momen itulah, kesempatan bagi Gandi untuk berterimakasih kepada sang Mahadewa karena telah menghidupkan kembali kedua orang tuanya."Ayah mertua, terimakasih karena kau sudah membangkitkan kedua orang tuaku dari kematian...Bagiku, ini adalah hadiah terbesar yang kau berikan dibanding yang lainnya..." kata Gandi dengan wajah menunduk. Batara Geni yang masih duduk di kursi kayu terseyum."Tak perlu sungkan bocah. Aku hanya bisa melakukan sebisaku saja. Meski kedua orang tuamu sudah hidup kembali, mereka juga tak bisa menjadi seperti dulu lagi. Ayahmu hanya bisa belajar ilmu bela diri biasa untuk melindungi diri dari kejahatan di dunia manusia fana. Meski dia berjuang sekuat tenaga untuk berlatih, ayahmu hanya bisa sampai ke Ranah Penempaan Tulang saja..." kata Batara Geni membuat Gandi tertegun. Ada perasaan kecewa dan juga sedih mendengar hal itu."Kau jangan m

  • Geger Kahyangan   638.Perubahan

    Gandi membuka kedua matanya setelah cukup lama berada di Lautan jiwa. Saat matanya terbuka, terlihat wajah cantik sang Ratu menatap dirinya sambil tersenyum."Sekar...?" batin pemuda itu sembari membalas tersenyum."Kakang, kau sudah selesai bersemedi?" tanya Sekar Asih dengan suara lembut. Gandi mengangguk. Ada perasaan yang tenang saat mendengar suara lembut dari istrinya tersebut.Dia pun memandang sekeliling dan terkejut karena dirinya telah dikelilingi oleh banyak orang. Yang membuat dia terkejut tentu saja karena dia mengenal semua orang yang mengelilingi dirinya."Kalian...""Selamat kakang Gandi, kau sudah menjuarai turnamen Probo Lintang. Kau sungguh luar biasa..." ucap Maya Geni. Nawang Geni, Dewi Candrika dan beberapa anak Batara Geni lainnya juga sudah ada disana untuk memberikan selamat. Tak terkecuali Kojiro Geni bersama adiknya , Tatsuka Geni.Sebelumnya mereka berdua saling berselisih bahkan sebelum Turnamen diadakan. Namun saat ini Kojiro Geni sudah sangat berbeda. Wa

  • Geger Kahyangan   637 Rahasia Kitab Nagapala

    Raja Naga Bumi Bratajaya menatap belasan pengikutnya yang sudah tak berdaya. Hatinya terasa perih melihat keadaan mereka."Baiklah, aku akan kembali sendiri ke Kerajaan Naga Bumi. Kalian bertahanlah disini menjaga kekuatan Batu Jiwa Naga yang sudah kita tanam bersama Gunung ini. Selama kekuatan batu jiwa Naga masih ada, ras kita masih ada harapan untuk kembali berjaya di masa yang akan datang. Nama kalian akan aku ukir di prasasti sebagai pahlawan untuk Kerajaan kita." kata Bratajaya dengan suara serak."Terimakasih Yang Mulia. Sebelum kami melepas jiwa, kami masih bisa membantu Yang Mulia membuat kunci untuk kembali kesini. Dengan kunci itulah, yang akan menjadi satu-satunya cara untuk bisa membuka kembali tempat ini. Hanya saja, tidak sembarang orang bisa melakukanya jika dia tak berjodoh. Yang Mulia harus memilih satu orang saja untuk mendapatkan kemuliaan dari Ras kita." kata salah satu Naga yang masih memiliki semangat meski napasnya sudah putus-putus.

  • Geger Kahyangan   636 Kitab Nagapala

    Dewi Nagini menatap kearah langit saat dia merasakan ada sesuatu yang jatuh dari atas sana. Dia segera bangkit berdiri lalu menangkap gulungan bambu yang diikat dengan tali emas tersebut. Saat itulah kekasih Gandi tersebut juga merasakan apa yang Raja Naga Air rasakan."Ini...Segel Jiwa...? Ada apa di dalam Kitab ini?" batin Nagini.Dia pun membuka tali yang mengikat gulungan bambu tersebut. Akan tetapi, tiba-tiba tangan Nagini berhenti bergerak. "Segel Jiwa yang sangat kuat!" Nagini segera menyalurkan kekuatan jiwa miliknya ke dalam Kitab Nagapala. Dan apa yang terjadi sungguh diluar dugaan. Dari dalam gulungan kitab tersebut, muncul aura hijau kekuningan yang melayang di udara. Lalu tiba-tiba aura tersebut melesat masuk ke dalam kening Dewi Nagini.Slep!Wanita itu tak bisa mengelak saat aura tersebut masuk ke dalam kepalanya. Setelah aura itu masuk ke dalam kening, kitab Nagapala di tangannya pun bergetar dan memberontak mem

  • Geger Kahyangan   635 Tubuh Brahmastra

    Keadaan di dalam Arena Darah Naga pun secara perlahan mulai kembali seperti semula. Kini terlihat apa yang terjadi di depan sana. Luo Bao nampak terdiam terpaku dengan tinju yang masih mengarah ke depan. Sementara itu, di depannya terlihat sosok Sukma Geni dengan wujud yang berbeda.Wujud Sukma Geni telah berubah menjadi sosok wanita dengan delapan tangan di tubuhnya. Di bagian kening wanita tersebut terlihat tanda Dewa berwarna merah yang menyala-nyala. "Dewi Seribu Tangan...? Dia sudah bisa membentuk tubuh sejati Dewi itu dan menggabungkannya dengan tubuh aslinya. Tak hanya itu, Tubuh Brahmastra yang sebelumnya hanya terlihat seperti zirah emas kini benar-benar telah berubah menjadi wujud aslinya...Gila...Benar-benar gila..." batin Luo Bao sambil menarik tangannya. Terlihat asap merah mengepul dari tinju pria tersebut.Kedua matanya melirik kearah tubuh Sukma Geni yang masih berdiri di hadapannya dengan tegap. Sekilas dia melihat ada bekas tinju di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status