Share

44

“Ven… Raven…. Aku belum mandi,” ucap Ruster gugup sambil memeluk dada Raven. Karena ia belum siap melakukan lagi dan ingin secepatnya kabur dari genggaman iparnya dengan alasan tidak masuk akal.

Raven menarik tangan Ruster dan membawanya ke dalam mulutnya. Lalu di ciumnya dengan lembut hingga wajah ruster yang sebelumnya merona semakin merah padam.

“Aku lebih senang dengan aroma alami tubuhmu, Honey!” ucap Raven yang mendekatkan wajahnya ke arah Ruster hingga kening dan hidung mereka berdua menempel satu sama lain.

“Aku membutuhkan-nya, Sayang!” Raven mengucapkannya dengan suara sedikit serak.

Ruster merasa jantungnya akan berhenti berdetak. Wajah Raven semakin dekat dengannya. Tubuh mereka semakin menempel erat dan aroma Woody bercampur mint yang maskulin milik iparnya itu. tercium jelas di indera penciumannya.

"Ta-tapi.... aku tidak ma-" perkataan Ruster tergantung, saat Raven membukam bibirnya dengan ciuman lembut dan sangat lembut. yang be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status