Share

HILANGNYA KESUCIAN KU
HILANGNYA KESUCIAN KU
Author: Princess kenyan

1. SEBUAH PENGORBANAN

"Dokter, tolong selamatkan Ibu saya Dok, saya mohon!" pinta Nella dengan mengatupkan kedua tangannya. Memohon dan menangis dihadapan sang Dokter Nira.

"Nona Nella, mohon anda tenang kami akan mengoprasi ibu  anda, akan tetapi mohon Nona Nella selesaikan biaya administrasinya dulu," jawab Dokter Nira. Sambil membenarkan kaca matanya.

"Baik Dokter Nira, tolong segera lakukan operasi ibu saya, selamatkan ibu saya, saya akan segera menyelesaikan biaya administrasi secepatnya," ucap Nella.

"Setelah Nona Nella menyelesaikan semua administrasinya kami akan segera melakukan operasi ibu anda sesuai peraturan Rumah Sakit," jawab Dokter Nira. Sambil membenarkan posisi  kaca matanya.

"Berapa biaya untuk operasinya Dok?" tanya Nella.

"Sekitar 200 juta," jawab Dokter Nira.

 Nella terkejut, mendengar biaya operasi ibunya itu begitu mahal. Bagaimana bisa ia mendapatkan uang sebanyak itu, untuk operasi ibunya. Uang sebanyak itu bagaikan mimpi baginya, untuk menghidupi dirinya dan ibunya saja Nella hanya bekerja dengan gaji yang pas-pasan.

"Nona apa anda baik-baik saja?" tanya Dokter Nira, membangunkan Nella dari lamunannya.

"Iya... Saya tidak apa-apa Dokter Nira," jawab Nella dengan tatapan kosong.

 "kalau begitu saya permisi dulu untuk memeriksa pasien lainnya," ucap Dokter Nira. Kemudian pergi meninggalkan Nella.

 "Haaahhhh, bagaimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu, 200 juta apa yang harus aku lakukan? apa aku perlu menghubungi Paman dan Bibi untuk meminta tolong meminjamkan uang," gumam Nella dalam hati, sembari memikirkan bagaimana mendapatkan uang sebanyak itu.

 "Hallo.... Paman?" sapa Nella. ketika panggilan itu baru saja tersambung. 

"Iya nak, ada apa?" jawab Pamannya, tumben kamu menghubungi Paman," sahut Paman Nella adik dari sang ayah.

  "Paman.... bisakah Nella meminjam uang dari Paman? ibu Nella sakit parah, dan harus melakukan operasi, Nella membutuhkan banyak uang, Nella bingung harus mendapatkan uang sebanyak itu dari mana?" jawab Nella dengan nada suara yang lirih dan terdengar gelisah.

 "Apa katamu sakit parah?! Kamu butuh berapa nak? Paman akan berusaha membantumu," ucap Paman Nella.

  "Biaya operasinya 200 juta Paman," jawab Nella kemudian terdiam.

 "Haaa...200 juta! Paman mungkin tidak bisa memberimu uang sebanyak itu, tapi mungkin Paman bisa membantumu sedikit atau mungkin setengahnya, perusahaan Paman juga sedang kritis sekarang jadi Paman tidak bisa memberimu bantuan sebanyak itu."

 "Tidak apa- apa Paman, Paman bisa membantu Nella saja, Nella sudah sangat senang sekali setelah Nella bekerja nanti dan mendapatkan gaji Nella akan segera mengembalikannya dengan cara dicicil ya paman."

 "Tidak boleh, kami tidak ada uang! Pamanmu tidak akan memberimu pinjaman sepeserpun. Perusahaan sedang kritis hampir bangkrut, malah mau pinjam uang. Apa kamu ingin perusahaan Pamanmu bangkrut?" tanya Bibi Nella sambil berteriak. Kemudian mengambil paksa ponsel suaminya tanpa mendengar lagi perkataannya.

"Bb..bibi..." sahut Nella dengan nada suara gemetar.

"Kamu itu kenapa sih! dia itu keponakanku,  ayahnya sudah tidak ada dan sekarang Kakak iparku sedang kritis kamu tidak boleh berbicara seperti itu!" Teriak Paman Nella memarahi istrinya. 

 "Kalau kamu bersikeras meminjami uang, maka aku dan anak kita akan keluar dari rumah ini! Aku tidak main-main dengan apa yang aku katakan."

 Setelah pertengkaran suami istri.

"Hallo nak? apa kamu masih bisa mendengar Paman..?"

"Paman.. Tidak usah, saya akan mencoba mencari pinjaman ke yang lain saja, terimakasih Paman sudah mengobrol dengan Nella, Nella tidak ingin gara-gara Nella, Paman jadi bertengkar." 

"Nak maafkan Paman, Paman tidak bisa membantumu karena bibimu mengancam."

"Tidak apa-apa paman, Nella mengerti," jawab Nella kemudian mengakhiri telponnya.

 Nella mondar-mandir kesana, kemari sambil menggengam ponselnya, Nella meminta bantuan pada teman dekatnya sewaktu SMA dan juga beberapa saudaranya namun hasilnya nihil.

 Ketika Nella sudah berada di ujung ke putus asaan, hanya Renilah sahabat Nella saat SMA, yang bisa memberi bantuan pinjaman untuk dirinya, namun itu pun masih kurang kemudian Nella keluar dari rumah sakit Nella mencoba mencari pekerjaan sampingan. 

Hingga kemudian, ia ditawari oleh salah satu temennya jika ia bisa melamar pekerjaan disuatu tempat yang direkomendasikan oleh temannya itu maka, Nella akan mendapatkan gaji yang cukup tinggi. Nella sudah merasa di jalan yang buntu saat ini, kemudian Nella pun mencoba melamar pekerjaan yang telah di rekomendasikan oleh temannya itu.

Tempat itu adalah sebuah "BAR" Yang katanya gajinya cukup tinggi.

"Ini seragammu untuk bekerja, layani tamu dengan baik, jangan membuat masalah, semua dari keluarga kolongmerat dan terhormat kamu mengerti," ucap seorang laki-laki paruh baya yang ternyata seorang Manajer BAR  ditempat itu.

"Baik Pak saya mengerti," jawab Nella. Dengan membungkukkan badan sambil memegang seragam kerjanya.

"Iya sudah cepat ganti bajumu segera pergi bekerja, layani tamu dengan baik. Ingat jangan membuat masalah dihari pertamamu bekerja," ucap Manajer itu memberi peringatan. 

 ''Baik Pak Manajer. Maaf bisakah saya tau gaji saya Pak?" tanya Nella memberanikan diri. 

"Gajimu hanyalah 10 juta perharinya."

 "Eeemmmhh,... bisakah saya mengambil gaji saya sebulan terlebih dahulu Pak? Saya sangat membutuhkan uang itu untuk biaya operasi ibu saya," ucap Nella memberanikan diri.

 "Enak saja memangnya tempat ini punya Nenek moyangmu, baru saja diterima bekerja sudah berani mintak gaji sebulan penuh. Apa kamu tidak punya malu! Tidak bisa, tidak bisa! Cepat kembali dan bekerja," ucap Pak manajer.

 ''Saya mohon, Pak Manajer bantu saya," pinta Nella memohon di depan Pak manajer sembari, membungkukkan setengah badannya berulang kali lalu kembali ke posisi semula. 

 "Saya bilang tidak bisa ya tidak bisa kamu tidak mengerti bahasa manusia! Kamu butuh uang, kamu bisa melayani tidur kolongmerat jika kamu mau! Haaahh,.." Dengus sang manajer kesal. 

"Wajahmu cantik, tubuhmu bagus, indah, mulus, menggoda, semoga saja ada kolongmerat  yang tertarik dan memberimu uang yang kau butuhkan," ucap atasan Nella yang bicara tanpa sungkan.

Setelah mendengar hinaan dari Pak manajernya itu, Nella menangis dan langsung keluar ruangan Manajer, lalu pergi menjalankan pekerjaannya, kali ini Nella langsung ditugaskan di ruang vvip.

 "Pantas saja baju kerjaku sangat terbuka dan seksi sekali seperti ini dan langsung disuruh melayani tamu ruang vvip."Haaah,.... Dengus Nella dengan napas berat.

 "Tidak masalah, yang penting gajiku besar tidak apa dibagian vvip itu. Demi ibuku tidak boleh mengeluh, tidak boleh," ucap Nella  menyemangati diri sendiri sambil mengenakan seragam kerjanya.

                  BERSAMBUNG........

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening cant wait to read the next chapter.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status