Share

24. Kejutan Setelah Wisuda

Johan datang ke auditorium kampus Citta dengan wajah semringah. Kemarin Citta memberitahunya bahwa ia didapuk oleh panitia wisuda di fakultasnya untuk memberikan pidato singkat. Johan dipilih sebagai wali mahasiswa yang lulus tepat waktu serta berprestasi. Tidak ada sedikit pun raut tegang akibat gugup di wajah Johan. Laki-laki itu telah mempersiapkan semuanya tadi malam. Sebuah pidato singkat yang berisi pujian serta kebanggaan dirinya pada sosok Citta.

“Kamu memang luar biasa, Sayang.” Puji Johan untuk yang kesekian kalinya. Citta juga demikian. Entah ini sudah kali ke berapa gadis itu mengucapkan terima kasih dengan wajah bersemu kemerahan.

Johan sedikit menengadahkan kepala. Dengan senyum terukir di wajah, ia berkata dalam hati. Memuji kehebatan sahabatnya dalam mendidik anak.

“Kita berpisah di sini ya, Om Johan. Citta akan berbaris di pintu sebelah sana.” Tunjuk Citta pada kerumunan wisudawan yang tengah mengantri giliran untuk masuk ke auditorium. Johan mengangguk sembari menepu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status