Share

90. Kencan Pertama

Author: VERARI
last update Last Updated: 2025-04-25 22:02:01

Claus Smith duduk di kursi baru yang belum lama disiapkan pemilik toko. Beberapa wanita yang lewat di depan toko berbisik-bisik sambil tersenyum ke arahnya. Ada pula yang senantiasa memandanginya dari kejauhan.

Sejak kecil, Claus dan Collin banyak muncul di layar kaca pada acara-acara besar, baik pada berita bisnis maupun pemerintahan. Banyak yang mengenal dua wajah tampan itu, khususnya di ibu kota.

Mereka tak pernah muncul langsung di depan umum. Karena itu, keberadaan Claus cukup menarik perhatian.

Claus biasanya malas meladeni mereka. Namun, saat ini, dia menunjukkan karismanya terang-terangan.

“Papaku bekerja di Smith Group, Tuan. Bolehkah aku berfoto denganmu? Aku ingin menunjukkan pada papaku,” pinta gadis yang memakai seragam SMP.

Claus tersenyum miring. “Aku bahkan bukan selebriti.” Namun, tetap berpose dengan gadis itu.

“Anda jauh lebih berharga dibanding aktor ternama, Tuan!”

Melihat ada yang diperbolehkan mengambil foto dengan salah satu si Kembar Smith, beberapa gadis lai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Deren
jan trllu gengsian kek bapakmu claus, apa² mmanya terus buat alesan, blg aja km sendiri pen sllu dekat angela wkwk
goodnovel comment avatar
Maranta Karoshi
makin lama makin sweet claus :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   91. Nyaman

    “Untuk apa aku melakukan itu? Ada-ada saja …”Melihat Claus membuang muka, Angela yakin jika tebakannya benar. Dia tersenyum kecil oleh perhatian suaminya.‘Kami seperti sedang berkencan.’Sudah lama Angela tidak kencan dengan pria. Meski pacaran dengan Travis, selama beberapa bulan terakhir mereka jarang bertemu.Jika Travis pulang pun, dia lebih banyak membicarakan tentang desain perhiasan. Yang kemudian mendapatkan desain dari Angela.Selain itu, kencan dengan Claus cukup berbeda. Sebab, Claus tak mau mengakui setiap kali memberi perhatian kecil padanya. Dan itu cukup menggemaskan bagi Angela.Pria dewasa yang tampak kekanakan memperlakukan wanita. Meski sedikit kasar, namun Angela tak merasakan adanya kepalsuan.‘Sejak kapan aku merasa nyaman saat bersamanya?’…Setelah menikmati makanan di restoran yang tenang, mereka ke kasir untuk membayar. Pemilik restoran sendiri yang melayani.“Terima kasih banyak sudah meresevasi seluruh restoran ini, Tuan Smith. Semoga hidangan kami memuask

    Last Updated : 2025-04-26
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   92. Perhatian Suami

    “Datang bulan?!” Claus terperanjat oleh kata-kata Angela. Dua kata itu menggema dalam kepalanya. Perasaannya campur aduk, antara lega karena Angela tidak mengidap penyakit serius, kaget karena rencana bulan madu mereka mungkin akan hambar, dan kesal karena malam pertama mereka jelas akan tertunda. “Aku hanya perlu minum obat agar bisa berangkat besok pagi sesuai rencana. Sayang sekali kalau harus membuang tiket pesawat.” Claus mengusap wajahnya dengan kasar. Mencoba menenangkan diri. “Aku akan keluar mencari obat yang tepat. Pelayan mungkin sedang mengambil semua obat untuk sakit perut sampai lama datang.” “Carikan kompres hangat sekalian, Claus.” Sambil menggerutu lirih, Claus keluar mencari semua yang dibutuhkan istrinya. Tak butuh lama sampai dia kembali ke kamar membawa pesanan. “Apa kau selalu minum obat begini setiap kali datang bulan?” tanya Claus sambil membantu Angela meminumkan obat. “Hanya saat terasa sangat nyeri seperti sekarang. Kadang tidak begitu sakit, tapi te

    Last Updated : 2025-04-27
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   93. Berangkat

    ‘Mulut sialan …,’ batin Claus. Jantungnya mendadak berpacu cepat, seperti habis berolahraga berat selama berjam-jam. Wajahnya memucat melihat kekagetan Angela.“Aku tidak dengar apa yang kau ucapkan, Claus. Apa kau menggerutu padaku lagi?” tanya Angela dengan tampang polos.Angela berusaha keras menunjukkan ekspresi datar yang tak bisa dibaca. Dia jelas mendengar ucapan Claus!Namun, dia juga tahu jika Claus tak sengaja bicara dengan suara yang dapat didengar. Terlebih lagi, setelah melihat wajah Claus yang memucat seperti takut rahasianya terbongkar, Angela pura-pura tak tahu.“Gara-gara kau sakit perut, mama pasti akan kecewa kalau tahu kau datang bulan!” bentak Claus, sambil menunjuk-nunjuk wajah Angela seperti benar-benar marah, yang sebenarnya hanya untuk menutupi rasa malu.“L—Lalu bagaimana? Aku tidak bisa mencegah datang bulan!”“Terserah! Aku akan mandi!”Claus melompat dari ranjang. Berjalan cepat pergi ke kamar mandi untuk menghindari pertanyaan lain.Badan Angela langsung

    Last Updated : 2025-04-29
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   94. Bulan Madu

    Di sebuah taksi yang sedang melaju ke rumah liburan, Claus tiba-tiba menggenggam kedua telapak tangan istrinya. Angela terkesiap, hampir menarik tangannya, kemudian menatap Claus sebentar.“Aku hanya kasihan padamu. Kau tampak kedinginan,” ucap Claus datar.Sejak kedatangan mereka di bandara, mereka disambut oleh cuaca dingin bersalju. Angela yang malas mengambil baju tebal di koper, membiarkan dirinya kedinginan karena berpikir perjalanan mereka tak akan lama.Selang tiga puluh menit berlalu, mereka masih dalam perjalanan. Penghangat udara dalam kabin taksi tak cukup untuk membuatnya nyaman.Namun, tangan Claus mampu menghangatkannya, juga hatinya. Angela tersenyum kecil oleh perhatian itu.“Sebaiknya kau duduk lebih dekat denganku. Aku juga cukup kedinginan,” titah Claus kemudian.Angela menggeser duduknya, merapat ke tubuh Claus. Pria itu melepas tangan dari genggaman untuk merangkulnya.“Ini sudah lebih baik. Aku hanya memanfaatkan suhu tubuhmu. Jangan kira aku ingin memelukmu.”S

    Last Updated : 2025-04-29
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   95. Mandi Sendiri

    “Claus, jangan sekarang. Perutku masih tidak nyaman karena ini masih hari pertama.” Angela pikir, Claus ingin dimanjakan seperti kemarin.“Ck ck. Kenapa pikiranmu mesum sekali? Apa kau pikir, kewajibanmu sebagai istri hanya untuk menyalurkan gairahmu?”Wajah Angela sontak merah padam. Sekali lagi, dia salah mengartikan ucapan Claus ke arah itu. Dia merasa dipandang sebagai wanita yang punya pikiran kotor.“Aku bisa memakluminya. Mungkin, kau sudah tidak sabar untuk mengatasi ketakutanmu.” Claus memajukan wajahnya, kemudian berbisik, “Fakta bahwa kau selalu memikirkan itu, aku tahu kalau kau penasaran dan diam-diam menantikannya.”Angela sontak mendorong Claus, terlalu malu untuk menatapnya dalam jarak dekat. Ucapan Claus sejenak membuatnya ragu pada diri sendiri. Apakah benar jika dia sebenarnya juga menantikannya?“Lalu apa yang kau inginkan?!”“Di sini dingin sekali. Tulang belulangku terasa beku sampai tanganku sulit digerakkan. Kau harus menggosok tubuhku selagi berendam,” titah C

    Last Updated : 2025-04-30
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   96. Semakin Dekat

    “Hmm …?”Angela merasakan dadanya berdenyut-denyut nikmat. Dia membuka mata perlahan untuk melihat apa yang dilakukan suaminya.Sontak, matanya terbuka lebar ketika melihat Claus sedang menikmati tubuhnya. Sambil setengah tertidur, Claus sedang bertingkah seperti seorang bayi, mengisap habis seluruh rasa kantuk Angela.“C—Claus … bangun … sudah pagi. Aku mau mandi,” rengek Angela.Dia berusaha menjauhkan kepala Claus, tetapi justru semakin melekat padanya. Angela mendesis panjang, memutar bola mata sambil sesekali terpejam ketika merasakan nikmat yang mendera.‘Jadi, ini alasannya dia memintaku menghangatkan tubuhnya? Apa dia melakukannya sepanjang malam? Pantas saja rasanya ada sesuatu yang mengganggu mimpiku,’ batin Angela penasaran.Bunyi kulit basah yang beradu dengan mulut Claus membuat wajah Angela merona. Claus melepaskan dirinya, menatap dengan mata sayu.“Apa datang bulanmu sudah selesai?” tanya Claus dengan suara serak.“B—Belum! Mana mungkin selesai dalam waktu dua hari! P

    Last Updated : 2025-05-01
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   97. Takut

    “Claus! Hentikan candaanmu! Cepat keluar!” teriak Angela.Claus sebelumnya mengatakan akan pergi menemui pemilik rumah untuk meminjam sesuatu. Dia yakin jika Claus sudah pulang setelah hampir satu jam berlalu.Sayang, Angela masih belum menemukan suaminya. Dia takut keluar karena jarak rumah lain cukup jauh. Langit pun sudah gelap meski banyak lampu penerangan.Angela lantas menelepon si pemilik rumah. Namun, dia segera mematikannya begitu melihat orang itu berjalan di halaman menuju rumahnya.“Kenapa dia datang sendiri? Di mana Claus?”Angela bergegas membuka pintu rumah. Pria itu telah berdiri di hadapannya dengan raut wajah cemas.“Tuan, aku dengar, suamiku berkunjung ke rumah—”“Nyonya, bisakah Anda ikut denganku sekarang? Tuan Claus …” Suara pria itu tertahan di tenggorokan, seperti sulit mengatakannya karena ada hal buruk terjadi.Angela memeluk dirinya sendiri ketika merasakan angin malam yang begitu dingin menerpa. Takut pada apa yang akan dikatakan pria di hadapannya.“Ada mas

    Last Updated : 2025-05-01
  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   98. Menginginkanmu

    Angela berlari kencang di atas tanah membeku sampai hampir terpeleset. Dia mengusap air mata, lalu memeluk Claus dengan erat.Pria itu tercenung. Kaget oleh pelukan erat yang begitu tiba-tiba.Apa Angela mulai tak bisa hidup tanpa dirinya? Hanya ditinggal sebentar saja sudah merindukannya sampai menangis.“Kenapa kau menangis?” tanya Claus bingung.“Claus! Aku sempat mengira Tuan Holger akan menculikku! Aku takut sekali!” isak Angela.Claus balas memeluk erat Angela sambil menatap Holger kebingungan. Holger hanya mengangkat bahu acuh tak acuh.Claus menyuruh Holger untuk membuat Angela panik agar mencari-cari dirinya. Dia telah melakukan pekerjaan dengan sempurna, lalu meninggalkan tempat itu untuk berkumpul dengan orang-orang lain yang telah dibayar Claus.“Apa yang kau katakan? Kenapa Tuan Holger mau menculikmu? Dia orang yang sangat baik walaupun badannya besar dan perangainya agak kaku.”“Hah?” Angela mendongak heran. Jadi, pikirannya selama ini benar-benar salah?Terlepas dari ke

    Last Updated : 2025-05-02

Latest chapter

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   111. Mesra Lagi

    “Jawab dulu pertanyaanku, Claus!” Meski sedikit meninggikan suara, kemarahan Angela telah hilang. Dalam pelukan suaminya, Angela merasa lebih diinginkan dan tenang. Apalagi setiap kali Claus memanggilnya ratu, dia langsung tersipu malu.“Aku senang waktu melihat wajah Duke dan Collin kesal. Bukan karena aku lantas bahagia setengah mati karena dipilih Jolie.” Claus tampaknya lupa sudah menyebut nama Jolie lagi. Angela mendongak, menatap bibir Claus menyeringai, dan matanya melengkung licik. Dia pernah melihat ekspresi Claus yang seperti itu. Sepertinya, dia mulai memercayai ucapan Claus yang hanya suka bersenang-senang dengan teman-temannya.“Apa kau tahu? Collin bahkan pernah menghajar Duke setelah Jolie mengajaknya ke toko buku. Duke itu sebenarnya kutu buku dan Jolie senang mengoleksi buku-buku baru. Dan sejak saat itu, Collin meminta papa untuk membangun perpustakaan besar supaya Jolie bisa mendatanginya sewaktu-waktu. Tapi, Jolie malah mengajakku ke perpustakaan milik Collin dan

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   110. Ratuku

    Claus mengecup kening Angela dengan bangga. Sementara Angela masih tercengang, bingung harus memberi alasan apa.“Jangan malu … aku juga bisa merasakan ketulusanmu sejak dulu. Aku hanya ingin mendengar ketegasanmu. Suami mana pun lebih senang ketika istri mereka mempertahankan rumah tangga, bukan malah memberikanku pada wanita lain.”Angela bahkan baru sadar pada perasaannya karena banyak yang membuatnya cemburu. Bagaimana mungkin Claus bisa tahu sejak dulu?!‘Lalu bagaimana denganmu?’ Angela ingin bertanya, tetapi mulutnya terasa kering dan sulit bergerak. Dia menyesal karena mengiyakan Claus lebih dulu.Selagi Angela masih tampak gelisah, Claus segera menariknya ke dalam pelukan. Senyumannya semakin lebar begitu merasakan tubuh hangat istrinya.“Coba rasakan ini …,” bisik Claus menggoda.“Claus! Kenapa kau mesum sekali?!” Angela dapat merasakan milik suaminya menggeliat.Claus memasang tampang keheranan. Angela selalu saja mengira bahwa dirinya ingin bercinta.“Apa maksudmu? Aku ha

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   109. Iya!

    “Apa aku sehina itu di matamu?! Hubungan suci antara ayah dan anak tidak boleh dikotori dengan hawa nafsu, Angela Quinn!”Claus tak sepenuhnya berbohong. Sejak pertama melihat bayi Jolie, dia selalu menjaganya seperti Laura merawat dirinya. Dia bahkan menggantikan popok Jolie, menggendongnya, dan mengajari cara memakai sendok dan garpu. ‘Jolie … anakku … kalau dipikir-pikir lagi, aku sudah banyak berjasa dalam mendidikmu. Aku sering membimbingmu, merawatmu, menggantikan Paman John. Haruskah kau memanggilku papa mulai sekarang?’ Claus terharu dan bangga pada diri sendiri.“Mana mungkin kau menganggap Jolie sebagai anakmu! Kau, Collin, dan Duke, selalu memperebutkannya.”Claus diam-diam membimbing tangan Angela pada miliknya, selagi berkata, “Kami bertiga senang bersaing. Bagiku, memenangkan sesuatu dari Collin dan Duke memberi kepuasan tersendiri.”Angela menatap kosong tangannya yang digerakkan Claus. Pikirannya rumit setelah mendengar semua ucapan Claus.Meski agak aneh, alasan itu

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   108. Suami yang Terbuang

    Punggung tangan Claus menyapu pipi Angela. Wanita itu memalingkan wajah untuk menghindari sentuhannya. Tangan Claus mengambang di dekat wajahnya, sengaja tak kembali menyentuhnya.“Kau terus curiga kalau aku punya perasaan pada putri Paman John. Apa itu karena kau cemburu?”Claus mulai terbiasa tak menyebut nama Jolie. Apakah dia tak akan bisa manggil nama wanita lain lagi? Bagaimana jika dia harus bicara dengan karyawan wanita?Claus merasa bodoh karena menuruti Angela. Namun, dia juga tak ingin mengabaikan perasaannya.‘Dasar, wanita pencemburu buta. Harus aku apakan dirimu, Angela?’ Claus tersenyum samar.Angela masih tak menjawab satu pun pertanyaan Claus. Dia merenungi semuanya. Mengapa dia sedih setelah membulatkan tekad untuk mengembalikan Claus pada Jolie?Hanya ada satu jawabannya. Dan Angela jelas tahu apa itu.Benar, dia cemburu. Dia takut gagal untuk kedua kali. Dia tak mau dikhianati lagi.Dia … cukup menyayangi suaminya. Bersyukur karena menikah dengan pria baik-baik, ta

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   107. Menunjukkan dengan Tindakan

    “Aku … aku … itu ….” Nada bicara Claus menjadi sumbang. Dadanya seperti akan meledak oleh rangkaian kata dalam kepalanya.Angela tak sanggup menatap Claus terlalu lama. Terlebih lagi, Claus tampak kesulitan mengungkap sesuatu.‘Dia pasti tidak enak hati akan melepasku setelah kami baru saja menikah.’Tidak. Pikiran Angela salah besar!Claus saat ini sedang bertarung dengan lidah yang terasa kelu, memukul harga diri dalam kepalanya yang terus menghalangi ketika dirinya ingin mengucap isi hati. Alhasil, Claus malah mengatakan hal lain, “Setiap kali kau membicarakan Jolie, aku akan menggaulimu sampai kau tidak bisa memikirkan apa pun lagi. Sudah cukup kita bertengkar karena masalah yang tidak penting.”‘Ah, sudahlah! Aku akan menunjukkan lewat tindakan saja!’ lanjut Claus dalam hati.“Buatku sangat penting, Claus. Aku butuh kepastian, kapan kau akan melepasku. Setidaknya, aku juga harus bersiap-siap jadi janda dan bicara dengan orang tua—”Claus lagi-lagi membungkam Angela dengan ciuman

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   106. Akan Menjadi Janda

    “Cukup!” bentak Claus frustasi. Kata-kata yang telah disusun sebelumnya lenyap setelah Angela lagi-lagi membahas Jolie. “Aku serius, Claus. Aku merasa buruk karena memisahkan kalian.” Claus menghela napas kasar. Dia baru sadar jika mengatasi masalah wanita bisa sangat menyulitkan. Dia sampai berpikir lebih memilih berkelahi ketimbang bermasalah dengan istrinya. “Asher Smith sudah membohongimu! Apa kau tidak menyadarinya? Papaku itu orang yang cukup licik, Angela.” “Apa maksudmu?” Terang saja Angela tak percaya karena sandiwara Asher nyaris sempurna. “Kau tidak boleh menghina orang tuamu, Claus.” Claus mengusap wajahnya dengan kasar. Memang benar jika banyak orang yang salah paham dengan tindakan Asher. Hanya orang-orang dekat yang tahu bagaimana watak asli ayahnya. “Dia pasti sengaja memanggilmu waktu itu agar bisa mendengar pembicaran mengenai Jolie! Dan kau harus tahu ini …. Paman John tidak akan pernah mengatakan pilihan putrinya pada papa semudah itu! Aku sangat yakin, papa h

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   105. Akhirnya Tahu

    Claus mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Saran Holger beberapa saat lalu tak mungkin dia lakukan!Kenapa dia harus merayu dengan kata-kata cinta, sedangkan Angela yang mencintainya lebih dulu?“Aku sudah menyerahkan tubuhku. Kenapa harus aku yang memulai segalanya?”Bugh!Claus menendang kopernya. Kesal memikirkan Angela tak kunjung mengajaknya bicara, sementara langit semakin gelap dan waktunya mereka bermesraan.‘Apa dia juga tidak akan menafkahi batinku dan tetap mendiamkanku?’Di lain pihak, Angela juga telah merenungkan kemarahannya. Dia sebelumnya yakin bahwa Claus tak lagi memikirkan Jolie, apalagi cara Claus memanggilnya sudah berubah.Angela pun heran pada diri sendiri. Kenapa dia jadi mudah marah hanya karena masalah kecil?‘Claus juga menyebut Lana. Apa aku memang berlebihan?’Padahal, Angela dulu tak pernah cemburu setiap kali Travis mengatakan akan pergi bersama teman wanita asalkan dengan alasan yang jelas. Sementara Claus hanya menyebut nama Jolie, dan dia jadi ma

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   104. Ego

    Claus cukup kesulitan menjawab pertanyaan Angela. Bukan karena ingin memilih Jolie, namun ada janji yang belum diakhiri. Selain itu, pertanyaan tersebut harus sesuai kondisi.“Pertanyaanmu konyol. Kalau ada dua orang dalam bahaya, apa kau hanya akan menyelamatkan satu di antara mereka?” Meskipun tak bisa menjawab pasti, Claus masih dapat memberi alasan masuk akal.Dulu, Claus pernah memberikan pertanyaan serupa pada Jolie. Dengan mudahnya Jolie mengatakan tak akan menolong siapa pun.‘Buat apa aku menolong kalian? Aku harus menolong diriku sendiri lebih dulu. Lagi pula, kalian ini laki-laki, seharusnya kalian bisa menolong diri sendiri!’“Kau pasti sedang memikirkan akan menolong Jolie lebih dulu, ‘kan? Aku tahu kau sedang melamunkannya!” Claus terkesiap. Tuduhan Angela setengah benar. Dia memang teringat pada Jolie.Namun, dia tak akan mengingat kenangan lama bersama Jolie jika Angela tak membahasnya lebih dulu. Karena itu, Claus menjadi kesal dipancing pada sesuatu yang telah menghi

  • Gelora Hasrat si Kembar Smith   103. Penasaran

    Angela sudah berulang kali memikirkan hal itu. Namun, dia masih ragu untuk memiliki seorang anak setelah mereka menikah dalam waktu singkat. “Mau atau tidak?” tanya Claus sekali lagi. “Memiliki anak itu bukan main-main, Claus. Kita harus mempertimbangkan kesiapan kita dengan matang. Apa kau sendiri sudah siap menjadi seorang ayah?” Claus terkesiap. Dia menanyakan itu karena sesungguhnya hanya ingin melalui prosesnya yang diulang terus menerus. Namun, dia sendiri tak pernah serius memikirkannya. Melihat Claus tak menjawab dan malah tampak bimbang, Angela melanjutkan, “Menjadi orang tua itu bukan hanya memberikan harta atau fasilitas kepada anak-anak. Kita juga harus belajar merawat dan mendidik mereka. Dan kupikir-pikir, sifatmu terkadang masih seperti anak-anak. Aku tidak yakin kalau kau sudah siap.” “Apa? Aku seperti anak-anak, katamu?!” Claus mendorong Angela, menatapnya tak percaya. “Ini … ini dia yang kubilang kau mirip dengan anak kecil! Kau sedikit-sedikit tersinggung, la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status