Share

BAB 22 : Siuman

Kaivan baru saja merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu ketika sebuah deringan dari panggilan masuk menyeruak dari smartphonenya.

Nama Bunda tertera di layar, namun kali ini ia tidak lagi merasa kesal saat membaca nama itu di layar smartphonenya karena sudah pasti ada kabar terbaru mengenai neneknya.

“Halo Bun”

“Van kamu bisa kerumah sakit sekarang? Nenek sudah siuman”

“Beneran Bun? Syukurlah, aku kesana sekarang”

“Jangan ngebut ya, hati-hati di jalan nak” tutup Adiba mengakhiri teleponnya.

Rasa lelah Kaivan seolah sirna bergantikan rasa senang yang membuncah, akhirnya neneknya sadarkan diri. Sejak kemarin neneknya hanya terbaring dan tidak sadarkan diri, sebenarnya Kaivan masih sangat mencemaskan kondisi neneknya akan tetapi keruwetan mengurus perusahaan tidak memberikannya kesempatan untuk memikirkan hal lain selain pekerjaannya. Kaivan hanya mengganti baju dan membasuh wajahnya dengan air da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status