Share

Bab 17

"Maaf." Satu kata dari mulut Attar yang membuat Ayra membuka mata setelah sebelumnya kembali terpejam. Lelaki itu langsung memundurkan diri. Dia tersadar jika perbuatannya lancang. Beruntung saja Attar mampu mengontrol diri.

Ayra sontak mendorong tubuh Attar hingga lelaki tersebut terjungkal ke kasur. Gadis yang saat ini tengah merasakan debaran hebat dalam jantungnya itu bangkit dan meninggalkan kamarnya.

Ayra berlari menuju balkon kamar untuk mendapatkan udara segar. Membiarkan tubuhnya yang sempat memanas terhempas angin malam. Ayra menghirup oksigen dengan serakah. Perasaan macam apa ini?

Gadis itu memejamkan mata. Meneruskan kegiatannya memenuhi paru-paru dengan oksigen baru. Setelah beberapa saat, Ayra teringat akan keberadaan Attar di dalam kamarnya. Dia menoleh dan menilik ruang kamarnya yang bisa dilihat dari kaca jendela. Tidak ada, Attar pasti sudah keluar dari kamarnya. Ayra pun menghela napas lega.

Dasar aneh. Tidak, Ayra tidak bisa seperti ini terus. Dia harus membua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status