Share

Bab 10 The Day After Tomorrow

Pikiran ini bak berada di awang-awang. Seolah mulut dan otak tidak sinkron saat berucap kalimat itu. Untaian kata dari lisanku mengalir bak tetesan air hujan dari genteng yang jatuh ke tanah ….

“Saya … akan menikah dengan Mas Inu ...,” gelontorku begitu saja.

Mataku menerawang lurus tanpa berani berkontak dengan siapa pun.

Apa kau sudah gila, Bridgia? Keputusan apa yang telah kamu ambil lima menit yang lalu, ha? Di mana akal sehatmu? Bagaimana bisa kamu menerima mantan terkutuk itu menjadi suamimu?

Entah!

Aku seperti dalam mode autopilot, berasa kena hipnotis, kena gendam! Aku sedang on the way ke neraka dunia dengan menerima sebuah perjodohan, dengan Inu Adikara pula. Iya, itu sama saja dengan memakan kulit ayam padahal aku nggak suka.

Analogiku kacau, sekacau jalan hidupku di depan sana.

Namun, untung kewarasanku masih bersisa 0,5%. Jadi, aku masih punya celah untuk bebas dari pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status