Share

13. Marah Luar Biasa

Cahyo nyaris ambruk ketika mengambil air minum di dapur. Beruntung, ia berpegangan pada tepian meja makan sehingga tidak benar-benar terjatuh. Cahyo kemudian menarik salah satu kursi terdekat kemudian duduk. Napasnya sedikit tersengal dan keningnya membasah karena peluh. Setelah bersusah payah mengatur napas, Cahyo kemudian memperbaiki posisi duduknya seraya menegakkan punggung. Tepat pada saat itu, Citta muncul dengan wajah lesu.

“Ada apa, Sayang?” Tanya Cahyo sambil meneguk air perlahan. Dilihatnya Citta duduk dengan lemas, seolah tidak bertenaga.

“Citta gagal, Yah. Citta tidak bisa menyelesaikan tugas yang diberikan.” Jawab Citta sambil mengambil satu lembar roti kemudian menggigit salah satu sudutnya.

“Kenapa sampai tidak selesai?”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status