/ Romansa / Gerald's Obsession / 3. Persiapkan Dirimu

공유

3. Persiapkan Dirimu

작가: Miafily
last update 최신 업데이트: 2021-01-24 13:23:51

Dafa memukuli kemudi dengan emosinya yang meluap-luap. Ia benar-benar frustasi karena tidak bisa menyelematkan Viola. Dafa memang salah, jika saja tadi dirinya tidak lebih dulu meluapkan kemarahannya pada Ezra, ia masih memiliki peluang untuk menyelamatkan Viola. Ia melirik bar yang berada di seberang jalan. Sekarang sudah malam, dan bar tersebut sudah mulai ramai. Bar itu memang bukan hanya tempat bagi orang-orang menikmati minuman dan musik, tetapi ada layanan seks komersial yang menjadi penyumbang penghasilan terbesar bagi bar. Dafa sendiri sudah tahu masalah ini, tetapi Dafa berpikir dirinya tidak perlu mengusik usaha orang lain, selama dirinya tidak dirugikan. Sayangnya, tindakan Dafa itu malah membuat dirinya lebih rugi di lain hari.

“Sekarang apa yang harus aku lakukan?” tanya Dafa pada dirinya sendiri sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Ia memejamkan matanya dan mengingat pembicaraannya dengan Flo.

“Aku sama sekali tidak mengatakan omong kosong, Tuan Dafa. Gadis manis bernama Viola itu memang sudah diincar oleh banyak pasang mata. Kau terlambat satu langkah, gadis itu sudah tidak lagi di sini. Seseorang sudah membawanya, tentu saja dengan nominal besar sebagai bayarannya,” ucap Flo sembari menyeringai.

Sontak  Dafa dibuat marah dengan apa yang ia dengar. “Kau! Tindakanmu jelas illegal, Viola sama sekali tidak bersedia untuk dijual seperti itu, dan jelas aku bisa melaporkan tindakanmu ini sebagai upaya penjualan manusia. Pihak berwajib pasti akan menutup bar-mu ini,” ancam Dafa.

Flo kembali tertawa. “Benarkah? Itu tidak akan semudah yang kau pikirkan. Bar ini dilindungi oleh orang-orang berkuasa di kota ini. Tentu saja, dengan kau melapor ke polisi pun, kau tidak akan mungkin bisa melihat perbedaan. Yang ada, aku akan membuat hidup gadis itu semakin menderita. Aku tidak akan melepaskannya begitu saja,” ucap Flo mengancam balik.

Dafa terlihat begitu geram. Namun, ia berusaha untuk berpikir jernih. Flo ini adalah orang yang sudah berbisnis dalam waktu yang cukup lama, jadi Dafa tahu cara untuk menghadapinya. “Kalau begitu, hubungi orang yang sudah membawa Viola. Aku akan membayar dua—ah, tidak. Aku akan membayar tiga kali lipat dari nominal dia membayar,” ucap Dafa dengan getir. Sebenarnya ia tidak mau melakukan hal ini, karena merasa dirinya sudah merendahkan Viola dengan cara membayar dirinya. Namun, ini adalah cara satu-satunya bagi Dafa untuk menolong Viola.

“Sayangnya itu tidak bisa. Aku harus menyembunyikan identitas konsumenku, selain itu, aku juga tidak bisa membiarkan konsumen yang sudah menjadi langganan ini menjadi kecewa atas pelayananku. Jika kau ingin bertemu dengan gadis manis itu, dan ingin membelinya, kau harus bersabar. Tunggu hingga masa sewanya selesai.”

“Sialan!” maki Dafa lagi mengingat perkataan Flo yang benar-benar merendahkan Viola dan tidak menganggap Viola sebagai manusia, tetapi sebagai barang yang bisa disewa atau diperjualbelikan.

Dafa membuka matanya lalu menatap ponselnya yang terus saja bergetar tanda ada orang yang meneleponnya. Nama Farrah terpampang jelas di sana. Sejak siang, Farrah memang berusaha untuk menghubunginya, tetapi Dafa enggan untuk menerima telepon tersebut. Benaknya saat ini hanya dipenuhi oleh Viola, ia harus memikirkan cara bagaimana dirinya bisa menolong gadis satu itu. Dafa terdiam cukup lama sebelum teringat seseorang yang kemungkinan bisa memberikan bantuan untuk mencari keberadaan Viola saat ini.

Dafa menolak telepon Farrah dan menghubungi seseorang. Begitu sambungan telepon diangkat, saat itulah Dafa berkata, “Bantu aku. Jangan cemaskan biayanya, aku akan membayarmu dengan jumlah yang besar.”

***

Hening yang terasa begitu mencekam bagi Viola. Rasanya, air matanya sudah kering. Ia tidak bisa menangis lagi, meskipun tahu hal apa yang akan terjadi padanya. Viola merasakan dadanya sesak mengingat apa yang ia dengar di bar. Sudah dipastikan jika saat ini dirinya sudah dijual oleh pemilik bar, karena dirinya adalah jaminan yang digunakan oleh Ezra saat meminjam uang. Sebelumnya, Viola dimandikan dan didandani sedemikian rupa hingga tampil begitu berbeda dengan gaun seksi yang belum pernah Viola kenakan seumur hidupnya.

Setelah itu, Viola dibuat kembali tidak melihat apa pun dengan kain yang menutupi matanya, dan tidak bisa menjerit atau pun meminta tolong karena mulutnya ditutupi oleh sesuatu yang tidak Viola ketahui. Viola dibuat tidak sadarkan diri. Setelah sekian lama, barulah Viola terbangun di tempat yang gelap ini, tanpa bisa melihat apa pun karena ruangan yang tampak begitu gelap. Namun, Viola bisa merasakan jika ruang di mana dirinya tengah berada ini cukup lembab, dan pengap.

Sudah dipastikan jika Viola tidak berada di ruangan mewah atau luas. Apa mungkin Viola dikurung di gudang? Viola pikir itu memang sangat mungkin, mengingat statusnya saat ini. Di tengah kesibukan Viola memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, Viola dikejutkan dengan sura jeritan wanita yang tampak dipenuhi oleh rasa sakit. Viola jelas tersentak dan segera meringkuk ketakutan. Dengan posisi dirinya yang tengah berada di tengah ruangan gelap, tidak ada banyak hal yang bisa Viola lakukan.

Meskipun merasa takut, Viola pun berusaha untuk menajamkan pendengarannya. Suara jeritan kesakitan wanita itu terdengar begitu dekat dengan Viola. Namun, Viola rasa jika di dalam ruangan di mana dirinya berada ini, hanya ada dirinya. Lalu, di mana wanita itu berada? Viola yakin, jika dirinya bisa mengamati dengan baik, ia bisa menemukan petunjuk dan bisa melarikan diri dari tempat yang tidak Viola ketahui ini.

Viola merinding saat mendengar suara jeritan yang sebelumnya ia dengar, berubah menjadi suara erangan yang terasa aneh di telinganya. Viola sudah menginjak usia dewasa, tahun ini dirinya akan tepat berusia dua puluh tahun, dan tentu saja kali ini Viola bisa menebak dengan tepat, apa yang terjadi pada wanita itu hingga mengerang dan mendesah seperti itu.

Itu suara yang ditimbulkan ketika berhubungan intim. Sebenarnya, bagi gadis seusia Viola, seks bukanlah hal yang tabu. Bahkan sangat penting bagi gadis seusianya untuk mempelajari edukasi seks agar bisa melindungi diri dan menjaga masa depan mereka agar lebih baik, tetapi situasi saat ini sama sekali bukan waktu yang tepat bagi Viola untuk merasa tenang mendengar suara itu. Viola takut jika dirinya akan menjadi salah satu dari para wanita yang mengerang dan mendesah seperti itu. Viola tidak mau. Viola hampir terisak saat dirinya sudah tidak lagi mendengar suara erangan, dan digantikan dengan dua langkah kaki yang mendekat. Tak lama, Viola mendengar suara pintu besi tua yang terbuka dan menimbulkan suara yang mengerikan.

“Apa saya perlu menghidupkan penerangannya, Tuan?”

Viola mengenali suara itu. Jelas, itu adalah suara pria yang membelinya pada pemilik bar. Viola semakin meringkuk saat mendengar suara pria lain yang terdengar begitu rendah dan mengerikan di telinganya. “Tidak perlu. Melihat tubuh telanjang wanita di tengah kegelamapan, adalah kelebihanku. Dan bukankah terasa sangat menyenangkan melihatnya meringkuk ketakutan seperti ini?”

Viola bergetar saat mendengar suara langkah kaki yang mendengar disusul dengan aroma khas laki-laki yang jelas belum pernah Viola temui sebelumnya. Sedetik kemudian, Viola merasakan rahangnya dicengkram dengan erat. Viola bisa merasakan embusan napas yang menerpa wajahnya, ada sedikit aroma tembakau yang tidak Viola sukai yang tercium dari embusan napas tersebut. Namun, lebih dari itu Viola ketakutan setengah mati karena sama sekali tidak bisa melihat apa pun.

Hal itu membuat Viola tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang secara alami bergetar lebih hebat daripada sebelumnya. Sedetik kemudian, Viola mendengar suara rendah yang menyeramkan itu berkata, “Hidupkan lampunya. Sepertinya, dia ingin melihat siapa orang yang kini berkuasa atas dirinya.”

Lalu, sedtik kemudian lampu temarah dihidupkan. Namun, lampu tersebut tidak terlalu membantu Viola. Lampu itu bersinar kekuningan dengan cayaha yang redup. Viola perlu mengedipkan matanya berulang kali, sebelum bisa melihat dengan jelas. Lalu saat itulah, Viola bertemu tatap dengan sosok pemilik netra tajam yang begitu indah. Sayangnya, pemilik netra indah itu menyeringai dan memuat Viola merasa semakin ketakutan. “Persiapkan dirimu, aku akan mengambil apa yang harus aku ambil darimu,” ucap pria itu sebelum mencium bibir Viola dan mengulumnya dengan kasar.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Gerald's Obsession   45. Sempurna (END)

    "Ibu, Malvin ingin piknik," ucap Malvin yang sudah berusia lima tahun sembari bermanja di atas pangkuan sang ibu.Viola yang mendengar hal itu tersenyum dan mengangguk. "Kita akan piknik. Tapi, Malvin mau berjanji sesuatu pada Ibu terlebih dahulu?" tanya Viola.Malvin lalu duduk dengan tenang di atas pangkuan Viola yang tengah duduk sembari bersandar di ruang bersantai. "Janji apa, Ibu?" tanya Malvin."Malvin mau janji untuk bersikap lebih baik pada teman-teman Malvin di kelompok bermain?" tanya Viola sembari tersenyum dan mengusap kening putranya yang tumbuh tampan serta cerdas.Malvin yang mendengar hal itu mengernyitkan keningnya. Ia jelas tidak mau berjanji, karena ia sama sekali tidak menyukai teman-temannya yang berada di kelompok bermain. Tentu saja, hal itu bisa terbaca dengan mudah oleh Viola. Namun, Viola sama sekali tidak berkata apa pun. Ia mengamati putranya dalam diam, membiarkannya untuk mempertimbangkan jawaban seperti apa yang akan ia berikan padanya. Malvin ini meman

  • Gerald's Obsession   44. Kehidupan Baru

    "Apa kepalamu sudah tidak apa-apa?" tanya Viola pada Evelin yang saat ini tengah menatap gemas pada Malvin.Kini keduanya tengah berada di taman kediaman Dalton yang indah. Viola memang sengaja membawa Malvin ke luar ruangan untuk menikmati waktu berjemur. Malvin malah terlihat bergaya dengan kacamata hitam yang ia kenakan. Bayi itu tampak tertidur lelap dalam pelukan Viola, seolah-olah tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Hal itulah yang membuat Evelin yang melihat Malvin merasa begitu gemas padanya. Namun, Evelin tahu jika dirinya tidak boleh mengganggu tidur si bayi tampan. Evelin menatap Viola dan mengangguk. "Lukanya sudah benar-benar sembuh. Tapi aku masih dianjurkan untuk istirahat. Aku tidak bisa mengoperasi sebelum lolos evaluasi yang memastikan jika semua sarafku baik-baik saja," ucap Evelin.Tentu saja Viola yang mendengarnya merasa sangat bersyukur, tetapi di sisi lain juga merasa sangat bersalah. Karena Evelin tidak akan mendapatkan luka seperti itu jika ti

  • Gerald's Obsession   43. Permintaan Viola

    "Apa kau tengah memikirkan pria bodoh itu?" tanya Gerald saat menarik pinggang Viola lebih mendekat padanya. Saat ini, keduanya tengah berada di atas ranjang, setelah memburu kenikmatan duniawi. Dokter memang sudah memberikan izin pada Gerald untuk menyentuh Viola, mengingat Viola sudah benar-benar pulih setelah persalinannya. Tentu saja, Gerald sama sekali tidak membuang waktu dan segera meminta jatah dari istrinya itu. Setelah sekian lama berpuasa, Gerald agaknya lupa diri dan menahan Viola semalaman di atas ranjang. Untungnya, Malvin sama sekali tidak terbangun sepanjang malam. Seakan-akan Malvin tahu jika sang ayah perlu mendapatkan jatah untuk dimanjakan oleh sang ibu. Viola yang mendengar pertanyaan itu tentu saja mengernyitkan keningnya. Tanpa berbalik, Viola yang masih dipeluk oleh Gerald segera bertanya, "Apa maksudmu?"Mendengar pertanyaan Viola, Gerald pun kesal. Ia menari Viola untuk berbaring terlentang dan menangkangi Viola sembari menatapnya tajam. "Jadi, benar? Kau me

  • Gerald's Obsession   42. Perpisahan

    Viola selesai menyusui Malvin. Ia menciumi Malvin yang sudah kembali tidur dengan begitu gemas, sebelum menyerahkan Malvin pada perawat yang bertugas untuk membawa Malvin kembali ke ruang observasi. Malvin memang sudah tidak lagi harus berada di dalam incubator. Namun, kondisinya masih belum memungkinkan untuk meninggalkan rumah sakit. Dokter harus mengawasi dan memerika kondisinya, setidaknya untuk tiga hari ke depan. Begitu para perawat pergi dengan membawa Malvin, Viola sudah menatap Gerald dan Bram yang sejak tadi hanya saling berbisik, tanda jika pembicaraan mereka tidak boleh diketahui oleh Viola. Bram memang memasuki ruang rawatnya tepat Viola selesai menyusui Malvin.Baru saja Viola akan mengeluh, seseorang yang tak terduga datang ke ruangan tersebut. Orang tersebut tak lain adalah Dafa yang duduk di kursi roda, dan Dani yang mendorong kursi tersebut. Viola terlihat sangat terkejut dengan kondisi Dafa yang memang belum sehat sepenuhnya. Gips bahkan masih membalut tangannya. Ge

  • Gerald's Obsession   41. Malvin Lamuel Dalton

    Dafa membuka matanya dan disambut dengan pemandangan di mana ibunya menangis dan ayahnya yang berusaha untuk menenangkan istrinya. Dafa pun mengalihkan pandangannya ke sekitar ruangan di mana dirinya berada, dan yakin jika kini dirinya tengah berada di rumah sakit. Sedetik kemudian, Dafa pun meringis merasakan sakit pada tubuhnya. Lalu Dafa pun mengingat kejadian menegangkan saat dirinya membantu upaya penyelamatan Viola. Ia sengaja menghentikan mobilnya tepat di tengah jalan yang akan dilalui oleh Farrah dan Ezra. Karena itu adalah satu-satunya cara menghentikan mereka. Dafa tidak peduli walaupun dirinya harus mengorbankan dirinya. Hal yang ia pikirkan adalah keselamatan Viola."Sayang, kau sudah sadar? Astaga, Dani panggilkan dokter," ucap Gina panik meminta suaminya untuk segera memanggilkan dokter.Saat ini, kondisi Dafa memang sangat memprihatikannya. Karena kecelakaan itu, separuh tubuhnya terhimpit oleh badan mobil yang ringsek. Tulang rusuk dan tangannya patas, dan salah satu k

  • Gerald's Obsession   40. Bram Menggila

    “Dapat!” seru seseorang yang sebelumnya berkutat dengan komputernya dengan penuh konsentrasi.Gerald yang mendengar hal itu segera meminta orangnya untuk mengirimkan apa yang ia dapat pada ponselnya. Bram segera berlari menyiapkan mobil dan pasukan, sementara Dafa masih merasa takjub dengan apa yang ia lihat. Ia tidak menyangka jika Gerald benar-benar sangat jauh dari jangkauannya. Selain kaya raya dan memiliki kekuasaan yang terbantah, ternyata Gerald juga memiliki basis pertahanan internet yang sangat kuat.Gerald memiliki puluhan ahli dalam bidang data dan internet yang pantas saja dahulu Dafa kesulitan untuk menemukan keberadaan Viola. Bahkan, Alex yang dimintai bantuan oleh Dafa hingga saat ini tidak pernah terlihat lagi setelah memberikan peringatan pada untuk tidak mengusik orang yang berada di balik semua kejadian yang menyulitkan itu.Dafa pun mengikuti langkah orang-orang yang mulai berpacu dengan waktu. Persembunyian Farrah sudah ditemukan

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status