Home / Romansa / Gelora Cinta Pria Arogan / 134. Sakit Hati Karena Brama

Share

134. Sakit Hati Karena Brama

Author: Neza Visna
last update Last Updated: 2025-06-26 22:25:25

“Brama!”

Brama menoleh dan menemukan Kiara sudah berlari ke arahnya.

“Aku tahu! Ini semua pasti karena campur tangan kamu! Apa salahku sampai kamu memperlakukanku seperti ini?!”

Brama menatap Kiara sejenak. Kemudian berjalan menjauh. Suasana hatinya sedang buruk dan tidak ingin berurusan dengan sesuatu yang membuatnya semakin jengkel.

"Kamu selalu diam! Selalu dingin! Apa belum cukup semua usahaku menyenangkan kamu selama ini?!Kenapa kamu lakukan ini padaku?!" teriaknya, suaranya gemetar.

Dia selalu percaya kalau dia akan mendapatkan apapun yang dia mau asal dia berusaha keras. Sebelumnya dia hanya menganggap Brama tantangan yang sulit bukan sesuatu yang mustahil.

Kiara sadar, sikap Brama harusnya membuatnya sadar diri dan segera mundur. Namun, dia tidak bisa menerima kenyataan kalau dia gagal setelah semua usahanya itu.

Pada akhirnya dia impulsif dan menantang Rinjani. Dia sudah menduga kalau Brama akan membantu Rinjani tapi dia tidak menduga secepat itu.

Brama memandangnya di
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gelora Cinta Pria Arogan   137. Berhenti Menunggu

    ***Rinjani baru hendak pulang dari kantornya saat menemukan Andre menunggu di dalam mobilnya.Rinjani malas melihat pria itu dan langsung berjalan menjauh. Namun, Andre langsung keluar dari mobilnya dan mengejar Rinjani.“Ada apa lagi?” Rinjani jengkel. “Brama saja tidak sebegininya menemuiku! Kamu suka aku?!” Dia tidak habis pikir, kenapa tidak ada yang memberikannya ketenangan.“Sorry, kalau kedatanganku mengganggu. Kali ini aku benar-benar perlu bicara!”Rinjani memutar bola matanya malas. “Ya, ya, menurutmu itu perlu, menurutku nggak! Aku bahkan minta Brama untuk memberiku waktu berpikir. Kenapa kamu terus mengganggu?”“Oh, kamu menghindar lagi dari Brama? Pantas saja dia uring-uringan!”Rinjani memutar bola matanya malas. “Aku juga uring-uringan! Aku sedang banyak kerjaan! Jadi tolong, jangan tambahi beban pikiranku.”“Apa kamu tahu, kalau sebagian besar klien-mu itu datang karena rekomendari dari Brama?”Langkah kaki Rinjani terhenti mendengar itu. “Kamu bilang apa?”“Sek

  • Gelora Cinta Pria Arogan   136. Kiara Pensiun.

    ***Malam itu, Kiara berdiri kaku di ruang kerja ayahnya, wajahnya pucat mendengar keputusan yang baru saja dijatuhkan.“Skandal apa lagi itu? Apa belum cukup kamu bikin malu keluarga?!” “Pa, itu bukan salahku. Aku nggak tahu mereka akan unggah video itu dan bikin heboh. Itu cuma salah paham sepele saja awalnya.”“Ceritanya bagaimana, Papa nggak peduli! Kalau kamu nggak jadi penyanyi nggak becus itu semua ini nggak akan terjadi!”Kiara menunduk ketakutan mendengar teriakan ayahnya itu. Tangannya terkepal kuat, sangat ingin melawan tapi di saat yang sama dia tidak punya keberanian untuk itu.Dia kesal pada dirinya sendiri yang tidak juga bertambah keberanian meski sudah bertahun-tahun berusaha menghindari ayahnya.“Pa, aku janji masalah ini nggak akan lama. Orang-orang di internet itu pelupa. Selama ada masalah lain lagi, masalah ini nggak akan tersorot lagi.”"Kamu harus segera mundur dari dunia hiburan dan fokus pada pernikahanmu," ujar ayahnya dengan suara datar, tanpa ada

  • Gelora Cinta Pria Arogan   135. Ada Udang di Balik Batu

    “Kenapa kamu resmi banget? Kamu bisa ketemu dia kapanpun, kan?” Celia justru heran dengan perubahan sikap Andre itu. Dari pertama kenal pria ini, dia terlihat seperti begitu santai dan malah cenderung urakan. Sama sekali tidak mencerminkan dia adalah seorang asisten ternama yang selalu berada di sisi Brama.Meski tampangnya serius tapi begitu Andre bicara selalu terkesan seenaknya. Seakan tidak ada yang bisa mengekangnya. Ternyata, dia hanya belum bertemu sisi serius Andre saja.“Bukan gitu. Ini mungkin memberatkan kamu, tapi aku mau kamu bantu aku membuat Rinjani kembali ke Brama.”Celia menyipitkan matanya. “Jadi, kamu mendekatiku dengan tujuan ini?”Deg!Andre merasakan ada bahaya saat itu. Kalau dia tidak bisa menjelaskan, hubungan yang belum di mulai ini mungkin akan segera berakhir.“Bukan gitu. Aku serius, tertarik sama kamu.” Andre berkata dengan sangat cepat, nafasnya sampai sedikit memburu. “Aku Cuma ngerasa nggak akan bisa mendapat kehidupan yang tenang sebelum mereka

  • Gelora Cinta Pria Arogan   134. Sakit Hati Karena Brama

    “Brama!”Brama menoleh dan menemukan Kiara sudah berlari ke arahnya.“Aku tahu! Ini semua pasti karena campur tangan kamu! Apa salahku sampai kamu memperlakukanku seperti ini?!”Brama menatap Kiara sejenak. Kemudian berjalan menjauh. Suasana hatinya sedang buruk dan tidak ingin berurusan dengan sesuatu yang membuatnya semakin jengkel."Kamu selalu diam! Selalu dingin! Apa belum cukup semua usahaku menyenangkan kamu selama ini?!Kenapa kamu lakukan ini padaku?!" teriaknya, suaranya gemetar.Dia selalu percaya kalau dia akan mendapatkan apapun yang dia mau asal dia berusaha keras. Sebelumnya dia hanya menganggap Brama tantangan yang sulit bukan sesuatu yang mustahil.Kiara sadar, sikap Brama harusnya membuatnya sadar diri dan segera mundur. Namun, dia tidak bisa menerima kenyataan kalau dia gagal setelah semua usahanya itu. Pada akhirnya dia impulsif dan menantang Rinjani. Dia sudah menduga kalau Brama akan membantu Rinjani tapi dia tidak menduga secepat itu.Brama memandangnya di

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Brama Menyerah?

    Rinjani menatap Brama lama. “Apa kamu nggak capek. Kaya gini terus? Masalah demi masalah terus datang. Dan kamu harus selalu membereskannya!”“Memangnya kenapa?”Melihat Brama masih tidak mengerti maksudnya, Rinjani merasa kesal sendiri. “Coba kamu pikir, masalah kaya gini nggak akan terjadi kalau kamu memilih perempuan yang setara! Setidaknya mereka bisa membantumu dan tidak hanya jadi beban!”“Kamu bukan beban! Sudah seharusnya aku melindungi kamu.”“Tapi, bersama kamu jadi beban untukku!”Dia tahu ucapannya itu menyakitkan tapi Rinjani tidak bisa menahan dirinya untuk mengucapkan itu.“Ini alasan utamamu, kan?”Suara Brama datar, tapi ada tekanan di suaranya yang membuat suaranya terdengar sedikit serak. “Mbak, mungkin kalian harus membicarakan ini lain kali.” Radit, tidak tega dengan situasi itu, akhirnya mencoba membujuk Rinjani. “Mungkin, semuanya nggak seburuk yang Mbak bayangkan.”“Kamu sudah mengalami sendiri, masih bisa bilang gitu?” Rinjani terkejut dengan perubahan

  • Gelora Cinta Pria Arogan   Kesempatan untuk Mundur

    Brama menatapnya lama, lalu menarik napas dalam. Semua perkataan Rinjani tadi menyakitkan untuknya.Sebelum ini Brama tidak tahu ternyata kata-kata itu bisa menjadi pisau yang menusuk. Dan ironisnya, dia yang menyerahkan pisau itu ke Rinjani, saat dia mengakui kalau dia memiliki rasa ke gadis itu.Semua sikapnya seakan jadi tanda untuk Rinjani kalau gadis itu punya kuasa atas hati dan emosinya. "Aku mengerti. Tapi biar aku yang bantu selesaikan ini. Aku janji akan membersihkan nama Radit. Kamu tenang dulu, ya.”“Gimana aku bisa tenang? Aku bisa cuek kalau ini hanya tentang aku! Tapi, lihat kaya apa mereka ngomong soal Radit?!”“Iya, Rin. Aku tahu. Kamu tenang ya. Kasih aku waktu satu jam, aku akan menyelesaikan semuanya.”“Gimana mau selesai! Beritanya viral cepat banget! Semua hal tentang Kiara selalu viral secepat kilat!”Apalagi baru saja berita pembatalan itu, semua mata tertuju pada Kiara, satu berita kecil bagai api yang disulut ke daun kering kemudian terhembus angin. Langs

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status