Share

Chapter 23 - Berbagi Rahasia

"Gimana?"

Vania terkikik geli kala mata bulat berpijar dengan penuh harap—menatap lekat untuk menunggu reaksinya.

"Enak?" buru Ben tak sabar.

"Hmm." Gumam Vania sekedarnya.

"Hanya, Hmm?" desah Ben kecewa. "Ternyata seburuk itu."

Dua jam berpeluh—berkutat di balik meja dapur untuk menyajikan resep andalannya, spaghetti aglio e olio. Ben berharap Vania akan kagum akan kemampuan memasaknya tapi, yang ia dapatkan hanya'lah gumam samar tanpa ekspresi.

"Buruk?" Vania mengembangkan senyum geli. "Ini luar biasa Ben!"

"Eh." Ben membulatkan matanya, tak menyadari bahwa Vania tengah mengerjainya.

"Ini enak banget," seru Vania sambil menyuapkan gulungan mie ke dalam mulutnya.

"Enyak," gumamnya sambil terus mengunyah dengan lahap.

"Bercanda mu mengerikan," keluh Ben sambil terkekeh geli.

"Apa kamu membuka restoran?"

Ben mengeleng lemah. "Tidak."

"Kenapa?" Vania berseru nyaring. "Masakan mu luar biasa, Ben."

"Terima kasih," balas Ben sendu.

Vania menangkap raut sedih di balik senyum dari wajah yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status