Share

Bab 37

Sejak jemarinya mulai bergerak memijit lengan tangan Attar, mulut Ayra hanya terdiam sembari terus melaksanakan perintah lelaki tersebut.

Ayra merencanakan sesuatu yang tidak pernah ia duga sebelumnya, apalagi Attar. Jika pria itu tahu, pasti akan terkejut dan mungkin melarangnya melakukan hal tersebut. Namun, tekad Ayra sudah bulat.

“Kamu capek, Ay?” tanya Attar membuka matanya. Ia menatap Ayra yang duduk di sebelahnya sembari terus memijit bagian lengan tangannya yang terasa pegal.

“Eum? Ng- Nggak Pak. Memangnya kenapa?” sahutnya sedikit terbata.

“Dari tadi diam saja, kenapa?” Sebelah tangan Attar membenarkan anak-anak rambut milik Ayra. Ia melakukannya secara spontan dan tanpa disadari. Attar juga tidak tahu mengapa tangannya seolah bergerak sendiri. Merasa kalau dia sudah sangat dekat dengan Ayra.

“Nggak apa-apa, Pak,” sahut gadis itu dengan gugup. “Saya balik ke kamar dulu. Ini sudah selesai ‘kan, Pak?” Ayra buru-buru turun dari ranjang agar terbebas dari tangan Attar yang membu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status