Home / Romansa / Gelora Hasrat si Kembar Smith / 199. Jangan Berhenti!

Share

199. Jangan Berhenti!

Author: VERARI
last update Last Updated: 2025-06-17 21:49:06

Badan Nadine menggigil ketika punggung bawahnya merasakan kejantanan pria itu. Air matanya mengalir semakin deras. Badannya semakin lemas.

“Aku bukan wanita seperti itu, Tuan. Aku hanya tersesat di tempat ini. Aku mohon, biarkan aku pergi ….”

Apakah nasibnya di negara asing akan berakhir seperti ini?

Andai saja dia memohon pada Billy supaya menikah dengan putranya saja …

Pria itu tiba-tiba membalik badan Nadine dan menatapnya penuh keterkejutan. “Jadi, kau tidak punya bos di sini?”

Nadine mengangguk.

Pria itu malah menyeringai. “Bagus! Berarti aku tidak perlu membayarmu mahal-mahal!”

“A-apa …?!”

Dia menarik Nadine dengan kasar dan kencang keluar dari gang. “Aku sangat beruntung malam ini! Tenang saja, Nona. Aku akan mentraktirmu minu—”

BUGH!!

Nadine memekik tertahan kala seseorang memukul pria itu dari luar tikungan gang hingga dia ikut terseret.

“Tuan Collin …,” isak Nadine, badannya ambruk terduduk di aspal.

*

Collin sudah melihat Nadine sejak wanita itu keluar dari motel. Bukan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Visitor
Thor, aku sedih.... karena kurang banyak :(
goodnovel comment avatar
Sintia Novita
Collin ternyata kejam :'(
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   210. Curiga

    Setelah Nadine mengingatkan Collin tentang pernikahan rahasia mereka, Collin tak bisa protes lagi. Dia juga tak akan peduli dengan semua pria yang dekat dengan Nadine.Namun, semakin hari, tingkah Nadine jadi di luar batas … menurut Collin.Vino malah jadi mengantar jemput Nadine dengan dalih jalan mereka searah. Nadine pun tak menolak dengan alasan menghemat pengeluaran.Karena setiap pagi Vino datang menjemput, Nadine jadi tak sempat membantunya membersihkan badan. Nadine juga terlihat ingin cepat-cepat keluar dari rumah.“Mereka benar-benar sudah di luar kendali! Apa jangan-jangan, mereka mampir dulu ke hotel sebelum ke kantor?”Collin jadi tak bisa istirahat. Pikirannya tak tenang. Dia terus terbayang-bayang wanita yang selalu tidur di dekatnya sedang bercinta dengan pria lain.[Di mana kau? Apa yang sedang kau lakukan?]Wajah Nadine mengernyit melihat pesan dari Collin.‘Kenapa dia tiba-tiba menanyakan kegi

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   209. Vino Lagi …

    Collin menghubungi Helen setelah sadar dengan realita. Dia juga harus bekerja meski di rumah. Penghasilannya lebih dari cukup untuk biaya hidup satu bulan.Namun, jawaban Helen sungguh tak terduga, “Semua pekerjaan Anda sudah dialihkan kepada Tuan Claus. Sampai Anda pulih, Anda tidak perlu bekerja dulu, Tuan.”“Apa? Lalu bagaimana dengan semua kontrak yang kita dapatkan bulan ini?”Sekarang sudah akhir bulan. Sebentar lagi Collin menerima gaji. Biasanya, dia tak pernah mengecek pemasukan. Membeli apa pun tak pernah mempermasalahkan sisa tabungan.Namun, kini dia harus mendapatkan haknya. Dia bisa menyewa rumah lain yang lebih nyaman, atau setidaknya membeli kasur untuk Nadine.Dari cara Nadine menggunakan uangnya, Collin dapat menilai bahwa Nadine adalah tipe orang yang suka berhemat. Nadine tak akan mau membeli barang-barang remeh yang tak terlalu dibutuhkan jika dilihat sisa tabungan Collin setelah dipakai Nadine.“Ko

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   208. Hanya Nadine

    Nadine terlonjak mendengar seruan Collin. Dia ketiduran hanya setelah memejamkan mata.“Apa kau tega meninggalkan orang sakit sendirian!” Suara Collin semakin keras.Nadine buru-buru membuka pintu toilet, tapi …“Ahhh!” Keduanya memekik bersamaan.Collin masih berusaha memakai celana! Nadine sontak menutup pintu lagi.“Apa kau tidak bisa mengetuk pintu lebih dulu?!” bentak Collin.“M—Maaf … Anda juga menyuruh saya cepat-cepat datang!”“Ck! Cepat kemari! Aku sudah selesai!”Nadine ragu sejenak, lalu membuka pintu perlahan. Dia kemudian masuk setelah melihat celana Collin terpasang sempurna.“Jangan curi-curi kesempatan padaku karena situasi yang tidak menguntungkanku!”“Tuan, tidak bisakah Anda bicara pelan? Telinga saya sakit. Dan kita juga punya tetangga di sini. Mereka bisa melapor polisi kalau Anda terus berteriak keras!”Collin masih menggerutu sepanjang kembali ke kamar.

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   207. Nadine!

    Collin tampak murka. Siapa Nadine berani menasihatinya?!“Kau—”“Bagaimanapun juga, Nyonya Laura dan Tuan Asher adalah orang tua Anda. Mereka membiayai hidup Anda, memberi Anda kebahagiaan, dan selalu mengabulkan semua keinginan Anda selama ini. Ada baiknya Anda membalas kebaikan mereka, bukan marah mengadukan penderitaan Anda terus-menerus!”Nadine akhirnya menyerahkan ponsel itu. Dia kemudian keluar dari kamar.Collin hanya menatap ponsel Nadine sambil merenungkan ucapannya. Apa yang Nadine katakan memang benar.Selama ini, dia hanya menargetkan menikah dengan Jolie. Dia bekerja hanya karena kewajiban. Jika dia bukan putra Asher Smith, dia mungkin saat ini sedang bekerja keras mencari nafkah, bahkan tak peduli dengan Jolie atau wanita mana pun.“Ck! Tau apa dia tentangku,” gumam Collin, lalu menarik selimut sampai ke dagu, tak jadi menghubungi Laura.Ketika malam semakin larut, Collin sudah tidur pulas di kamar sempit itu. Nadine pelan-pelan naik ke ranjang, lalu berbaring di sebela

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   206. Menjalani Kehidupan Baru

    Nadine mengeluarkan beberapa lembar kwitansi dan kartu kredit-debit Collin. Membuat pria itu mengerutkan kening.“Anda perlu membayar biaya pertanggungjawaban pada kecelakaan, lalu biaya rumah sakit, sekaligus operasi, juga rawat inap selama satu minggu ini.”“Kau memakai kartuku tanpa izin?” Collin mengusap wajahnya dengan kasar. “Apa kau tidak mengklaim asuransi? Kau juga bisa menyuruh pihak Smith Group untuk mengurus itu semua!”Nadine memang punya kuasa memakai tabungan Collin di saat mendesak. Awalnya, Nadine akan memakai uang pribadinya, tapi jelas tak cukup untuk menanggung semua kerugian.“Smith Group hanya membantu permasalahan hukum karena Anda melanggar rambu lalu lintas hingga menyebabkan kecelakaan beruntun. Anda yang harus mengganti rugi seluruhnya. Dua pemilik mobil mewah yang juga mengalami kecelakaan tidak mau bernegosiasi dan menginginkan mobil baru yang sama.”Collin tak membantah lagi. Memang benar semua itu karena kesalahannya.Collin kini sepenuhnya yakin … dia t

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   205. Karma

    Asher mengabulkan permintaan Nadine tanpa ragu. Setelahnya, Nadine diantar menuju rumah sakit. Asher dan Laura menyusul tak lama setelah keberangkatannya. Mereka sampai di rumah sakit hampir bersamaan.“Bagaimana kondisi Collin, Mark? Apanya yang harus dioperasi?” Laura langsung mencecar Mark dengan pertanyaan setelah sampai.Mark dan Nadine yang duduk menunggu di depan ruang operasi langsung berdiri.Laura tampak begitu khawatir. Wajahnya memerah menahan tangisan.“Dia mengalami cedera kaki kiri dan luka dalam yang harus dioperasi. Untungnya Collin sempat melepas sabuk pengaman menghindari benturan mobil lain dari sebelah kiri dan langsung dilarikan ke rumah sakit tepat waktu. Mobil bagian kirinya rusak parah.”Tak mengherankan. Collin melaju dengan kecepatan tinggi. Sementara kendaraan yang sedang melaju dari arah kiri juga sama-sama kencang. Ada beberapa mobil lain yang ikut tertabrak di belakang mobil itu.Laura terduduk dengan lemas. Inilah yang dia takutkan ketika mengetahui pe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status