Setelah berganti baju. Nella membawa minuman wine termahal kedalam ruangan VVIP. Katanya banyak bonus besar, jika bisa melayani diruangan tersebut.
Hanya tergantung pada keberuntungan saja semoga bisa bertemu dengan orang yang benar-benar baik dan tulus. Serta memberikan bonus tanpa ada maksud tertentu dibelakanganya.
Kemudian Nella berjalan perlahan seorang diri, dan memasuki ruangan kelas atas.
Sesampainya disana ternyata, sudah ada empat orang lelaki tampan, yang salah satunya adalah orang yang paling populer didunia yaitu Direktur utama perusahaan "Lars Magnus Ericsson" Yang sangat terkenal, baik didalam mau pun diluar negri.
Bagaimana tidak, diusia muda ia mampu mengembangkan bisnisnya yang termasuk kategori 10 perusahaaan terbesar di eropa.
Banyak sekali gadis yang bermimpi ingin menjadi istrinya. Namun sayang, pria sepertinya sama sekali tidak tertarik dengan wanita, selain memiliki paras yang tampan, kekuasaan dan juga kekayaan, pria ini juga memiliki rumor yang mengangumkan.
Seakan-akan jika dia adalah seorang pria yang berdarah dingin, jangan kan tertawa tersenyum sedikit saja sudah merupakan suatu keajaiban bagimu.
Entah apa yang membuat pria yang begitu sempurna ini begitu dingin. Baik teman atau pun siapa pun yang dekat dengannya tak ada yang bisa meluluhkan hatinya.
Bahkan hampir tidak ada yang bisa membuatnya tersenyum, walau pun hanya sedikit yang ada hanyalah ekspresi datarnya saja.
Nella memasuki ruangan ia sangat gugup. Ini merupakan pertama kali dia harus melayani seseorang yang memiliki setatus tinggi seperti mereka, ditambah lagi dengan kehadiran Direktur Ericsson sungguh membuat jantung Nella berdebar kencang.
"Apakah ini disebut berkah atau malah bencana. Bulu kudukku menjadi berdiri dan seluruh badanku merinding, kenapa tiba-tiba begini," gumam Nella dalam hati.
Sembari membawa pesanan para pelanggan, Nella berjalan semakin dekat dan berhenti, lalu menaruh pesanan diatas meja yang ada didepannya.
"Selamat malam Tuan-Tuan. semua pesanan anda sudah datang, Selamat menikmati pelayanan kami, jika ada yang dibutuhkan silahkan panggil saya," ucap Nella dengan ramah.
Sebenarnya Nella berusaha tenang menutupi rasa takutnya dengan cara tersenyum lebar.
"Yok..kamu pelayan baru disini ya? kemarilah, bantu kami menuangkan anggurnya," ucap Jhordi salah satu teman baik Direktur Eric.
"Baik Tuan muda," jawab Nella.
Sambil menuangkan anggur kedalam gelas, karena pakaian yang di kenakan Nella sedikit terbuka.
Jadi ketika Nella menuangkan anggur tersebut, kedalam gelas, belahan dadanya pun agak terlihat oleh Direktur Eric.
Saat melihat belahan dada itu sontak Direktur Ericsson menelan air liurnya, ketika Nella menuangkan anggur tepat di depan matanya, Direktur Ericsson biasanya tidak pernah tertarik sama sekali dengan wanita. Kini matanya mulai melirik seorang pelayan yang jelas- jelas hanya seorang pelayan rendahan baginya.
Seperti ada yang salah seluruh tubuh Direktur Ericsson merasakan tidak nyaman, Ia mulai merasa gelisah.
Sehingga ia mulai mengeluarkan keringat dingin, tubuhnya terasa sangat panas dan yang paling aneh ia merasa bergairah saat melihat tubuh seorang wanita.
"Eric,.. Mari kita bersulam ini segelas anggur untukmu pelayan baru ini sudah menuangkan anggur dengan baik, aku pasti akan memberikan tips kepada Nona cantik ini," ujar Jhordi.
Sembari menyodorkan segelas anggur dihadapan Eric. Namun, Eric sama sekali tidak merespon.
"Ada yang salah, ada yang salah! Ada apa dengan diriku? sepertinya minuman yang diberikan oleh Paman Kedua ku tadi bermasalah," gumam Eric dalam hati .
Sembari berpikir apa yang terjadi di saat ini...
"Panas!... Panas! Kenapa ruangan ini sangat panas!" ucap Eric sambil melepaskan dasi yang dikenakan secara spontan.
"Apa yang kamu katakan, panas apanya? Disini sangatlah dingin, ac juga sudah menyala semua, yang benar saja! Jangan bercanda sobat," sahut Lowhan salah satu teman Ericsson ia seorang dokter terkenal dikota ZX.
"Han, sepertinya ada yang salah, Dengan minuman yang di berikan oleh Paman kedua ku itu Sepertinya telah diberi obat," jawab Eric dengan napas yang mulai tak teratur.
"Apa katamu, diberi obat? Coba sini biarku periksa," ucap Lowhan.
Beberapa menit kemudian...
"Eric, ini sungguh tidak benar, paman keduamu telah memberikan obat perangsang didalam makanan dan minuman yang baru saja kamu konsumsi. Dan dosisnya cukup tinggi, aku rasa sekarang tubuh mu pasti tidak nyaman bukan? jika dibiarkan seperti ini pasti akan sangat berbahaya bagi tubuhmu Eric. Aku tahu kamu pasti membutuhkan itu kan, efek obat itu sangat besar buat tubuhmu, sulit dikendalikan Eric, ini akan membuatmu menderita, apa akan kubantu, ku carikan wanita untukmu," ucap Lowhan dengan nada bicara yang terdengar begitu khawatir.
"Tidak..! Tidak perlu aku tidak mau melakukannya, berikan saja cara lain secepatnya aku sudah merasa tidak nyaman ini!" sahut Eric.
"Eric tidak bisa!! obat itu memiliki dosis yang begitu tinggi Pamanmu sungguh pria yang licik! Bisa-bisa nya dia berimu dosis seperti ini. Sepertinya dia ingin mengambil keuntungan dari skandal ini," jawab Lowhan dengan nada bicara yang cukup tinggi.
"Heyy... ada apa kawan?" tanya sahabat Eric yang lain dengan keterkejutan saat mendengar perkataan Lowhan.
"Di..dia ..diberi obat perangsang oleh paman kedua," jawab Lowhan dengan wajah serius, seketika sahabat yang lainnya terkejut di buatnya.
"Carikan wanita, dan bawa dia keruangan biasanya," ucap Ericsson.
Tiba-tiba beranjak dari duduknya dengan ekspresi yang disertai keringat dingin yang bercucuran menahan efek dari obat perangsang tersebut.
"Okee... Serahkan saja pada ku, aku akan segera membawakan seorang wanita untukmu secepatnya," jawab sahabatnya.
Nella terdiam, karena ketiga tuan muda itu menatap Nella dengan tatapan yang tidak biasa, perasaan Nella menjadi tidak karuan, Nella mulai merasa takut, rasanya Nella ingin segera lari dan menjauh sejauh mungkin dari ruangan itu.
Namun apalah daya, Nella tetap tidak bisa melakukan nya karena bayangan sang bundalah yang di pelupuk mata nella.
Sedangkan sang ibu yang terbaring dirumah sakit yang sedang berjuang antara hidup dan mati Nella harus tetap bertahan dari pekerjaan ini.
"Nona! apakah kamu masih perawan?" ucap Jhordi secara terang-terangan.
"Apaa... Maksud Tuan muda, jelas saya masih perawan," ucap Nella lirih.
"Cepat ikut kami. Kamu sangat dibutuhkan," sahut Jhordi dan Lishen.
Kemudian menarik Nella dan membawa Nella kesebuah ruangan, sedangkan Nella belum sampai selesai berbicara tadi.
"Eeeehhhhh..... Apa yang akan kalian lakukan? Tolong hentikan atau saya akan berteriak jika anda berlaku tidak sopan!" ucap Nella dengan nada bicara cukup tinggi.
"Nona,,bekerja sama lah," teriak jhordi sembari menggengam pergelangan tangan Nella.
"lleeppaassskan!!."
"Leppasskan saya!.. Saya tidak mau! saya menolak," teriak Nella sambil memberontak.
"Anda tidak ada pilihan Nona."
Nella berteriak saat Jhordi mengendong paksa. kemudian Jhordi dan Lishen membawa Nella menuju ruangan yang sama sekali ia tidak ketahui yaitu kamar Eric.
Sesampainya dikamar itu, Jhordi melempar Nella diranjang Eric, dan menutup pintu ruangan itu dengan keras.
Nella sangat takut ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Namun tiba- tiba, ada seorang laki- laki yang memakai handuk yang hanya menutupi tubuh bagian bawahnya saja, dan keluar dari kamar mandi terlihat sangat jelas tubuh lelaki yang kekar itu.
Nella hanya terdiam dan takut, seluruh tubuhnya sudah mulai gemetar kemudian lelaki itu menoleh dan ternyata dia adalah direktur Ericsson.
BERSAMBUNG,....
"Tuan kita sudah sampai," ucap Sang supir yang membuat Eric langsung menghentikan permainannya, dan terlihat jelas rasa kecewa dan kesal diwajah Eric.Permainannya yang sebentar lagi akan tuntas namun terhenti, Nella yang tahu ia memilih diam, ia tidak ingin menambah masalah, apalagi Presdir Eric terlihat jelas jika ia sedang marah dan kesal.Setelah Mereka merapikan kembali pakaiannya masing-masing lalu mereka turun dari mobil. Eric masih menunjukan wajah kesalnya, dan Nella pun hanya mengikutinya saja dan melangkah masuk kedalam hotel yang sangat mewah dan megah, disinilah Presdir Eric adalah tamu vvip, dan Hotel mewah ini sangat prevasi, dan menjaga rahasia pelanggannya, dihotel ini ada sebuah tempat rahasia yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang memiliki wewenang dan ia adalah tamu vvip.Saat akan memasuki ruangan itu ada seorang penjaga yang selalu memeriksa tamunya, termasuk Eric.Diruangan itu akan diadakan acara pelelangan dan acara itu hanya diadakan setahun sekali."M
Nella keluar ruangan ganti dan berjalan kearah Presdir Eric dengan sangat anggun, ia mengenakan gaun berwarna merah ia terlihat begitu cantik, sedangkan Presdir Eric yang menunggu Nella seketika melihat langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Nella terlihat bak bidadari yang tiada duanya yang kirim malaikat hanya untuk Presdir seorang, pakaian yang dikenakan sangatlah cocok, sesuai dengan postur tubuhnya yang ramping, berkulit putih, serta cantik yang natural. "Hhmm, ganti dengan yang lain." "Apa! bukannya dia sendiri yang memintaku mengenakan gaun ini, bukankah gaun ini menurutku gaun yang paling bagus, ah, kenapa disuruh ganti lagi, mana gaun ini sangat berat bahkan untuk mengenakan saja butuh waktu 30 menit," gerutu Nella dengan cemberut dan menunjukan wajah masam. "Baik Tuan, kami akan menunjukan gaun yang lain," ucap pelayan itu. Setelah itu lima pelayan tadi yang melayani Nella untuk berganti baju kini melakukan hal yang sama, gaun y
Setelah Pak Manager berkata semua karyawan tersebut membubarkan diri, dan melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Termasuk Nella dan Rina, setelah keributan tadi Rina mengantarkan Nella sampai ke ruangannya."Hahaha, kucing kecilku yang imut ternyata kalau marah bisa menjadi singa ternyata," ucap Nella sambil menatap wajah Rina yang terlihat kesal itu."Hah, salah siapa? Aku kan membantumu tapi kenapa kamu ngatain aku singa menyebalkan," ucap Rina sambil memanyunkan bibirnya."Hahaha, aku kan cuma bercanda Rin, gitu aja manyun, nanti kamu cepat keriput loh hahaha," ucap Nella menghibur"Pokoknya kamu itu nyebelin," sahut Rina."Sudah-sudah ah, jangan cemberut lagi, terima kasih temanku yang baik, Rina memang yang paling cantik, baik hati dan tidak sombong," ucap Nella mendekati Rina sambil mencubit kedua pipinya dengan gemas."Aduh aduh aduh sakit tahu, Kamu itu ya kebiasaan deh sukanya mencubit pipi aku nanti tambah tembem tahu," teriak Rin
Setelah membahas tentang proyek itu, Nella langsung keluar ruangan menuju ruang kerjanya, diluar ruangan Manager banyak karyawan yang memandang Nella dengan sinis, serta berbisik-bisik satu sama lain untuk mengkritik dirinya, hal seperti ini sudah biasa bagi Nella, karena hampir setiap hari Nella menjadi buah bibir di kantor itu. Banyak karyawan yang iri dengannya sehingga Nella lah jadi bahan pergunjingan bagi mereka. Semua ini dikarenakan Nella yang baru saja masuk perusahaan itu beberapa hari yang lalu. Bahkan Nella pun sempat diangkat menjadi sekretaris pribadi presdir Rangga, dan saat presdir Rangga pergi ke inggris Nella tiba-tiba langsung dipindahkan kebagian desainner, bahkan iya pun diangkat di tingkat tinggi yakni desainner tingkat satu. Kerena itulah banyak yang iri terhadapnya. "Lihatlah dia, bisa-bisanya Manager desain memilihnya sebagai perwakilan presentasi perusahaan kita, untuk proyek Lars Magnus Ericsson memangnya apa sih hebatnya dia," ucap s
Di perusahaan NJM grup tepat pukul 08.00 pagi. "Sial ini semua gara-gara Presdir Eric yang brengsek, bisa-bisanya dia melakukannya lagi di pagi hari. Pria yang begitu dingin kenapa jadi sangat mesuman," gumam Nella dalam hati. Saat hendak masuk kedalam ruang desainner. "Huh, Presdir tidak setuju membuat kesepakatan diam-diam. Malah aku sendiri yang menjadi korban, hah, sial banget sih aku," tambah Nella yang berbicara pada dirinya sendiri. Rasanya Nella ingin berteriak sekuat-kuatnya. "Tidak mau melakukan nepotisme, ronde pertama saja sudah kalah telak," lagi-lagi Nella mengerutu sendiri. Nella berjalan sambil berpenggangan tembok, karena ulah Eric semalaman. Dooorr,... Tiba-tiba dari belakang seseorang mengagetkan Nella. "Rina,..." teriak Nella yang terkejut. "Nella pacar kamu ganas banget sih, sampe-sampe kamu untuk berjalan saja sulit. Pacarmu itu harusnya belajar lebih lembut sedikit," ucap Rina yang menggoda Nella.
Beberapa jam kemudian,.... Mereka sampai dirumah itu kali ini Nella tidak dibawa kerumah Presdir Eric yang lama. Namun Nella dibawa ke villa milik pribadi Presdir Eric yaitu Villa Rose gold yang sama besarnya dengan rumah pribadi milik Eric. Villa ini lokasinya sedikit terpencil dan jauh dari keramaian maka jelas saja yang berada di daerah terpencil itu. Iya mungkin saja keindahan di villa ini tak terlihat begitu jelas saat malam hari. Meski begitu bangunan villa rose gold ini sangat besar, mewah dan begitu elegan, walau dimalam hari villa rose gold sepertinya memancarkan aura keindahan sendiri. Villa itu sangatlah luas melewati gerbang pintu saja harus menempuh beberapa menit mengunakan mobil. Villa ini sengaja dirancang khusus untuk seseorang saat sampai didalamnya, villa rose gold tak kalah mewahnya dengan bagian luar justru bagian dalam terlihat lebih mewah lagi. Barang-barang yang ada didalamnya pun mahal dan antik villa ini seperti mimpi