"Diego juga salah satu pewaris dari Perusahaan M&P , Diego juga cucu saya." Suara pak Yulius yang tiba-tiba datang dari arah belakang Marco, dan membuat Marco terkejut. "Kakek." Gumam Marco lirih.Kakek Yulius dan Marco saling tatap, sepertinya ini waktu yang tepat untuk publik tahu tentang saudara kembar Marco. Riuh pertanyaan mulai berdatangan dari para karyawan, bahkan ada siaran televisi langsung yang menyiarkannya. "42 tahun yang lalu, saat menantuku melahirkan anak pertamanya, ternyata bayi kembar, awalnya salah satu dari bayi kembar itu meninggal saat di lahirkan. Setelah pengumuman kelahiran cucuku saat itu yang hidup hanya Marco. Namun tiba-tiba, sebuah keajaiban terjadi, ketika menantuku memeluk erat bayinya yang meninggal itu ke dalam dekapannya , bayi itu mulai menangis kencang dan membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkagum.""Tapi saya tidak bisa mengumumkan kembali cucuku yang satunya lagi karena sudah membuat statement bahwa cucuku Marco adalah pewaris sat
Marco sudah berada di jet pribadinya untuk segera menghampiri Bella, Marco sudah tahu keberadaan Diego yang membawa Bella. "Cepatlah, siapkan helikopter untukku jika sudah sampai di bandara!" Titah Marco memerintah semua staf-nya untuk segera membawanya terbang.Jet mewah pribadi milik Marco segera terbang ke Bali, hanya butuh beberapa jam Marco sudah sampai di bandara Bali. Segera Marco berpindah ke helikopter yang sudah menunggunya untuk segera sampai di Amanjiwo Bali.--------------------Di kamar mewah tempat Diego membawa Bella, deru nafas saling beradu dan rintihan kenikmatan memenuhi kamar mewah itu.Bella berada di atas Diego dan menarik turunkan pinggulnya dengan penuh hasrat. Diego seolah terbang ke atas awan atas service yang Bella berikan."Aku akan keluar, Honey. Ahhh..." Pekik Diego di sela-sela deru nafasnya."Kita keluar bareng, Mas. Oohh..." Diego dengan sigap memindahkan posisinya agar berada diatas dan menindih Bella tanpa melepaskan miliknya di dalam Bella. Gerak
Satu bulan kemudian setelah kejadian di villa Amanjiwo Bali hubungan Marco dan Bella menjadi renggang. Bella lebih banyak menghindari Marco dan tidak ingin tidur bersama. Sikap Bella yang seperti itu membuat Marco menjadi tambah frustasi. Rasa bersalahnya kepada istrinya semakin besar, walau Marco sudah meminta maaf berulang kali hal itu itu tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi."Ku mohon, jangan seperti ini, Honey!" Ucap Marco pada Bella saat mereka hendak sarapan bersama tetapi Bella justru hendak pergi. "Seperti ini bagaimana maksudmu?" "Sikapmu yang dingin seperti ini, Mas mohon maafkan Mas dan kembalikan lagi keceriaan dan kebahagiaan Bella yang dulu." Bella menatap suaminya dengan tatapan yang tajam, seolah hendak menerkam suaminya."Apakah Mas bisa menghapus semua kejadian yang terjadi di Bali?""Tidak. Tapi Mas sudah bilang, lupakan hal itu dan kita tata kembali kehidupan kita, sayang."Bella terkekeh mendengar ucapan suaminya, seolah begitu mudah dia mengucapkan ha
Ferry menepis tangan Alexa yang hendak memasangkan dasi kepadanya."Tidak perlu repot-repot memasangkannya! Aku bisa sendiri!" Ketus Ferry.Dengan langkah cepat Ferry meninggalkan istrinya itu menjauh untuk berkaca memasangkan dasinya sendiri."Mas! Sudah cukup kamu bersikap seperti ini kepadaku. Sampai kapan kamu memgacuhkanku." Ferry menghentikan aktifitasnya dan menghampiri istrinya."Kamu tanya Sampai kapan kita akan seperti ini?""Kita sudah lama seperti ini, Mas! Berhentilah bersikap dingin dan ketus kepadaku." "Apakah kamu masih tidak merasa berdosa?" "Berdosa untuk apa, Mas? Semua hal yang ku lakukan itu benar." Ferry terkekeh, istrinya masih saja bersikap seolah semuanya yang telah dilakukannya adalah hal yang benar."Kamu telah mem bu nuh, Alexa!""Itu bukan kejahatan, toh Aku hanya menggugurkan kandungan Bella. Melihatnya menderitanya adalah kebahagiaanku, Mas." "Kamu benar-benar sudah gila, Alexa! Lihatlah kita sekarang, kita sama sekali belum di karuniai seorang anak
Di sebuah kelab malam dengan hingar bingarnya, musik keras dan banyak pemuda pemudi berjoget riang di altar dansa mengikuti alunan musik. Namun di balik keramaian itu tidak bisa membuat kesepian seorang laki-laki tampan bernama Marco Pratama terobati."Marco, Ayo kita nikmati malam panjang ini dengan kesenangan." Ajak Charles kepada temannya, Marco. Lagi, Marco menolak ajakan Charles untuk kesekian kalinya."Biar Aku disini saja, Char. Kamu saja yang berdansa, Aku sedang minum." Alasan Marco lalu menyesap winenya."Lalu untuk apa kamu datang kemari jika tidak untuk menikmati hiburan disini? Banyak wanita cantik yang akan membuatmu melupakan Laura!" "Diamlah Char! Jangan ungkit Laura saat ini, saat ini Aku sedang tidak ingin membahas wanita itu.""Jika wanita itu membuatmu terluka, ceraikan saja Dia, Co! Carilah wanita yang akan mencintaimu dengan tulus."Marco tertawa kecut mendengar penuturan Charles itu."Tidak ada wanita yang bisa membuatku jatuh cinta seperti Laura, Char.""W
Aku adalah seorang CEO dari perusahaan raksasa M&P yang di wariskan oleh keluargaku. Bisa di bilang aku adalah konglomerat generasi ketiga.Orang sering menyebutku tampan, memiliki body yang keren dan selalu memakai pakaian mewah, banyak orang ingin memiliki hidup sepertiku. Tapi tidak banyak orang tahu kekuranganku, yaitu Aku memiliki kekurangan dalam hal cinta.Aku terlahir dari keluarga besar Pratama, kakekku Yulius Pratama mendirikan perusahaan di bidang pangan yang saat ini telah bertumbuh pesat menjadi salah satu perusahaan raksasa. Sebagai cucu laki-laki pertama Aku sudah di takdirkan untuk meneruskan bisnis keluarga ini, walau sebenarnya Aku memiliki perusahaan sendiri yang bergerak di bidang jasa pengamanan atau bodyguard, Bisnisku, Aku serahkan pengurusannya kepada sahabatku Charles, ku percayakan padanya untuk mengelola perusahaanku.Aku memiliki seorang saudari yang berbeda sepuluh tahun denganku, bernama Nathalia Pratama. Gadis yang cukup cerewet tapi ceria. Walau kadan
Marco sudah mulai sibuk dengan pekerjaan di kantornya, hingga sedikit melupakan sakit hatinya atas penghianatan Laura."Pak Widodo, bagaimana untuk sekretaris yang akan menggantikan Cantika. Apakah sudah ada penggantinya?" Tanya Marco di sela-selanya menadatangani berkas. Cantika adalah sekretaris Marco, sudah satu bulan resign karena hamil dan ingin fokus pada kehamilannya."Sudah pak, baru masuk hari ini, sedang di trening oleh Bu Zoya agar mengerti apa saja yang harus dilakukannya sebagai sekretaris pribadi Pak Marco." Tukas Pak Widodo memberitahu."Baiklah, segera kirim dia nanti untuk menemani saya rapat di Hotel Husada." Tidak berapa lama, Bu Zoya masuk ke dalam kantor Marco dengan seorang gadis mengekor di belakangnya.Marco masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya, Marco dengan sangat teliti membacanya sebelum menandatangani berkas tersebut. "Pak Marco, Saya membawa sekretaris baru sebagai pengganti Bu Cantika. Pegawai baru bernama Isabella." Marco segera men
"Tapi ada syaratnya.""Syarat apa Pak? Pasti saya akan memenuhinya.""Kamu harus tidur denganku malam ini."Bella sangat terkejut mendengar syarat yang harus Dia penuhi agar bisa meminjam uang itu."A.. apa?""Tidurlah denganku, untuk mendapatkan pinjaman itu."Rasanya Bella ingin memukul pria yang berada di hadapannya kini. Jika tidak mengingat itu adalah Bosnya."Saya terpaksa meminjam uang karena hal yang mendesak, tapi saya juga bukan wanita murahan yang akan mau begitu saja untuk menghabiskan malam dengan seorang pria!""Terserah, jika kamu tidak menerima syaratnya tidak masalah. Silahkan keluar, kamu tahu pintu keluarnya." Tukas Marco sembari menunjukkan tangannya ke arah pintu."Permisi!" Ketus Bella.Bella segera pergi dari ruangan Marco dengan hati sakit dan tercabik, merasa harga dirinya begitu di rendahkan. Air mata membendung di sudut netranya.Bella menangis di koridor kantor, begitu bingung dirinya mencari uang begitu banyak dalam waktu satu hari.Ponselnya berdering, t