Menceritakan perjalanan seorang gadis bernama Nella yang rela menukar hal berharganya demi menyelamatkan hidup sang bunda yang saat ini sedang berjuang antara hidup dan mati! Di hari pertama bekerja dia dipaksa oleh beberapa pemuda untuk diperiksa kesuciannya secara paksa! kemudian dia dilemparkan ke salah satu ranjang temannya tanpa perlu meminta persetujuan darinya, Dia disuruh melayani seorang pemuda yang kedudukannya sangat berpengaruh baik di dalam negara maupun diluar negara. tidak ada yang tidak kenal padanya! hanya dengan mendengar namanya saja semua pasti akan mengenalinya. Kemudian pria itu berkata, "Menurutlah saya akan memberikan apa yang kamu minta setelah ini."Ucap pria itu dengan nafas yang mulai tidak beraturan karena pengaruh obat yang diberikan oleh paman keduanya.
View More"Dokter, tolong selamatkan Ibu saya Dok, saya mohon!" pinta Nella dengan mengatupkan kedua tangannya. Memohon dan menangis dihadapan sang Dokter Nira.
"Nona Nella, mohon anda tenang kami akan mengoprasi ibu anda, akan tetapi mohon Nona Nella selesaikan biaya administrasinya dulu," jawab Dokter Nira. Sambil membenarkan kaca matanya.
"Baik Dokter Nira, tolong segera lakukan operasi ibu saya, selamatkan ibu saya, saya akan segera menyelesaikan biaya administrasi secepatnya," ucap Nella.
"Setelah Nona Nella menyelesaikan semua administrasinya kami akan segera melakukan operasi ibu anda sesuai peraturan Rumah Sakit," jawab Dokter Nira. Sambil membenarkan posisi kaca matanya.
"Berapa biaya untuk operasinya Dok?" tanya Nella.
"Sekitar 200 juta," jawab Dokter Nira.
Nella terkejut, mendengar biaya operasi ibunya itu begitu mahal. Bagaimana bisa ia mendapatkan uang sebanyak itu, untuk operasi ibunya. Uang sebanyak itu bagaikan mimpi baginya, untuk menghidupi dirinya dan ibunya saja Nella hanya bekerja dengan gaji yang pas-pasan.
"Nona apa anda baik-baik saja?" tanya Dokter Nira, membangunkan Nella dari lamunannya.
"Iya... Saya tidak apa-apa Dokter Nira," jawab Nella dengan tatapan kosong.
"kalau begitu saya permisi dulu untuk memeriksa pasien lainnya," ucap Dokter Nira. Kemudian pergi meninggalkan Nella.
"Haaahhhh, bagaimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu, 200 juta apa yang harus aku lakukan? apa aku perlu menghubungi Paman dan Bibi untuk meminta tolong meminjamkan uang," gumam Nella dalam hati, sembari memikirkan bagaimana mendapatkan uang sebanyak itu.
"Hallo.... Paman?" sapa Nella. ketika panggilan itu baru saja tersambung.
"Iya nak, ada apa?" jawab Pamannya, tumben kamu menghubungi Paman," sahut Paman Nella adik dari sang ayah.
"Paman.... bisakah Nella meminjam uang dari Paman? ibu Nella sakit parah, dan harus melakukan operasi, Nella membutuhkan banyak uang, Nella bingung harus mendapatkan uang sebanyak itu dari mana?" jawab Nella dengan nada suara yang lirih dan terdengar gelisah.
"Apa katamu sakit parah?! Kamu butuh berapa nak? Paman akan berusaha membantumu," ucap Paman Nella.
"Biaya operasinya 200 juta Paman," jawab Nella kemudian terdiam.
"Haaa...200 juta! Paman mungkin tidak bisa memberimu uang sebanyak itu, tapi mungkin Paman bisa membantumu sedikit atau mungkin setengahnya, perusahaan Paman juga sedang kritis sekarang jadi Paman tidak bisa memberimu bantuan sebanyak itu."
"Tidak apa- apa Paman, Paman bisa membantu Nella saja, Nella sudah sangat senang sekali setelah Nella bekerja nanti dan mendapatkan gaji Nella akan segera mengembalikannya dengan cara dicicil ya paman."
"Tidak boleh, kami tidak ada uang! Pamanmu tidak akan memberimu pinjaman sepeserpun. Perusahaan sedang kritis hampir bangkrut, malah mau pinjam uang. Apa kamu ingin perusahaan Pamanmu bangkrut?" tanya Bibi Nella sambil berteriak. Kemudian mengambil paksa ponsel suaminya tanpa mendengar lagi perkataannya.
"Bb..bibi..." sahut Nella dengan nada suara gemetar.
"Kamu itu kenapa sih! dia itu keponakanku, ayahnya sudah tidak ada dan sekarang Kakak iparku sedang kritis kamu tidak boleh berbicara seperti itu!" Teriak Paman Nella memarahi istrinya.
"Kalau kamu bersikeras meminjami uang, maka aku dan anak kita akan keluar dari rumah ini! Aku tidak main-main dengan apa yang aku katakan."
Setelah pertengkaran suami istri.
"Hallo nak? apa kamu masih bisa mendengar Paman..?"
"Paman.. Tidak usah, saya akan mencoba mencari pinjaman ke yang lain saja, terimakasih Paman sudah mengobrol dengan Nella, Nella tidak ingin gara-gara Nella, Paman jadi bertengkar."
"Nak maafkan Paman, Paman tidak bisa membantumu karena bibimu mengancam."
"Tidak apa-apa paman, Nella mengerti," jawab Nella kemudian mengakhiri telponnya.
Nella mondar-mandir kesana, kemari sambil menggengam ponselnya, Nella meminta bantuan pada teman dekatnya sewaktu SMA dan juga beberapa saudaranya namun hasilnya nihil.
Ketika Nella sudah berada di ujung ke putus asaan, hanya Renilah sahabat Nella saat SMA, yang bisa memberi bantuan pinjaman untuk dirinya, namun itu pun masih kurang kemudian Nella keluar dari rumah sakit Nella mencoba mencari pekerjaan sampingan.
Hingga kemudian, ia ditawari oleh salah satu temennya jika ia bisa melamar pekerjaan disuatu tempat yang direkomendasikan oleh temannya itu maka, Nella akan mendapatkan gaji yang cukup tinggi. Nella sudah merasa di jalan yang buntu saat ini, kemudian Nella pun mencoba melamar pekerjaan yang telah di rekomendasikan oleh temannya itu.
Tempat itu adalah sebuah "BAR" Yang katanya gajinya cukup tinggi.
"Ini seragammu untuk bekerja, layani tamu dengan baik, jangan membuat masalah, semua dari keluarga kolongmerat dan terhormat kamu mengerti," ucap seorang laki-laki paruh baya yang ternyata seorang Manajer BAR ditempat itu.
"Baik Pak saya mengerti," jawab Nella. Dengan membungkukkan badan sambil memegang seragam kerjanya.
"Iya sudah cepat ganti bajumu segera pergi bekerja, layani tamu dengan baik. Ingat jangan membuat masalah dihari pertamamu bekerja," ucap Manajer itu memberi peringatan.
''Baik Pak Manajer. Maaf bisakah saya tau gaji saya Pak?" tanya Nella memberanikan diri.
"Gajimu hanyalah 10 juta perharinya."
"Eeemmmhh,... bisakah saya mengambil gaji saya sebulan terlebih dahulu Pak? Saya sangat membutuhkan uang itu untuk biaya operasi ibu saya," ucap Nella memberanikan diri.
"Enak saja memangnya tempat ini punya Nenek moyangmu, baru saja diterima bekerja sudah berani mintak gaji sebulan penuh. Apa kamu tidak punya malu! Tidak bisa, tidak bisa! Cepat kembali dan bekerja," ucap Pak manajer.
''Saya mohon, Pak Manajer bantu saya," pinta Nella memohon di depan Pak manajer sembari, membungkukkan setengah badannya berulang kali lalu kembali ke posisi semula.
"Saya bilang tidak bisa ya tidak bisa kamu tidak mengerti bahasa manusia! Kamu butuh uang, kamu bisa melayani tidur kolongmerat jika kamu mau! Haaahh,.." Dengus sang manajer kesal.
"Wajahmu cantik, tubuhmu bagus, indah, mulus, menggoda, semoga saja ada kolongmerat yang tertarik dan memberimu uang yang kau butuhkan," ucap atasan Nella yang bicara tanpa sungkan.
Setelah mendengar hinaan dari Pak manajernya itu, Nella menangis dan langsung keluar ruangan Manajer, lalu pergi menjalankan pekerjaannya, kali ini Nella langsung ditugaskan di ruang vvip.
"Pantas saja baju kerjaku sangat terbuka dan seksi sekali seperti ini dan langsung disuruh melayani tamu ruang vvip."Haaah,.... Dengus Nella dengan napas berat.
"Tidak masalah, yang penting gajiku besar tidak apa dibagian vvip itu. Demi ibuku tidak boleh mengeluh, tidak boleh," ucap Nella menyemangati diri sendiri sambil mengenakan seragam kerjanya.
BERSAMBUNG........
"Tuan kita sudah sampai," ucap Sang supir yang membuat Eric langsung menghentikan permainannya, dan terlihat jelas rasa kecewa dan kesal diwajah Eric.Permainannya yang sebentar lagi akan tuntas namun terhenti, Nella yang tahu ia memilih diam, ia tidak ingin menambah masalah, apalagi Presdir Eric terlihat jelas jika ia sedang marah dan kesal.Setelah Mereka merapikan kembali pakaiannya masing-masing lalu mereka turun dari mobil. Eric masih menunjukan wajah kesalnya, dan Nella pun hanya mengikutinya saja dan melangkah masuk kedalam hotel yang sangat mewah dan megah, disinilah Presdir Eric adalah tamu vvip, dan Hotel mewah ini sangat prevasi, dan menjaga rahasia pelanggannya, dihotel ini ada sebuah tempat rahasia yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang memiliki wewenang dan ia adalah tamu vvip.Saat akan memasuki ruangan itu ada seorang penjaga yang selalu memeriksa tamunya, termasuk Eric.Diruangan itu akan diadakan acara pelelangan dan acara itu hanya diadakan setahun sekali."M
Nella keluar ruangan ganti dan berjalan kearah Presdir Eric dengan sangat anggun, ia mengenakan gaun berwarna merah ia terlihat begitu cantik, sedangkan Presdir Eric yang menunggu Nella seketika melihat langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Nella terlihat bak bidadari yang tiada duanya yang kirim malaikat hanya untuk Presdir seorang, pakaian yang dikenakan sangatlah cocok, sesuai dengan postur tubuhnya yang ramping, berkulit putih, serta cantik yang natural. "Hhmm, ganti dengan yang lain." "Apa! bukannya dia sendiri yang memintaku mengenakan gaun ini, bukankah gaun ini menurutku gaun yang paling bagus, ah, kenapa disuruh ganti lagi, mana gaun ini sangat berat bahkan untuk mengenakan saja butuh waktu 30 menit," gerutu Nella dengan cemberut dan menunjukan wajah masam. "Baik Tuan, kami akan menunjukan gaun yang lain," ucap pelayan itu. Setelah itu lima pelayan tadi yang melayani Nella untuk berganti baju kini melakukan hal yang sama, gaun y
Setelah Pak Manager berkata semua karyawan tersebut membubarkan diri, dan melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Termasuk Nella dan Rina, setelah keributan tadi Rina mengantarkan Nella sampai ke ruangannya."Hahaha, kucing kecilku yang imut ternyata kalau marah bisa menjadi singa ternyata," ucap Nella sambil menatap wajah Rina yang terlihat kesal itu."Hah, salah siapa? Aku kan membantumu tapi kenapa kamu ngatain aku singa menyebalkan," ucap Rina sambil memanyunkan bibirnya."Hahaha, aku kan cuma bercanda Rin, gitu aja manyun, nanti kamu cepat keriput loh hahaha," ucap Nella menghibur"Pokoknya kamu itu nyebelin," sahut Rina."Sudah-sudah ah, jangan cemberut lagi, terima kasih temanku yang baik, Rina memang yang paling cantik, baik hati dan tidak sombong," ucap Nella mendekati Rina sambil mencubit kedua pipinya dengan gemas."Aduh aduh aduh sakit tahu, Kamu itu ya kebiasaan deh sukanya mencubit pipi aku nanti tambah tembem tahu," teriak Rin
Setelah membahas tentang proyek itu, Nella langsung keluar ruangan menuju ruang kerjanya, diluar ruangan Manager banyak karyawan yang memandang Nella dengan sinis, serta berbisik-bisik satu sama lain untuk mengkritik dirinya, hal seperti ini sudah biasa bagi Nella, karena hampir setiap hari Nella menjadi buah bibir di kantor itu. Banyak karyawan yang iri dengannya sehingga Nella lah jadi bahan pergunjingan bagi mereka. Semua ini dikarenakan Nella yang baru saja masuk perusahaan itu beberapa hari yang lalu. Bahkan Nella pun sempat diangkat menjadi sekretaris pribadi presdir Rangga, dan saat presdir Rangga pergi ke inggris Nella tiba-tiba langsung dipindahkan kebagian desainner, bahkan iya pun diangkat di tingkat tinggi yakni desainner tingkat satu. Kerena itulah banyak yang iri terhadapnya. "Lihatlah dia, bisa-bisanya Manager desain memilihnya sebagai perwakilan presentasi perusahaan kita, untuk proyek Lars Magnus Ericsson memangnya apa sih hebatnya dia," ucap s
Di perusahaan NJM grup tepat pukul 08.00 pagi. "Sial ini semua gara-gara Presdir Eric yang brengsek, bisa-bisanya dia melakukannya lagi di pagi hari. Pria yang begitu dingin kenapa jadi sangat mesuman," gumam Nella dalam hati. Saat hendak masuk kedalam ruang desainner. "Huh, Presdir tidak setuju membuat kesepakatan diam-diam. Malah aku sendiri yang menjadi korban, hah, sial banget sih aku," tambah Nella yang berbicara pada dirinya sendiri. Rasanya Nella ingin berteriak sekuat-kuatnya. "Tidak mau melakukan nepotisme, ronde pertama saja sudah kalah telak," lagi-lagi Nella mengerutu sendiri. Nella berjalan sambil berpenggangan tembok, karena ulah Eric semalaman. Dooorr,... Tiba-tiba dari belakang seseorang mengagetkan Nella. "Rina,..." teriak Nella yang terkejut. "Nella pacar kamu ganas banget sih, sampe-sampe kamu untuk berjalan saja sulit. Pacarmu itu harusnya belajar lebih lembut sedikit," ucap Rina yang menggoda Nella.
Beberapa jam kemudian,.... Mereka sampai dirumah itu kali ini Nella tidak dibawa kerumah Presdir Eric yang lama. Namun Nella dibawa ke villa milik pribadi Presdir Eric yaitu Villa Rose gold yang sama besarnya dengan rumah pribadi milik Eric. Villa ini lokasinya sedikit terpencil dan jauh dari keramaian maka jelas saja yang berada di daerah terpencil itu. Iya mungkin saja keindahan di villa ini tak terlihat begitu jelas saat malam hari. Meski begitu bangunan villa rose gold ini sangat besar, mewah dan begitu elegan, walau dimalam hari villa rose gold sepertinya memancarkan aura keindahan sendiri. Villa itu sangatlah luas melewati gerbang pintu saja harus menempuh beberapa menit mengunakan mobil. Villa ini sengaja dirancang khusus untuk seseorang saat sampai didalamnya, villa rose gold tak kalah mewahnya dengan bagian luar justru bagian dalam terlihat lebih mewah lagi. Barang-barang yang ada didalamnya pun mahal dan antik villa ini seperti mimpi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments