Share

7. BERJUMPA KEMBALI

Mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Jhordi, Ericsson tiba-tiba merasa kaget.

"Eric, aku sungguh melihat sendiri dengan mata kepalaku, aku berani bersumpah jika gadis itu ada disini, tidak mungkin aku salah lihatkan," ucap Jhordi sembari mengangkat jari kelingkingnya dihadapan Eric.

Eric, yang duduk dengan santainya dan di kelilingi oleh wanita-wanita cantik dari golongan kologmerat, maupun selebriti itu hanya diam dan meminum anggur saja ketika ia mendengar Jhordi berkata itu padanya.

Ericsson sama sekali tak mengubris, apa yang dikatakan Jhordi.

Tak lama kemudian,.. Lowhan dan Lishen baru saja datang, kedatangan kedua pria itu, tentunya menarik perhatian semua orang, yaahh.. Namun seperti biasa kedua pria itu tidak terpengaruh sama sekali pada mereka.

Bagi keduanya,seperti ini sudah sangat biasa, kemudian Lowhan dan Lishen menyapa Ericsson dan Jhordi yang tengah duduk sembari menikmati  anggurnya yang ada diatas meja.

"Hay, Eric, Jhordi," sapa Lishen dan Lowhan sembari tersenyum kearah mereka.   

"Yoo.. kalian sudah datang, kalau begitu mari bergabung, dan kita akan bersenang-senang," jawab Jhordi sembari mengangkat botol anggur yang ada di tangannya itu.

"Hahaha...tentu saja bro.."Jawab Lishen dengan gembira.

Kemudian mereka pun duduk dan bergabung dengan mereka, saat baru saja Lishen dan Lowhan yang baru saja menengak segelas wine yang di tuangkan, tiba-tiba Lowhan menyela untuk berbicara.

"Eric, kalau tidak salah sepertinya tadi aku bertemu dengan gadis yang tempo hari ada di bar, dan sepertinya dia juga sedang dalam masalah, dia sedang di goda oleh Tuan Sang itu , tapi mungkin aku salah melihat kali ya, aahhh...mana mungkinkan gadis seperti dia bisa datang di acara kelas atas begini,"  Hahaha... Ucap Lowhan.

Sembari menuangkan anggur kedalam gelasnya, seketika wajah Eric nampak murung, karena baru saja Lowhan mengatakan hal sama seperti apa yang dikatakan oleh Jhordi, entah kenapa, Ada sesuatu yang salah padanya, ia merasa hatinya tergerak jika mendengar soal wanita dimalam itu.

Hadir di acara yang sama dengan nya, ditambah lagi ketika Lowhan mengatakan, jika Tuan Sang sedang mengodanya, entah kenapa, Eric merasa sangat kesal ketika mendengarnya.

"Eric, apa kamu tidak akan melihatnya sebentar takutnya dia diapa-apakan oleh tuan Sang lho,.." Ucap Jhordi dengan nada bicara sedikit menggoda. 

"Aku tidak perduli," jawab Eric begitu dingin. Mulut dan hati nya tidak lah sama.

"Oooo...benarkah.. Eric aku sangat mengenal dirimu bro, wajahmu tidak mengatakan jika kamu tidak peduli dengannya," jawab Lishen.

Dangan  tatapan yang tidak biasa memandang kearah Eric yang terlihat muram dan kesal saat ini. Presdir Eric terdiam sejenak.

"Siaall..."Ucap Presdir Ericsson.

Kemudian beranjak dari tempat duduknya, sesegera mungkin. Lalu ia bergegas pergi mencari gadis itu tanpa berpikir panjang.

Ohh, ternyata logika dan mulutnya tidak ingin menolong wanita itu. Hatinya beda dengan apa yang iya katakan dan iya inginkan entah kenapa, setelah mendengar apa yang dikatakan temannya itu, iya tidak sabaran ingin menemukan gadis itu sesegera mungkin.

 Sungguh hal yang aneh bukan, sebenarnya apa yang telah terjadi pada nya, entah kenapa sejak bertemu Nella sebenarnya Presdir Eric memiliki perasaan yang berbeda pada Nella, sebenarnya perasaan apa itu, dan tidak tahu kenapa saat mendengar Nella dalam bahaya, hatinya tak ingin berhenti untuk datang dan menyelamatkannya.

"Apa aku sudah jatuh cinta haah,.... Tidak mungkin," ucap Presdir Eric.

Di tempat lain...

"Nona cantik mari ikut minum denganku yuk," Hehehe.. Ajak Tuan Sang sembari menyodorkan minuman anggur depan wajah Nella dengan sengaja

"Maaf Tuan saya tidak bisa minum," ucap Nella dengan sopan menolak ajakan Tuan Sang.

"Cuuuiihh... Jangan sok suci kamu, wanita seperti kamu ini banyak, tinggal dikasih uang saja, pasti akan mau kan," ucap Tuan Sang dengan nada bicara merendahkan Nella.

"Jaga bicara anda Tuan, ini sangat tidak sopan!" Bentak Nella mulai marah saat mendengar Tuan Sang merendahkannya.

"Aaaahhh,.... Cepat-cepat kamu minum ini jangan menolaknya atau aku memaksamu meminumnya, temani aku minum, nanti aku akan membayarmu, hahaha..." ucap Tuan Sang sembari tertawa.

"Tidak Tuan, saya mohon! Anda jangan mendekat," teriak Nella ketakutan dan gemetar di seluruh tubuhnya.

"Uhuk..uhuk.."

 Nella terbatuk tiba-tiba saja Tuan Sang memaksanya untuk meminum sedikit anggur secara paksa.

"Kurang ajar!.. Tuan anda sudah sangat tidak sopan, dan sudah sangat keterlaluan," teriak Nella.

Yang hendak menampar namun tidak bisa karena sesuatu menghentikannya, tangan Nella di hadang oleh tangan Tuan Sang dengan erat.

"Hey, gadis cantik, jangan terlalu kasar, lebih baik ikut aku, aku akan memperlakukanmu dengan sangat lembut," ucap Tuan Sang.

Sembari memojokkan Nella di dinding pojok lalu menatap tubuhnya dengan tatapan tidak biasa.

"Menyingkirlah, dasar laki-laki, brengsek!" teriak Nella. Sembari mendorong tubuh Tuan Sang, sekuat tenaga menjauh darinya, dan Tuan Sang terjatuh di lantai.

"Dasar wanita murahan!.. Beraninya kamu mendorongku, aku tidak akan lembut lagi kepadamu," ucap Tuan Sang dengan begitu marah.

Sambil beranjak menghampiri Nella. Dan langsung menjambak rambut gadis itu sekuat tenagaa.

"Akkkhh.... Sakit... Menyingkirlah tolong!" jerit Nella dengan keras meminta pertolongan.

"Sekarang kamu sudah berani ya! sudah punya rasa takut. Tadi saat kau mendorongku, tak ada rasa takut, lihat saja nanti,  kau akan habis malam ini gadis sialan!"  ucap Tuan Sang yang masih saja menjambak rambut Nella dengan kasar.

"Pergi..tolong,....lepaskan saya," teriak Nella.

Berulang kali meminta tolong, merasa kesakitan, namun Tuan Sang masih memperlakukan gadis itu dengan kasar.

 Sampai tiba-tiba suara seseorang yang menendang kepala Tuan Sang, dengan keras.

                      BERSAMBUNG,.........

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status