Share

BAB 27

Hanum menghampiri kursi Abian dan memegang lengan Abian dengan cepat. Dia juga panik saat melihat kondisi Abian yang tiba-tiba berubah. Dia terlihat sangat kesakitan sampai keringat dingin keluar dari dahinya.

“A-apa seperti ini, Pak?” Tangan Hanum gemetar. Dia dengan hati-hati memegang lengan Abian.

“Bukan.” Abian langsung menarik jemari Hanum dan menautkan jarinya. Hanum membelalakan matanya saat Abian mengubah postur duduknya.

Saat ini Abian sedang menghadap Hanum yang masih berdiri tak lebih dari lima puluh sentimeter itu dan kedua tangan Abian tertaut pada kedua telapak tangan Hanum. Jika orang lain melihatnya itu terlihat intim seperti sepasang kekasih yang sedang saling menautkan jemari mereka.

“Lima menit. Hanya lima menit saja, aku mohon,” pinta Abian dengan lirih.

Hanum yang hanya bisa membeku di tempat tidak tahu harus merespon seperti apa. Haruskah dia menampar Abian lagi? Tidak, tidak! Dia masih membutuhkan pekerjaan ini.

Tanpa Hanum sadari, tingkah Abian ini membuat deb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status