Share

48. Saksi Mata

Author: VERARI
last update Last Updated: 2025-04-06 20:04:58

“Datanglah ke kantorku besok Senin.” Asher menyeringai, lalu memutuskan sambungan telepon.

Belum sempat dia menceritakan tentang Duke, Laura memelototinya agar kembali fokus pada pembicaraan mereka.

“Matikan ponselmu. Kita sedang membahas masalah penting sekarang,” tegas Laura.

Di depan mereka saat ini, duduk orang tua Angela yang baru saja datang, setelah diberi kabar jika putri mereka akan menikah.

Claus baru datang ke ruangan itu sambil menutup mulutnya yang menguap. Dia hanya diberi tahu pelayan agar segera menemui orang tuanya.

Ketika melihat orang tua Angela, Claus langsung berjalan tegak. Juga merapikan rambutnya yang acak-acakan selagi duduk di samping Laura.

“Mama, kenapa tidak bilang ada tamu? Aku belum ganti pakaian begini,” bisik Claus.

Alih-alih menjawab Claus, Laura hanya melirik sinis padanya. Laura sesungguhnya sedikit marah karena Claus melanggar aturan keluarga Smith.

“Maafkan kami yang gagal mendidik putra kami, Tuan dan Nyonya Quin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
eh..Laura deh yg ngarang ..bukan Asher ,xixixi
goodnovel comment avatar
May_maya🌸
paman Asher ngarang deh ,wkwkwk mrka tidur pakai selimut tapi bukan berarti tanpa baju loh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   155. Suami Pengertian

    Setelah mengantar orang tua mereka kembali ke kediaman, Angela dan Claus meluncur ke rumah sakit. Entah mengapa Angela menjadi sangat gugup saat mobil yang mereka kendarai semakin dekat dengan tempat Travis dirawat.Claus menggenggam tangan Angela. Tampaknya dia tahu apa yang membuat Angela gelisah.“Kau tidak perlu menemuinya kalau belum siap,” ujar Claus.Angela menggeleng pelan. “Aku hanya gugup. Tapi, sungguh, aku tidak punya perasaan istimewa lagi padanya.”Cinta Angela pada Travis tak lagi tersisa di hatinya. Dengan sakit hati yang begitu besar dan langsung bertemu dengan sosok yang selalu mengganggu pikirannya, Angela tak kesulitan untuk melupakan pria yang sudah lama menjalin hubungan dengannya itu.Angela kini percaya. Salah satu cara melupakan orang yang pernah dicintai adalah dengan mengganti dengan sosok lain, meskipun tidak terdengar dapat dibenarkan.“Aku tiba-tiba berpikir kalau aku sudah memanfaatkanmu untuk melupakan Travis. Tapi, perasaanku padamu benar-benar nyata d

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   154. Istri Terampil

    Baru beberapa menit lalu setelah Angela menyodorkan masakannya untuk Claus. Pria itu tersenyum sambil menelan makanan, lalu berbisik, “Enak sekali, Sayang. Terima kasih atas masakan yang dibuat dengan cinta ini.”Angela mengusap air mata sembari memicingkan mata ke arah punggung Claus. Perasaan haru menghilang. Dia bingung harus senang atau sedih mendengar ucapan Claus barusan. Claus memuji dan menghinanya sekaligus.“Sungguh? Kau tidak marah padaku, ‘kan?” Laura mundur, menatap Claus penuh selidik.“Aku tidak akan pernah marah pada Mama. Mama selalu memberiku yang terbaik, termasuk istri yang bisa segalanya. Tidak ada wanita seterampil Angela. Ha ha!”Tampaknya, Claus sudah menyadari kesalahannya. Dia merasa punggungnya berlubang oleh tatapan Angela dari belakang.“Papa pasti sedang sibuk mengurus banyak hal. Mama makan lagi, ya? Aku tidak suka melihat Mama menyisakan banyak makanan seperti ini.”Claus menyingkirkan pelan mangkuk yang berisi masakan Angela. Hanya dia yang boleh makan

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   153. Kejujuran yang Berbahaya

    Pasangan itu pergi ke ruang makan sambil bergandengan tangan dengan senyuman lebar. Namun, mereka segera berwajah datar setelah sampai di ruang makan.“Apa Tuan Rangga tidak makan bersama kita?” bisik Angela. “Paman sudah pindah ke hotel pagi tadi.”Hanya ada Asher dan Collin di ruangan itu. Sementara orang tua Angela bepergian sejak dini hari ke tempat sanak saudara terdekat untuk memberikan undangan pernikahan putri mereka sendiri.“Jangan berdiri di depan pintu, Claus,” tegur Laura lirih dan serak.Angela dan Claus sontak memutar badan. Angela menatap ibu mertua dan suaminya bergantian dengan raut wajah murung.Baru beberapa saat lalu Claus terlihat sangat bahagia. Namun, ketika melihat wajah cantik ibunya tampak sayu, bibir Claus melengkung ke bawah.Sudah jelas bahwa Laura menangis semalaman. Riasan tipis itu tidak bisa menutupinya.Angela tak kuasa melihat kesedihan suaminya. Dia sudah berkali-kali mendengar jika Laura adalah sosok yang sangat disayangi Claus. Bahkan, Claus tid

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   152. Istri Berbakti

    Angela bangun pagi-pagi buta. Sebelum-sebelumnya, dia termasuk wanita pemalas yang tak mau tergesa-gesa melakukan aktivitas.Pikiran Angela tercerahkan setelah melihat tindakan Claus semalam. Dia berjanji pada diri sendiri akan melayani suaminya yang memiliki hati suci bagaikan malaikat itu dengan sangat baik.Selesai mandi, dia membereskan kamar, tak seperti dirinya yang biasanya. Dia menata baju-baju kotor suaminya yang berserakan di walk-in closet.“Apa sebaiknya aku mencuci baju Claus sendiri?”Angela mengangguk penuh keyakinan. Dia membawa pakaian kotor itu ke kamar mandi, menuangkan sabun mandi cair ke ember untuk mencuci pakaian. Dengan begitu, dia sudah selangkah menjadi istri yang berbakti pada suaminya.“Kalau dipikir-pikir, selama ini pelayan mencucikan baju suamiku. Secara tidak langsung, para pelayan itu juga menyentuh kesucian tubuh suamiku.”Sebagai catatan, Angela tidak pernah sekali pun mencuci pakaian. Saat ini, dia hanya memutar-mutar pakaian kotor di dalam ember be

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   151. Saling Mengancam

    John tampak tak senang. Mulutnya terbuka akan menolak keputusan Adam, tapi ayah Asher Smith itu malah mengalihkan pembicaraan.“Bagaimana kabar Aurora? Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Apa dia masih cantik dan dingin seperti dulu?” tanya Adam kepada Billy.Billy memicingkan mata, mencoba menerka apa yang diinginkan Adam dengan membahas ibunya. Namun, dia gagal membaca ekspresi Adam yang tenang, seolah-olah tak memikirkan apa pun.“Biasa saja. Tidak ada hal yang baru darinya, kecuali temperamennya yang semakin berlebihan.”Adam terkekeh. “Sudah sewajarnya orang yang semakin tua memiliki emosi yang lebih meluap-luap. Sama juga denganku. Aku pun akan marah besar kalau sampai salah satu cucu kesayanganku dipenjara, walaupun aku sudah tidak pernah marah lagi.”Billy menyeringai. Adam sedang mengancamnya!Semua orang yang ada di sana tahu perangai Adam Smith di masa lalu. Pria berhati dingin yang akan melakukan apa pun demi mendapatkan tujuannya. Hanya setelah menikah, sosok Adam ber

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   150. Perjodohan Dadakan

    Di lantai atas kediaman Smith masih terjadi keributan antara Asher dan salah satu si kembar. Sementara Billy menunggu di ruang kerja Asher.Pria itu berjalan pelan mengelilingi ruangan, mengangkat satu persatu benda-benda yang menarik perhatiannya. Tampaknya, amarah Billy telah mereda setelah melihat kemarahan Asher.Namun, kali ini Billy tak begitu senang setelah melihat Asher marah. Jika dirinya di posisi Asher, dia pun harus berpikir keras dengan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi putra angkat kesayangannya.“Tuan, apa tidak sebaiknya kita kembali saja? Di sini adalah sarang musuh.” James terlihat waspada, sesekali melihat ke arah luar, di mana banyak pengawal Asher menjaga koridor.“Tidak. Masalah ini harus segera diselesaikan. Aku tidak bisa menahan Jolie lebih lama di apartemenku. Dia sangat berisik dan mengganggu. Duke juga akan khawatir kalau membiarkan Jolie kembali ke rumah ini. Kalaupun pulang ke rumah John … ah … kenapa aku jadi ikut pusing?!”Billy mengambil buku d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status