Share

8. OBAT PERANGSANG

Tuan Sang terpental hingga ke lantai kepalanya terbentur dan berdarah, tendangan itu sangat keras, tepat sasaran, membuat Tuan Sang, tidak bisa mengelaknya.

"Dasar, keparat!" ucap presdir Eric.

Sembari menatap kearah Tuan Sang, dengan tatapan mengerikan.

"Sialan, siapa kamu, jangan ikut campur  dengan urusanku, apa kamu tidak tahu siapa saya, hah," teriak Tuan Sang marah, tanpa melihat si pemukul itu.

Presdir Eric hanya berdiri melihat Tuan Sang, yang tergeletak di lantai, dengan tatapan mengerikan, iya hanya memberikan tatapan tajam, pada Tuan Sang yang masih tergeletak di lantai itu.

"Aku beri kamu pelajaran," ucap Tuan Sang dengan kesal.

Kemudian Tuan Sang berbalik badan dan ingin sekali melihat siapa yang punya nyali untuk memukulnya itu.

Kemudian Tuan Sang berbalik nampak begitu terkejut, seseorang berbadan tinggi dan kekar yaitu Presdir Eric, tiba-tiba menatapnya dengan tatapan mengerikan.

Iyah, tatapan yang begitu mengerikan, hingga memancarkan aura, seperti ingin membunuh orang. 

"Pres..Pres..Presdir Ericsson," ucap Tuan Sang terbara-bata, dan langsung ketakutan saat itu.

 Melihat Presdir Ericsson adalah orang yang menendang kepalanya dengan kasar.

"Dia..dia.. Kenapa dia.. bisa menjadi wanita Ericsson. jika itu benar, habislah aku," gumam Tuan Sang dalam hatinya ketakutan.

"Maafkan saya presdir Eric saya yang salah, mohon kemurahan hati anda untuk memaafkan saya, saya benar-benar tidak tahu kalau wanita ini adalah wanita Presdir Eric Tolong ampuni saya, Presdir Eric,"  ucap Tuan Sang.

Memohon maaf sesegera mungkin, sambil berlutut di bawah, kaki Ericsson.

"Cepat pergi dari sini!..." Jawab Presdir Eric yang dingin dan tak mengubris apa yang di katakan Tuan Sang. 

"Ba..baik, Tuan," ucap Tuan Sang ketakutan. Seluruh tubuhnya mulai berkeringat.

"Cepat pergi atau aku tidak akan sungkan lagi," ucap Presdir Ericsson.

Sembari melirik dengan tatapan tajam, melihat Tuan Sang yang masih berlutut dibawah, kakinya. 

Kemudian Tuan Sang langsung bangun, dan beranjak dari posisinya hingga lari terbirit-birit seperti telah melihat hantu dan meninggalkan tempat itu sesegera mungkin. 

Jika tidak, Tuan Sang, mungkin tidak akan sanggup melihat apa yg akan terjadi jika ia tidak segera pergi dari tempat itu.

Kini tinggal Nella dan Ericsson disini, Nella sangat ketakutan badannya jadi begitu lemah, kemudian Nella pun jatuh terduduk di lantai. 

Tatapannya jadi kosong seketika, serta pakaian yang dikenakannya pun berantakan tak karuan lagi, bahkan rambutnya pun sudah acak-acakan, berantakan tak karuan.

Melihat Nella yang seperti itu, Presdir Eric langsung berjalan menghampiri Nella tanpa berkata apa pun, langkah kakinya mulai berhenti, jika Presdir Eric sudah berada didepan Nella, lalu ia melepaskan jas nya yang dilengkapnya, kemudian menutupi tubuh Nella, dengan jas nya.

 Disaat Nella masih shock dengan kejadian yang baru saja dialaminya, Ericsson langsung mengendongnya.

Nella hanya diam, tidak berkata apa-apa, tubuhnya menjadi lemas, saat kejadian itu dan terlebih lagi, sangat terkejut, ternyata orang yang menolongnya adalah Presdir Ericsson.

Sungguh membuat Nella membisu seribu kata.

Kemudian Nella merasa ada yang aneh dengan dirinya, tubuh Nella terasa panas, dan merasa seperti kesakitan.

kemudian Nella berpikir keras, apakah minuman yang disodorkan oleh Tuan Sang sudah di beri obat jika itu benar, Nella benar-benar merasa khawatir.

"Panas..panas.."Ucap Nella saat ia masih di gendong oleh Presdir Eric sambil menutup matanya.

"Sial,...." Apa dia telah di beri obat oleh si tua sialan itu," ucap Eric lirih.

 Sambil melihat raut wajah Nella, nampak memerah.

"Siapkan mobil cepat," perintah Presdir Ericsson.

 Menelpon bawahannya agar segera menyiapkan mobil untuknya.

 Dan beberapa menit kemudian...

"Tuan, mobilnya sudah siap,"  ucap sopir Eric.

Dengan hormat, sembari membukakan pintu mobil untuknya, kemudian Ericsson yang mengendong Nella itu langsung masuk kedalam mobil.

"Kembali kerumah," kata Ericsson pada sang supir.

"Baik Tuan,"  jawab Pak supir.

Kemudian langsung menyetir mobilnya dengan cepat, kembali dikediaman Eric.

"Panas,..."Racau Nella.

Setengah sadar, dengan menarik dasi yang dikenakan Presdir Eric, Presdir Eric nampak terkejut, melihat Nella yang berinisiatif duluan untuk menggodanya. 

Nella tak berhenti menggoda Ericsson didalam mobil karena efek obat yang diberikan oleh Tuan Sang belum menghilang darinya.

Wajah Ericsson tiba-tiba memerah, saat Nella terus menerus melakukan hal itu didalam mobil.

"Hey, agak cepat!" Ericsson memerintah supirnya agar melaju lebih cepat lagi agar segera sampai dirumahnya. 

"Baik Tuan," jawab sang supir 

Agar menambah lagi kecepatanya. Dan akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga Ericsson.

Tepatnya di kamar tidur Eric, Presdir Eric menggendong Nella sampai ke kamarnya. Kemudian ia meletakkan Nella di ranjang terlihat jelas, Nella sedang merasa tidak nyaman, seperti kepanasan.

 Walau dalam ruangan itu ac sudah sangat dingin. 

"Yahh, perasaan seperti sungguh sangat tidak enak," gumam Ericsson dalam hatinya.

"Tolong aku.."Ucap Nella semakin melemas.

Pandangannya pun semakin memburam.

"Aahh,.. Tidak, tidak, aku ini pria sejati tidak akan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan seperti ini," gumam presdir Eric lirih.

Sembari memalingkan wajahnya yang saat ini sedang memerah melihat kondisi Nella yang seperti itu.

Setelah itu, Presdir Eric membawa Nella ke kamar mandi, disitu Nella diletakkan pada bathtub, yang begitu besar. Kemudian presdir Eric menyalakan air, dan menyiram air dingin di seluruh tubuh Nella, terlihat Nella semakin membaik.

Dalam hati, Ericsson berkata, obat yang di berikan oleh si tua brengsek itu tidak sebanyak yang paman keduaku berikan, kemudian Presdir Eric menatap wajah Nella, lalu ia menggamati wajah nella, Presdir Eric yang bru saja mengamati wajah Nella itu, menelan ludah nya sendiri.

Nella terlihat sangat cantik, jika di lihat dari dekat, tiba-tiba jantung Presdir Eric berdetak dengan cepat ternyata ia baru sadar, kalau wanita yang di depannya saat ini sangat lah cantik, bibirnya yang lembab seperti madu dan berwarna pink terlihat sangat menggoda. 

 Kemudian presdir memalingkan wajahnya sejenak dan berbalik lalu ia pergi meninggalkan kamar mandi itu dan membiarkan Nella seorang diri.

 Setelah itu presdir turun ke bawah ia memanggil salah satu pelayannya, dan menyuruh pelayan itu untuk menggantikan pakaian Nella sesegera mungkin.

"Belikan baju untuk wanita di atas, serta gantikan baju untuk nya setelah itu  papah dia sampai ke atas ranjangku," ucap Presdir Eric memberi perintah pada pelayannya.

"Baik Tuan," jawab kedua pelayan itu bersamaan. 

Setelah itu memesankan baju satu set untuk Nella, dengan pengiriman yang paling cepat dan menggantarkan dikediaman Eric saat ini juga.

 Setelah beberapa jam kemudian,..

Baju yang di pesan sudah datang, dua pelayan wanita itu pun segera naik keatas untuk menjalankan perintah dari Tuan Ericnya.

sesampainya di kamar mandi,....

"Waahh,.. Nona ini bener-benar cantik ya," ucap salah satu pelayan saat melihat wajah Nella dari dekat. 

"Benar, dia benar-benar sangat cantik," jawab pelayan satu nya sembari tersenyum. 

 Mengagumi kecantikan Nella, kemudian pelayan itu menggantikan pakaian Nella.

Yang basah kuyup setelah selesai mereka menggantikan pakaiannya mereka berdua pun memapah Nella ke ranjang presdir Ericsson.

Tubuh Nella sangat dingin, terlihat jelas iya sangat lemas tak lama kemudian para pelayan baru saja selesai memapah Nella tiba-tiba Presdir Ericsson kembali ke kamarnya.

"Tuan kami Sudah menyelesaikan seperti yang anda minta," ucap kedua pelayan itu secara bersamaan.

Sembari menundukkan kepala di hadapan Tuannya.

Presdir Eric hanya memberikan isyarat tangan, menyuruh para pelayan keluar dari dalam kamarnya.     

Kemudian para pelayan pun langsung mengerti apa yang di maksud Tuannya itu dan langsung bergegas pergi.

"Kak Rangga, Kak Rangga, aku mencintaimu ku mohon jangan tinggalkan aku sendirian lagi," gumam Nella menggigau nama Rangga saat iya, tak sadarkan diri.

 Presdir Ericsson Terdiam sejenak....

"Ooohhh,... Mengingau ya, beraninya kau menyebut pria lain dihadapan ku, saat kau melakukannya bersamaku," ucap Presdir Eric lirih. 

Lalu Presdir Ericsson langsung..

                               BERSAMBUNG,......

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lodya Fomeny
cukup menarik tapi kenapa selalu pake koin??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status