21+ banyak Trik berbahaya. bijak dalam membaca. Terlahir sebagai anak dari keluarga yang menyimpang. Membuat Raven dan Romeo selalu berbagi segala sesuatu bersama-sama. Termasuk memainkan para wanita yang di sebut jalang untuk menuntaskan kebutuhan biologisnya.Hingga suatu hari, timbul ide gila dari Romeo untuk menikahi Ruster yang di kira sebagai jalang yang sedang menyamar menjadi wanita baik-baik atau salah satu mata-mata dari kelompok musuh. Ternyata dalam pernikahan dengan Romoe, bukan kebahagian yang di peroleh Ruster. hatinya sudah mendua, ada nama pria lain di dalam hatinya. selain nama Romeo. Siapakah yang akan di pilih Ruster?
Lihat lebih banyakLos Angels yang merupakan kota para malaikat berhati iblis. Di mana kedudukan keduanya setara demi sebuah nafsu dan kenikmatan duniawi. kedua kembar dari keluarga Van Diora memutuskan datang ke salah satu klub malam dan berpencar satu sama lain untuk memancing target incaran mereka. seperti misi mereka sebelum-sebelumnya untuk menyingkirkan para musuh.
Siapapun yang mengusik keluarga Van Diora, terutama menyangkut pandora Heart. akan di mereka musnahkan semuanya tanpa terkecuali. karena Permata terkutuk itu merupakan warisan dari keluargan Van Diora selama bergenerasi dan kini kewajiban mereka melindunginya. walau kedua kembar bernama Raven dan Romeo Van Diora tidak tahu di mana keberadaan permata terkutuk tersebut. yang mereka tahu, pandora heart masih di dalam keluarga Van Diora dan di sembunyikan di salah satu tempat.
Awalnya kedua kembar sudah mencari permata terkutuk itu, sampai menyuruh para inter untuk membongkar setiap sudut ruang kediaman Van Diora dari desa hingga ke kota. tetap saja, batu permata seukuran jantung manusia dewasa tidak pernah di temukan sapai sekarang ini. sehingga keduanya sudah malas mencari keberadaan Pondara heart lagi.
Di atas menara jam berumur ribuan abad. sosok pria dengan enam sayap berdiri menatapi kedua kembar yang atas. matanya yang biru dapat menembus ribuan mill ke arah manusia yang nampak seperti bakteri di atas menara jam.
"Sungguh menarik," gumam pria bersaya enam itu dengan senyuman miring. karena apa yang ia tunggu selama ribuan tahun akan berakhir.
Tanpa di sadari oleh Raven maupun Romeo, penghuni pandora heart sudah menentukan jodoh mereka berdua pada malam ini. untuk memulai kisah hubungan terlarang di generasi pertama yang menjalaninya. tapi kali ini ia tidak akan sesadis seperti dulu lagi. karena ia sudah tahu, belahan hatinya akan terlahir lagi dari keluarga terkutuk tersebut.
Senyuman jahat menghiasi bibir seseorang mirip malaikat berdiri di atas bundaran jam bentuk zaman kuno di salah satu gedung tertinggi di Los Angels. kota para malaikat pendosa seperti dirinya.
"Malam ini dan seterusnya akan sangat menyenangkan!" ucap malaikat itu dengan mata sedalam lautan itu menatapi klub malam yang di datangi oleh kedua kembar Van Diora, di mana pria bersayap enam itu sudah mengatur semuanya. seolah ia adalah tuhan yang mengendalikan suratan takdir keluarga Van Diora.
"Time..." gumam pria itu dengan menyentuh dadanya yang sesak dan pilu, kemudian menghilang tanpa jejak dengan meninggalkan bulu putih berterbangan di udara. untuk manusia yang tidak menyadarinya, mereka akan mengira sebagai bulu burung merpati yang jatuh dari atas langit.
***
Di klub malam yang menjadi tempat bulu sayap itu jatuh. cahaya kedap kelip dan suara musik di putar Dj memekikkan telinga seorang wanita yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di sebuah Club malam dalam sepanjang hidupnya. Kedatanganya, karena desakkan dari teman dunia maya yang menawarkan ide konyol untuk membawanya ke klub malam untuk berkenalan dengan para pria kaya melalui kencang buta.
Wanita itu melihat di dalam klub malam yang penuh perjudian dan wanita jalang bertaburan di mana-mana. yang katanya bisa mengubah nasibnya menjadi lebih baik lagi dari sekarang dan mendapatkan calon suami seperti permintaan ibunya. yang merupakan suami berdompet tebal yang bisa mengubah nasib keluarga miskin menjadi kaya tanpa di pandang rendah lagi oleh orang lain.
"Suami," batin wanita dengan menghela nafas panjang dan merasakan kegelisahan di dalam hatinya yang sejak tadi tidak bisa berhenti gelisah.
Jika boleh jujur, Ruster sebenarnya tidak suka tempat ini. tapi ia terpaksa berada di sini karena tuntutan dari sang ibu dan dengan bodohnya menerima permintaan dari teman dunia maya yang katanya akan membantu dirinya keluar dari masalah.
"Duh... gimana ini, apa sebaiknya aku pulang saja?" ucap wanita itu dengan dahi berkeru, ketika mencium aroma alkohol yang pekat dan suara yang menusuk telinga.
"Jangan dong, aku sudah susah payah mencarikan kamu calon suami lo. aku jamin kamu akan suka dari semua pria yang aku tawarin," balas teman wanita itu dengan tidak mengizinkan Ruster pergi dari klub malam miliknya. sial-sial ia yang akan rugi banyak, sudah dapat barang berkualitas malam ini. yang akan di lelang dengan harga tinggi untuk para pria hidung belang.
"Tapi aku takut dan merasa ini sungguh aneh," protes wanita itu kepada teman perempuan yang masih mengandeng tangannya dengan erat.
"Santay Beb, semua orang tidak akan jadi zombie seperti di film-film yang kamu lihat selama ini. mereka ini hanya sibuk dengan pasangan mereka. enjoy dong,"
"Tapi-" balas wanita itu dengan mengantungkan kalimatnya dan wajahnya terlihat gelisah.
"Stttt.... biasakan diri Beb, itu kota dan bukan kampung. jika kamu tidak biasakan diri, yang ada kamu akan di cap kuper oleh semua orang. lebih parah caci maki akan kamu terima," nasehat teman wanita itu dengan memberikan satu botol air mineral yang masih tersegel kepada wanita itu.
Wanita itu terlihat ragu untuk meminumnya.
"Ini masih di segel tutup botolnya, bagaimana aku bisa macam-macam padamu. seperti memasukkan obat berbahaya," lanjut teman wanita itu dengan memperlihatkan tutup botol ang masih tersegel rapi dan masih ada plastiknya.
wanita itu akhirnya merasa lega. ia mengambil botol dari tangan temannya dan meminumnya sampai setengah. dengan harapan air mineral itu dapat menenangkan hatinya yang gelisah sejak tadi.
Nama wanita polos itu bernama adalah Ruster Heart, usianya sudah kepala tiga satu. tepatnya akan memasuki usia tiga puluh dua tahun. pernah berpacaran sekali. sisanya, Ruster Heart tidak berdekatan dengan pria lain lagi. karena masalah ekonomi keluarga yang berat, di tambah dengan sifat pemalu dan mindernya yang membuat pergaulannya dengan pria sangat terbatas. lebih tepatnya, karena ia selalu sibuk dan sibuk bekerja di dari pagi hingga tengah malam untuk membiayai kebutuhan ibu dan adiknya yang sakit-sakitan yang seperti mewarisi penyakit ayah mereka.
Sehingga waktu untuk berpacaran kembali selalu tidak ada untuk Ruster. di tambah lagi, dulu Ruster sempat trauma akan percintaan seperti pertama kali di rasakan yang berakhir dengan perpisahan dan cibiran pedas.
Kini, Ruster sudah berusia 31 tahun. yang termasuk kategori usia wanita tua yang masih perawan. dan juga menjadi sebuah ejekan dan cibiran para tetangga rumah. maupun rekan-rekan seprofesi yang mengatakan Ruster perawan tua tidak laku dengan wajah pas-pasan. Apalagi di jual di klub malam, juga tidak ada yang berminat membelinya. Di jodohkan, semua pria akan langsung kabur terbirit-birit. karena masalah keluarga Ruster yang memiliki perekonomian mengenaskan.
"Aku sayang padamu," ucap keduanya dengan memeluk Ruster bersamaan.Dahi Ruster semakin mengerut dalam, tetapi ia menikmati permainan kedua suaminya kali ini.Romeo mengandeng tangan Ruster di kiri dan Raven di kanan.Pintu utama di buka.Kedua mata Ruster terbelalak besar. ia melihat banyak tamu undangan yang hadir dan ada ibu juga adiknya."Ini?" tanya Ruster heran."Acara pernikahan kita," balas keduanya bersamaan."Ha?" balas Ruster yang masih binggung. tapi masih mengikuti keduanya berjalan ke altar."Dulu kita menipumu pakai pastor palsu untuk menikah, sekarang kita pakai yang asli. tepatnya kita akan menikah hari ini," jelas Romeo.Ruster melihat ke wajah Raven untuk meminta penjelasan."Maafkan kami berdua yang menipumu selama berapa tahun ini, pernikahan dulu tidak sah. ini yang sah," ucap Raven dengan senyuman lembut yang membuat hati Ruster meleleh."Jahat, kalian berdua sangat jahat. sampai aku
Romeo dan Raven saling memandang satu sama lain."Baik Bu. kami akan mempertaruhkan nyawa untuk menjaga Ruster selamanya dan tidak akan membiarkan siapapun mendekatinya," balas keduanya secara bersamaan.Ibu Ruster terkejut dengan tekat keduanya. lebih terkejut lagi, kenapa ia bisa melihat ada kembar yang segila keduanya yang mau berbagi istri.Selesai dengan acara pernikahan Keith dan Aelin.Ruster mengeluh sakit kaki, ia meminta kedua suaminya untuk memijat-mijatkan kedua kakinya. dengan posisi terbaring terlentang di atas ranjang yang besar dan empuk."Apa aku sudah tua? jadi badan aku sakit semua?" tanya Ruster kepada Raven dan Romeo."Siapa bilang kamu tua," balas Romeo yang tidak terima dengan perkataan Ruster yang mengatakan kata tua.Sedangkan Raven hanya diam. otaknya sedang sibuk dengan rencana selanjutnya. rencana yang akan membuat Ruster terkaget-kaget."Ven..." sahut Ruster pada Raven yang diam mematung sejak
Ruster melihat ke arah belakang, ia melihat tinggi sampai suara kedua suaminya memang sama satu sama lain."Kenapa aku baru sadar?" batin Ruster yang selama ini hanya bisa membedakan keduanya. kecuali orang lain akan susah."Mungkin aku spesial," lanjut Ruster dalam hati dengan perasaan bangga.Selesai memilih pakaian, ketiganya memutuskan segera pulang ke rumah. karena perut Raven sudah berbunyi nyaring.Romeo mengerutkan keningnya yang menatap Raven dengan tatapan jengkel."Sekarang perut Raven yang berbunyi, kemarin dirimu. kalian berdua ini selalu kompak deh," ucap Ruster dengan wajah senang. karena ia sudah malas mau jalan ke tempat lain lagi, beruntungnya nasib baik berpihak padanya.Raven hanya diam dengan wajah tidak senang. ia bisa saja memaksakan diri makan junk food atau makan luar. tetapi permintaan Ruster yang membuatnya tidak bisa mengatakan kata tidak.Sesampai di rumah, Ruster segera masuk ke kamar untuk melihat keanda
"Ven, kita harus menyelesaikan semua ini secepatnya. sebelum ketahuan oleh Ruster!" perintah Romeo kepada Raven."Kau juga, jangan sampai bocor. kita akan memperlihatkan pernikahan terindah dan termewah untuk Ruster," balas Raven dengan sikap seriusnya.Kedua kembar saling berpelukan, lalu tertawa renyah bersamaan."Kalian berdua kenapa?" tanya Ruster yang heran melihat kelakuan kedua suamianya yang super ajaib hari ini."Biasa, kita teringat permainan masa kecil. permainan yang kalah dan menang," dusta Romeo yang mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. sedangkan Raven memasang wajah masam.Ruster tertawa pelan, ketika melihat wajah Raven yang masam yang menandakan kalah permainan."Jangan marah lagi, ayo berangkat bersama-sama!" perintah Ruster menarik kedua tangan si kembar.Kedua pria sengaja jatuh ke dalam pelukkan Ruster dan bermanja-manja.
Ruster yang jengkel dengan kelakuan keduan suaminya. Ia memilih duduk di kursi lain daripada duduk di kursi yang membuatnya susah memilih. salah-salah di antara kedua suaminya akan bertengakr karena menganggap dirinya piluh kasih.Raven dan Romeo langsung pindah tempat duduk, melihat Ruster memilih duduk di tempat lain. daripada duduk di kursi yang mereka berdua tawarkan.Keduanya mengelus paha Ruster secara bersamaan sebagai arti lain.Ruster melototkan kedua matanya.Kedua pria kembar tersenyum lebar tanpa merasakan kesalahan.Ruster ingin mengumpat kedua suaminya kurang ajar. Tapi ia sudah terlena dengan sentuhan liar kedua suaminya yang semakin naik ke atas pahanya.Kryukkkk KryukkkkSuara perut Romeo yang super nyaring, membuat dahi Raven berkerut dalam. Lagi-lagi kesenangannya terhenti oleh ulah Romoe."Maaf," ucap Romeo
Jika orang yang sedang senyum itu adalah Romeo. mereka berdua tidak akan kaget seperti ini. tapi orang ini adalah Raven. maka di pastikan bencana akan datang dalam waktu dekat.Takut mendapatkan kemarahan, keduanya segera pamit dengan alasan mau fitting baju pegantin untuk acara bagian malam.Ruster sebenarnya sedikit terkejut dengan keputusan keduanya. yang tetiba pergi begitu tergesah-gesah.Sedangkan Raven masih duduk santai dengan kedua mata menatapi isi undangan pernikahan yang telalu simpel dan elegan.Jika di pikir-pikir, ia dan Romeo tidak pernah memakai kertas undangan untuk pernikahan Ruster. sesaat Raven merasa ia menajdi pria menyedihkan di dunia. untuk kertas seperti ini saja tidak mampu ia persiapkan untuk undangan tamu, saat menikahi Ruster."Sedang melihat apa?" tanya Ruster yang penasaran dengan sikap Raven yang diam sejak tadi."Melihat kertas undangan ini, begitu simple dan elegan. jika di pikir-pikir, aku dan Romeo tidak
"Lapar dalam arti apa?" tanya Raven yang berpura-pura bodoh. ia tahu Ruster meminta hal lain. Ruster yang kesal, langsung memukul wajah Raven dengan lembut. "Jangan pura-pura bodoh," seru Ruster yang dengan nada sedikit marahnya. Kemarahan Ruster di tangkapi dengan tawa oleh Raven. "Kau mulai jadi wanita binar," balas Raven yang menatapi Ruster dengan tatapan penuh nafsu. "Binar untuk suami sendiri, tidak salah kan?" balas Ruster yang mengedipkan salah satu mata dan mengigit bibir bawahnya. "Ya, tidak salah. justru sangat menyenangkan. aku suka itu," ucap Raven yang langsung menahan tengkuk Ruster. lalu mencium bibir Ruster semakin dalam di sertai dengan pangutan. Klekkk... Pintu terbuka dan Resti merasa bersalah. ia tidak tahu kedua tuannya sedang bermestraan di dalam ruangan kerja. "Ma-maaf... saya tidak sengaja," ujar Resti jujur. Raven hanya mendengus kesal. sedangkan Ruster berusaha mera
Kedua ayah hanya menatapi kedua anak kembar dengan tatapan kaget, bagaimana tidak, di usia yang masih belum 10 tahun, keduanya sudah akan masuk kuliah. "Daddy, kita mau pergi main-main dengan paman Zeus. boleh ya?" pinta Karlos memohon kepada Raven. "Ayolah Daddy, kita tidak akan nakal dan membuat Daddy cemas. boleh ya," pinta Raph kepada Romeo. Romeo melirik ke arah Raven dan begitu juga dengan Raven. keduanya saling menghela nafas panjang. bagaimanapun mereka sangat susah untuk memgatakan tidak kepada kedua anak kembar yang kini mulai tumbuh besar. "Janji jangan melakukan hal macam-macam yang membahayakan nyawa?" ucap Romeo pada akhrinya. "Tentu saja," jawab keduanya bersamaan. Raven mengelus kepala putra kesayangnya dan memeluknya dengan cinta. "Belajar yang cepat, agar bisa mengantikan daddy di masa depan. daddy capek kerja," ucap Raven kepada Karlos yang akan mengantikan dirinya di masa depan. Karlos menatapi
Melihat keduanya masih diam, Lius berjalan selangkah ke depan. Devan langsung mengakui apa yang terjadi barusan.BukSatu tinju melayang di wajah Devan Holland.Tanpa kata-kata Lius berjalan ke arah Romeo. satu kali pukulan juga di terima oleh Romeo. Tidak ingin menghabiskan banyak waktu, Lius memilih mencari ruangan Raven dan ia melakukan serangkaian pemeriksaan. Lalu matanya melihat ke arah Raven yang tertidur dengan tenang.Devan dan Romeo masih di luar menunggu dengan was-was.Kali ini Lius tidak marah, ia hanya berjalan keluar dan hal ini membuat keduanya terheran.Romeo memilih kembali ke dalam kamar yang merupakan kamar Ruster, tetapi ia tidak menemukan Ruster di manapun.Panik, itu lah yang di rasakan oleh Romeo. ia mencari istrinya di semua tempat dan terakhir mengingat kamar raven. tebakan Romeo benar, ia melihat Ruster duduk di samping Raven dan mengenggam jemari Raven yang dingin."Apa yang terjadi," tanya Ruster me
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen