Share

Bab 17. Kehilangan ( 2 )

"Nes, Ba ... ba ... Bapak." Teriak kak Ayu histeris. Suara Kak Ayu terhenti dan tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia langsung ambruk dalam pelukanku.

Hal yang aku takutkan akhirnya terjadi juga.

Aku sudah tau apa yang akan dikatakan Kak Ayu dan aku berharap semua ini hanya mimpi. Tidak sanggup untuk mendengarkan. Kututup kedua telinga ini. Tubuh ini lemas seakan tidak bertulang. Seketika saja luruh ke lantai. Duniaku seakan berhenti berputar.

Aku tidak sadarkan diri lagi. Tidak tahu juga entah berapa lama diri ini tidak sadarkan diri. Yang aku ketahui mata ini terbuka, tubuhku sudah berada di atas ranjang di kamar.

Diluar sana, suara kesibukan para pelayat begitu mengganggu pendengaranku. Aku gak mau mereka datang untuk melayat. Aku yakin jika bapak masih hidup. Kenapa pula para tetangga berbondong-bondong datang kerumah untuk berbelasungkawa? Ingin rasanya mengusir mereka pergi menjauh dari hadapanku.

"Bik, kenapa di rumah kita begitu ramai? Mereka bukan datang untuk melayat 'kan, Bik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status