Share

Bagian 47

"Apa kita akan menikah?" ulangnya.

"Apa Gus e inginkan selain itu?"

"Jangan main-main Kamu, Cha."

"Mamah nggak sedang nge-prank kita 'kan?" Nabhan memandangku waspada.

Aku telah memikirkan semuanya dengan matang dan yang terpenting aku telah meminta petunjuk pada Allah.

"Beberapa kali, setelah sholat istikharah aku bermimpi kita bertiga sedang berada di tempat yang sama, beraktivitas dan bercanda bersama. Aku yakin itu sebuah petunjuk."

Keduanya terpekik. Nabhan tiba-tiba sudah menghambur memelukku.

"Kita menikah besok." Suara Gus Sami mengurai pelukanku pada Nabhan.

"Gus e apa-apaan? Nggak bisa secepat itu. Harus cari hari baik dulu," protesku. Aku masih belum bisa menerima jika tiba-tiba besok statusku sudah berubah. Meskipun aku sudah mengambil keputusan itu tetapi aku tetap butuh penyesuaian dan menata hati.

"Semua hari itu baik, Sayang." Nabhan menjerit bahagia mendengar panggilan Papahnya untukku, sementara aku mungkin sudah seperti kepiting rebus.

"Setidaknya menunggu setelah R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ekta Naura
sukaaa.....happy ending....penasaran gus sami klo di dunia nyata kyk apa ya? .........
goodnovel comment avatar
abyamel Azam
Juosh pokoknya..
goodnovel comment avatar
Jasbila_ Gacha
mantap cerita happy endingnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status