Setelah sepuluh hari sesuai yang disepakati oleh kelima Dewa yang mengikuti ujian dari Anoman, akhirnya mereka pun berkumpul kembali dengan hasil yang berbeda-beda."Sepertinya kalian mendapatkan banyak harta langka," kata Bara sambil menatap kearah empat rekannya."Aku mendapatkan ini," kata Yao Ling sambil menunjukkan benda berupa gada berbentuk labu yang cukup besar."Nama Gada ini katanya adalah Gada Rojapala. Konon senjata ini merupakan ciptaan Dewa di selatan," kata Yao Ling."Aku mendapat ini...Tapi tidak ada yang tahu namanya apa," kali ini Raksa Geni yang menunjukkan harta miliknya. Itu adalah sebuah kitab berwarna emas yang terus menyala."Kitab...? Apakah kau sudah membukanya?" tanya Bara. Raksa Geni mengangguk."Tak ada yang istimewa. Hanya saja, saat aku membuka kitab ini, aku merasa sesuatu masuk ke dalam tubuhku. Dan anehnya, keberadaan Raksasa Argapura tak lagi terasa di dalam tubuhku...Benda ini, seperti men
Sukma Geni terpana melihat apa yang terjadi di depannya Tubuh jiwa Dewa Bumi itu hancur begitu saja sebelum dia menyelesaikan perkataannya. Ki Sabrang dan semua orang yang ada disana pun nampak ketakutan setelah melihat hal itu."Paman Anoman...Kenapa kau melakukan ini!?" geram Sukma Geni."Kau tahu terlalu banyak Sukma. Masalah ini, kita bicarakan diluar saja. Aku tak ingin manusia ciptaanku banyak mengetahui rahasia yang tak seharusnya mereka ketahui. Karena itu juga akan merugikan mereka. Sekarang karena Pasak Bumi sudah hancur, Batu Bumi dimana Iblis bisa terlahir pun bisa kau hancurkan dengan mudah." terdengar suara menggema di langit namun Ki Sabrang dan orang-orang yang ada disana tidak mendengarnya. Hanya Sukma Geni seorang yang mendengar perkataan tersebut.Sukma mendengus kesal. Dia pun menoleh kearah Ki Sabrang."Ki, bawa aku ke Batu Bumi itu berada." ucapnya datar. Perasaan marah nya masih menyelimuti di dada. Jika dia belum mengeluarkan amarah tersebut, dia belum bisa ber
Sukma Geni terperanjat setelah mendengar nama sosok Dewa yang pernah datang ke desa kecil tersebut dari pria tua yang merupakan kepala suku atau kepala desa di sana."Ganesha!? Mungkinkah dia datang kesini hanya untuk berlatih? Atau Anoman yang menyuruhnya kesini untuk mengambil Batu Bumi namun tidak bisa dia lakukan? Misterius sekali," batin Sukma Geni."Pemuda bernama Ganesha ini berkata bahwa kelak akan ada seorang Dewi yang menjadi penyelamat desa kami...Dan kemungkinan besar itu adalah dirimu Dewi..." kata pria tua itu lagi-lagi membuat Sukma terkejut."Jadi Ganesha sudah meramalkan kedatanganku di tempat ini? Sepertinya apa yang ayah katakan tidak dilebih-lebihkan. Ganesha memang bisa melihat masa depan. Begitu juga dengan paman Anoman. Lalu, kenapa harus menunggu diriku untuk mengambil Batu Bumi itu kalau Anoman saja bisa melakukannya? Atau dia tidak bisa melakukan itu karena satu alasan...? Huh, ada banyak sekali pertanyaan yang ingin aku lontarkan padanya nanti," batin Sukma
Indrakila hanya bisa terpaku saat melihat aura petir dari tubuh Gandi. Tak hanya itu, dia juga merasakan kekuatan Gandi yang sebenarnya, yakni Puncak Ranah Alam Dewa!"Mustahil! Dia menyembunyikan kekuatannya...! Ternyata dia adalah Puncak Ranah Alam Dewa...Pantas saja seranganku tak berarti apa-apa padanya..." batin Indrakila."Kau sudah siap, Indrakila?" tanya Gandi yang sudah bersiap untuk melakukan serangan. "Tunggu...Aku tak menyangka kau adalah Dewa yang hampir mencapai Ranah Alam Semesta...Mengenai Kerajaan Kosala...Aku mengaku salah..." kata Indrakila sambil berlutut."Mana kejantananmu yang tadi? Aku tidak suka orang yang tidak memiliki pendirian seperti dirimu. Apakah hanya ini kemampuanmu setelah kau menelan pil aneh itu? Sangat mengecewakan," kata Gandi lalu dia pun mengangkat tangan kirinya ke atas.Dari bawah tubuh Indrakila, muncul satu tangan tanah besar yang langsung mencengkram leher Raja Siluman Es tersebut hingga tubuhnya terangkat di udara."Kekuatan Tanah!? Sebe
Bssshhh!Pusaran air raksasa milik Gandi secara perlahan mulai membeku menjadi es. Gandi yang berada di dalam tersenyum melihat perubahan kekuatan air miliknya."Lumayan, tapi masih terlalu lambat!" ujarnya lalu dia menebas ke depan.Wus!Cahaya putih terang berbentuk sabit raksasa melesat kearah es yang mengurung dirinya. Tebasan Gandi mengarah ke Indrakila yang tengah sibuk membekukan pusaran air raksasa milik Raja Naga Air tersebut.Blar!Es tersebut terbelah oleh kekuatan dari Pedang Naga Langit. Indrakila terkejut saat melihat cahaya putih terang mengarah ke dirinya dengan sangat cepat. Segera dia mengerahkan kekuatan miliknya untuk menciptakan pelindung berbentuk tameng yang tercipta dari kekuatan es miliknya.Duarrr!!!Ledakan keras menggema di langit. Tubuh Indrakila terpental beberapa tombak ke belakang. Belum juga dia menyeimbangkan dirinya, tiba-tiba muncul Gandi tepat di belakang tubuhnya dan langsung melancarkan tendangan keras yang mendarat di punggung pria berkulit biru
Sementara itu, Gandi yang pergi ke arah selatan menemukan Kerajaan kecil yang tengah berperang melawan pasukan siluman. Kedatangan Raja Naga Air itu tentu saja sangat membantu mereka para prajurit Kerajaan yang bernama Kosala.Para siluman berjumlah ribuan itu harus menghadapi pasukan boneka air milik Gandi yang jumlahnya dua kali lipat lebih banyak. Dalam waktu singkat, Gandi berhasil memukul mundur pasukan siluman dan membuat mereka ketakutan.Hal itu membuat Gandi menjadi terkenal saat itu juga. Raja Kosala mengangkatnya sebagai seorang pahlawan di Kerajaan tersebut. Dan sebagai hadiah karena telah menyelamatkan Kerajaan, Gandi mendapatkan satu pusaka berupa busur panah.Busur itu konon katanya adalah peninggalan Dewa yang pernah singgah di Kerajaan kecil itu. Hanya saja, tak ada satu pun yang mengerti cara menggunakan busur bernama Busur Gendawa.Begitu Gandi menyentuh busur tersebut, sosok Kusumadewi yang ada di dalam tubuhnya tiba-tiba kelua