Chackrii menurunkan Flora di sofa, seorang perempuan membawa minuman anggur dalam dua gelas anggur menyuguhkan ke Flora dan Chackrii. Tangan Chackrii memegang tangan Flora, mengajak bersulang , mengucapkan cheers. Dalam hitungan detik Flora sudah mabuk, entah apa yang dimasukkan dalam minuman anggur, Flora melepaskan gaun yang dipakainya hanya mengenakan bra dan panty berlapis emas terlihat sangat s*ksi di tubuhnya yang sensual. Chackrii menatapnya tidak berkedip, “Lakshmi , you are mine,” gumamnya dengan suara parau.Tanpa malu-malu Flora meraih tangan Chackrii memintanya melepaskan sisa yang melekat di tubuhnya disambut Chackrii dengan senang hati. Chackrii menelan ludah melihat kemolekan tubuh Flora, menarik napas panjang kemudian menarik tubuh Flora.“Lakshmi, tell your self that I belong to Chackrii.”Flora menatap Chackrii kebingungan.“Say that you belong to me!” perintah Chackrii.“I’am belong to you, Chackrii.” Bisik Flora.“That’s good to hear.” Kata Chackrii, lalu melepaskan
Kepala Flora berdetum-detum tak karuan antara nyata atau halunisasi. Kedua [undaknya terasa berat dan kaku. Flora sepenuhnya belum sadar apa yang terjadi pada dirinya.Ada sesautu yang bergejolak dalam hatinya, apakah aku terperangkap dalam hubungan yang tidak kuinginkan? Dengan Reno atau… tiba-tiba tubuhnya bergetar. No, tidak mungkin.Flora bingung melihat banyaknya bercak merah di dadanya,apakah sedasyat mereka bercinta sehingga menimbulkan banyak bercak merah dan tanda kebiruan di lengannya? Dengan linglung keluar kamar menuju ke lobby hotel.Di depan lift pengawal pribadi Chackrii mencegatnya. Flora menatapnya dengan tatapan kosong masuk ke dalam lift diikuti pengawal pribadi Chackrri dengan pandangan menyelidiki.Keluar lift, Flora menuju ke meja resepsionis, menanyakan keberadaan Reno dan Stepahie, pengawal pribadi berdiri tidak jauh memasang telinganya.“Miss Stephanie check out , two days ago.” Jawab resepsionis.Flora mengerutkan keningnya, “She leave the hotel alone?”“Yes.”
Kedatangan Amy dan Liza , kemudian Mbak Maya dan Mas Bram datang membawa Dean, Flora merasa hidup kembali. Dengan sedih hati mereka ke rumah duka tempat Reno disemayamkan. Ia terlihat sangat tampan dalam tidurnya. Darah masih mengucur dari hidung, telinganya. Rupanya benturan batas pemisah jalan dengan kepalanya membuat Reno tewas dalam kecelakaan .Flora memandang wajah Reno yang pucat, seulas senyum tipis melekat di bibirnya yang tipis dan yang telah menciumku dan memagut bibirnya , beratus- ratus kali, mungkin beribu-ribu kali bahkan lebih dari itu. Tangis Amy, Liza dan Dean menyadarkan Flora bahwa mereka juga kehilangan ayahnya. Tidak saja Flora yang kehilangan karena kepergian Reno, tetapi buah hati mereka juga kehilangan daddynya. Flora memeluk Liza, Amy dan Dean dalam satu pelukan ditatap Mr. Chakrii dengan tatapan benci.Berpelukan mereka di tepi peti jenazah , memadukan tangan mereka dengan tangan Reno yang sudah kaku.Tiba-tiba paman Reno, Steven menghubungiku menanya
Di Bangkok, di ruang persembunyiannya, Chackri mondar mandir tidak mampu menahan emosi kemarahannya.Satu minggu sudah Reno meninggal, sudah dimakamkan di London tapi berita kecelakaan masih hangat menjadi perbincangan di media sosial, apalagi Marion terus menyatakan kesedihannya di media sosial dan meragukan kecelakaan tunggal yang dialami oleh Reno.Kasus ini seharusnya ditutup dan tidak menjadi perbincangan, tangan Chackrii mengepal kuat ketika membaca pesan yang masuk ke ponselnya.Aku meragukan Reno mengalami kecelakaan tunggal. Kau menginginkan isterinya.Ekspresi marah waktu membaca pesan dari Marion.“Dia harus dibungkam mulutnya!Siapapun yang berani menentang keinginanku dan membuatku repot harus kusingkirkan!” teriaknya.Chackrii mengerling ke luka yang ada di lehernya, luka cakaran yang dibuat Flora ketika mereka bercinta.Teringat sosok yang membuatnya di luar nalar karena keinginan memilikinya.“Dia milikku. She’s mine.”“Kesabaranku mulai menipis, selama seminggu aku mati
Kehadiran Mirna di condo bagi Flora sebagai tanda betapa indahnya persaudaraan dan persahabatan yang sejati di saat Flora sangat membutuhkan seseorang untuk mengungkapkan apa yang mengendap dalam pikirannya. Flora tidak memanggil Mirna, malah Mirna mendatanginya karena Mirna merasa bahwa sahabatnya sangat membutuhkan di saat Reno tidak ada di sampingnya apalagi Flora dengan persetujuan Ami dan Dean meminta mereka tinggal di asrama karena emosinya belum stabil menghadapi kepergian Reno.Semasa hidupnya di dunia Flora hidup demi keinginannya,berteman, kuliah, bekerja kemudian menikah dan mempunyai anak adalah hasrat yang selalu ingin dipernuhi dan terwujud. Sekarang sebagian dari nyawanya serasa hilang. Dalam kesunyian , malam-malam di Bangkok selalu menggodanya membuat Flora tidak bisa tidur nyenyak dengan sejuta pikiran , apakah itu halusinasiku? Tapi kalau halusinasi mengapa ada bilur biru di lengannya juga bercak merah di payudaranya seperti habis dihisap kuat-kuat membuat putingny
Kilas Balik Availability (ketersediaan) dan ability(kemampuan) selalu dicetuskan Reno kepada Flora. Dia katakan kedua hal itu penting dimiliki manusia yang produktif .“Flora, darling kamu mempunyai ability dan availability sebagai seorang wanita karir. Mengapa kamu tidak mencoba bekerja di perusahaanku, membantuku dan kelak aku ingin kamu menjadi CEO.”Mendengarnya Flora tertawa terbahak-bahak.“Mengapa kamu tertawa? Kedua hal itu kamu miliki. Kamu mempunyai kemampuan dan mau serta rela hadir bagi sesama yang membutuhkanmu.”“Kamu jangan mengkhayal, aku sudah pada zona nyaman, menjadi isteri dan ibu anak-anak kita, tinggal di kondo yang mewah, apalagi yang aku cari?” Jawab Flora sambil tersenyum. Setiap hari Reno merayu Flora memintanya untuk mendampinginya, entah mengapa mungkin ada firasat di hati Reno mengenai masa depan perusahaannya.“Ada perusahaan kontruksi di Thailand ingin bekerjasama denganku, aku ingin perusahaan kita menguasai Asia Tenggara, bisakah kau membantuku mew
Sejak menerima lamaran Reno, Flora bertekad melepaskan aktivitasnya sebagai wanita karir. Dia ingin menomorsatukan keluarganya, mendekati kedua anak Reno sebagai ibu sambung, mencintai, merawat dan membesar Liza dan Ami seperti ibu kandungnya sendiri.Kalau menilik keinginannya, Flora sebenarnya ingin tetap menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga, keduanya bisa dilakukannya, tapi mengingat dia harus mengetahui karakter Liza dan Ami, kebiasaan mereka agar tidak terjadi bentrokan dikemudian hari karena perbedaan budaya , cara berpikir akhirnya tanpa terlalu banyak pertimbangan Flora memutuskan mengorbankan keinginannya, menyerahkan seluruh waktunya buat keluarganya, Reno, Liza dan Ami ditambah dengan kelahiran Dean, Flora betul-betul menjalankan perannya sebagai seorang isteri dan seorang ibu.Menemukan titik balik merupakan momen yang sangat berharga dalam kehidupannya, Flora mendapatkan kenyamanan, merasa cukup puas dengan keputusannya,kebutuhan jiwa dan raganya terpenuhi. I
Kami menunggu kuasa hukum Mr. Jerry Liem untuk membaca surat wasiat.Liza datang dari Rhode Island , Ami, Dean pulang ke condo, Flora minta ijin untuk dua hari dan Mirna. Krishnya yang ditunggu kedatangannya dari Bangkok belum ada khabar beritanya.Mirna terlihat gelisah .“Tadi dia telepon sudah boarding.” Cetus Mirna mengintip jam tangannya.“Bukankah lama perjalanan dari Bangkok ke Singapura kurang lebih 2 jam 30 menit? Kalau dia dari tadi sudah boarding , seharusnya dia sudah tiba.” Kata Mirna, menutup sambungan telepon, menghembuskan napas pelan.Terdengar suara bel , Andara melihat ke kamera,” Mr. Liem.”“Biarkan dia masuk.” Kata Flora.“Good Morning , sorry I’m late.There’s something I need to take care of.” Sapanya .Mr. Liem datang bersama dengan dua orang yang diperkenalkan sebagai saksi yang telah ditunjuk oleh pewaris dalam hal ini Reno.Flora mengajak mereka ke atas, ke ruang kerja Reno, memanggil Liza, Ami dan Dean.Mr. Liem mengabsen satu persatu yang namanya disebutkan d