Mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Jhordi, Ericsson tiba-tiba merasa kaget.
"Eric, aku sungguh melihat sendiri dengan mata kepalaku, aku berani bersumpah jika gadis itu ada disini, tidak mungkin aku salah lihatkan," ucap Jhordi sembari mengangkat jari kelingkingnya dihadapan Eric.
Eric, yang duduk dengan santainya dan di kelilingi oleh wanita-wanita cantik dari golongan kologmerat, maupun selebriti itu hanya diam dan meminum anggur saja ketika ia mendengar Jhordi berkata itu padanya.
Ericsson sama sekali tak mengubris, apa yang dikatakan Jhordi.
Tak lama kemudian,.. Lowhan dan Lishen baru saja datang, kedatangan kedua pria itu, tentunya menarik perhatian semua orang, yaahh.. Namun seperti biasa kedua pria itu tidak terpengaruh sama sekali pada mereka.
Bagi keduanya,seperti ini sudah sangat biasa, kemudian Lowhan dan Lishen menyapa Ericsson dan Jhordi yang tengah duduk sembari menikmati anggurnya yang ada diatas meja.
"Hay, Eric, Jhordi," sapa Lishen dan Lowhan sembari tersenyum kearah mereka.
"Yoo.. kalian sudah datang, kalau begitu mari bergabung, dan kita akan bersenang-senang," jawab Jhordi sembari mengangkat botol anggur yang ada di tangannya itu.
"Hahaha...tentu saja bro.."Jawab Lishen dengan gembira.
Kemudian mereka pun duduk dan bergabung dengan mereka, saat baru saja Lishen dan Lowhan yang baru saja menengak segelas wine yang di tuangkan, tiba-tiba Lowhan menyela untuk berbicara.
"Eric, kalau tidak salah sepertinya tadi aku bertemu dengan gadis yang tempo hari ada di bar, dan sepertinya dia juga sedang dalam masalah, dia sedang di goda oleh Tuan Sang itu , tapi mungkin aku salah melihat kali ya, aahhh...mana mungkinkan gadis seperti dia bisa datang di acara kelas atas begini," Hahaha... Ucap Lowhan.
Sembari menuangkan anggur kedalam gelasnya, seketika wajah Eric nampak murung, karena baru saja Lowhan mengatakan hal sama seperti apa yang dikatakan oleh Jhordi, entah kenapa, Ada sesuatu yang salah padanya, ia merasa hatinya tergerak jika mendengar soal wanita dimalam itu.
Hadir di acara yang sama dengan nya, ditambah lagi ketika Lowhan mengatakan, jika Tuan Sang sedang mengodanya, entah kenapa, Eric merasa sangat kesal ketika mendengarnya.
"Eric, apa kamu tidak akan melihatnya sebentar takutnya dia diapa-apakan oleh tuan Sang lho,.." Ucap Jhordi dengan nada bicara sedikit menggoda.
"Aku tidak perduli," jawab Eric begitu dingin. Mulut dan hati nya tidak lah sama.
"Oooo...benarkah.. Eric aku sangat mengenal dirimu bro, wajahmu tidak mengatakan jika kamu tidak peduli dengannya," jawab Lishen.
Dangan tatapan yang tidak biasa memandang kearah Eric yang terlihat muram dan kesal saat ini. Presdir Eric terdiam sejenak.
"Siaall..."Ucap Presdir Ericsson.
Kemudian beranjak dari tempat duduknya, sesegera mungkin. Lalu ia bergegas pergi mencari gadis itu tanpa berpikir panjang.
Ohh, ternyata logika dan mulutnya tidak ingin menolong wanita itu. Hatinya beda dengan apa yang iya katakan dan iya inginkan entah kenapa, setelah mendengar apa yang dikatakan temannya itu, iya tidak sabaran ingin menemukan gadis itu sesegera mungkin.
Sungguh hal yang aneh bukan, sebenarnya apa yang telah terjadi pada nya, entah kenapa sejak bertemu Nella sebenarnya Presdir Eric memiliki perasaan yang berbeda pada Nella, sebenarnya perasaan apa itu, dan tidak tahu kenapa saat mendengar Nella dalam bahaya, hatinya tak ingin berhenti untuk datang dan menyelamatkannya.
"Apa aku sudah jatuh cinta haah,.... Tidak mungkin," ucap Presdir Eric.
Di tempat lain...
"Nona cantik mari ikut minum denganku yuk," Hehehe.. Ajak Tuan Sang sembari menyodorkan minuman anggur depan wajah Nella dengan sengaja
"Maaf Tuan saya tidak bisa minum," ucap Nella dengan sopan menolak ajakan Tuan Sang.
"Cuuuiihh... Jangan sok suci kamu, wanita seperti kamu ini banyak, tinggal dikasih uang saja, pasti akan mau kan," ucap Tuan Sang dengan nada bicara merendahkan Nella.
"Jaga bicara anda Tuan, ini sangat tidak sopan!" Bentak Nella mulai marah saat mendengar Tuan Sang merendahkannya.
"Aaaahhh,.... Cepat-cepat kamu minum ini jangan menolaknya atau aku memaksamu meminumnya, temani aku minum, nanti aku akan membayarmu, hahaha..." ucap Tuan Sang sembari tertawa.
"Tidak Tuan, saya mohon! Anda jangan mendekat," teriak Nella ketakutan dan gemetar di seluruh tubuhnya.
"Uhuk..uhuk.."
Nella terbatuk tiba-tiba saja Tuan Sang memaksanya untuk meminum sedikit anggur secara paksa.
"Kurang ajar!.. Tuan anda sudah sangat tidak sopan, dan sudah sangat keterlaluan," teriak Nella.
Yang hendak menampar namun tidak bisa karena sesuatu menghentikannya, tangan Nella di hadang oleh tangan Tuan Sang dengan erat.
"Hey, gadis cantik, jangan terlalu kasar, lebih baik ikut aku, aku akan memperlakukanmu dengan sangat lembut," ucap Tuan Sang.
Sembari memojokkan Nella di dinding pojok lalu menatap tubuhnya dengan tatapan tidak biasa.
"Menyingkirlah, dasar laki-laki, brengsek!" teriak Nella. Sembari mendorong tubuh Tuan Sang, sekuat tenaga menjauh darinya, dan Tuan Sang terjatuh di lantai.
"Dasar wanita murahan!.. Beraninya kamu mendorongku, aku tidak akan lembut lagi kepadamu," ucap Tuan Sang dengan begitu marah.
Sambil beranjak menghampiri Nella. Dan langsung menjambak rambut gadis itu sekuat tenagaa.
"Akkkhh.... Sakit... Menyingkirlah tolong!" jerit Nella dengan keras meminta pertolongan.
"Sekarang kamu sudah berani ya! sudah punya rasa takut. Tadi saat kau mendorongku, tak ada rasa takut, lihat saja nanti, kau akan habis malam ini gadis sialan!" ucap Tuan Sang yang masih saja menjambak rambut Nella dengan kasar.
"Pergi..tolong,....lepaskan saya," teriak Nella.
Berulang kali meminta tolong, merasa kesakitan, namun Tuan Sang masih memperlakukan gadis itu dengan kasar.
Sampai tiba-tiba suara seseorang yang menendang kepala Tuan Sang, dengan keras.
BERSAMBUNG,.........
Tuan Sang terpental hingga ke lantai kepalanya terbentur dan berdarah, tendangan itu sangat keras, tepat sasaran, membuat Tuan Sang, tidak bisa mengelaknya. "Dasar, keparat!" ucap presdir Eric. Sembari menatap kearah Tuan Sang, dengan tatapan mengerikan. "Sialan, siapa kamu, jangan ikut campur dengan urusanku, apa kamu tidak tahu siapa saya, hah," teriak Tuan Sang marah, tanpa melihat si pemukul itu. Presdir Eric hanya berdiri melihat Tuan Sang, yang tergeletak di lantai, dengan tatapan mengerikan, iya hanya memberikan tatapan tajam, pada Tuan Sang yang masih tergeletak di lantai itu. "Aku beri kamu pelajaran," ucap Tuan Sang dengan kesal. Kemudian Tuan Sang berbalik badan dan ingin sekali melihat siapa yang punya nyali untuk memukulnya itu.Kemudian Tuan Sang berbalik nampak begitu terkejut, seseorang berbadan tinggi dan kekar yaitu Presdir Eric, tiba-tiba menatapnya dengan tatapan mengerikan. Iyah, tat
Keesokan paginya, suara ponsel Nella berdering terus menerus, Nella terbangun karena suara ponselnya itu. Pantulan sinar matahari mulai menyinari dirinya. Seketika itu Nella tersadar dia tidak ada dirumahnya atau, pesta jamuan. Kamar yang mewah membuat Nella terpana sekaligus takjub."Dimana aku, aduhh..kepala ku pusing," gumam Nella lirih sembari memegang kepalanya yang masih terasa pusing.Nella terkejut ketika melihat dirinya sudah berganti baju dengan sendirinya, kemudian Nella mengingat kejadian kemarin malam, Nella mengingat kembali apa yang terjadi kemarin malam."Kemarin saat aku baru selesai dari kamar mandi, aku bertemu dengan seorang Pak tua brengsek, kemudian aku disuruh minum-minuman yang dibawanya secara paksa, lalu jika tidak salah ingat, Presdir Eric. Oohh iya dia menolongku, astaga apa aku sudah melakukan hal yang tidak senonoh, kemarin malam hingga aku, sudah berganti baju dengan sendirinya. Kenapa aku sedikit melupakan yang terjadi
Di kediaman keluarga Eric , tepatnya diruang makan, setelah Nella berganti baju, dan turun menuju meja makan, untuk sarapan sebelum pergi. Dan itu sesuai yang di perintahkan oleh Presdir Eric, Nella turun tanpa mengenakan alas kaki dan mengenakan gaun yang cantik. Seperti tuan putri. Rambut yang panjang teruri sehingga Nella begitu terlihat cantik dan anggun ketika berjalan menuruni tangga."ganti baju saja lama sekali cepat kemari dan makanlah," ucap Presdir Eric yang bosan menunggu Nella begitu lama saat berganti baju."Emmm,... Iya maaf," ucap Nella sembari duduk dimeja makan yang menghadap kearah Presdir Ericsson."Kenapa duduk disitu, kemari duduk disampingku," ucap Presdir Ericsson."Ahh,...Ee..ooo.. Tidak usah duduk disini saja sudah enak kok," jawab Nella spontan yang menolak presdir Eric yang memintanya duduk disampingnya."Aku bilang kamu duduk disampingku, aku tidak suka mengulang perkataan yang sama," ucap presdir Ericsson,
Keesokan harinya.....Sarapanlah dahulu sebelum berangkat bekerja, sambil mengenakan sepatu kerjanya."Memangnya kamu sudah masak, hari ini aku bangun kesiangan jadi tidak sempat masak," Teriak Reni dari dalam kamar mandi."Tentu saja sudah, aku memasak banyak makanan tadi dan aku bangun sangat pagi hanya untuk bisa memasak sarapan kita berdua, aku sudah makan duluan tadi, aku sekarang sudah selesai. Reni kamu jangan lupa makan dulu ya sebelum berangkat kerja. Aku berangkat dulu ya,,.. Byee..." Pamit Nella terburu-buru yang baru saja selesai mengenakan sepatunya dan segera keluar rumah."Iya,,iya,,iya,, hati-hati dijalan," sahut Reni dari dalam kamar mandi dengan suara keras.Hari ini adalah hari pertama Nella berangkat kerja Nella sangat bersemangat, ia bangun pagi-pagi sekali agar cepat sampai diperusahaan lebih awal, bagaimana tidak Kak Rangga akan menjemputnya hari ini suasana hatinya sangatlah senang, ketika orang yang ia sukai datang un
Keesokan harinya di bandara kota ZX Rangga tak pergi keseriusan pagi pagi. Rangga sempat berkata jadwal terbangnya ke inggris pukul satu siang nanti, jadi Nella menyempatkan makan siangnya pergi ke bandara untuk menemui Rangga, Nella merasa takut pria itu tidak akan kembali lagi. Ya seperti kejadian lalu, tak sempat melihatnya pergi. Jadi kali ini Nella menyempatkan untuk mengantar Rangga ke inggris."Aku sudah di bandara, aku ingin mengantar Kak Rangga, balas chat ku ya Kak jika sudah sampai di bandara." Begitulah sekiranya isi pesan yang kirimkan ke Rangga."Iya sebentar lagi aku sampai di bandara."Isi balasan dari Rangga, setelah beberapa menit Nella mengirimkan sebuah pesan padanya."Baiklah aku akan menunggu Kakak," jawab Nella membalas pesan dari Rangga.15 menit kemudian,....."Nella,..."Panggil Rangga dari kejauhan tempat Nella berdiri.Nella yang mendengar suara yang tak asing itu menoleh, mendengar panggilan seseorang. Dari k
"Baiklah Pak Thore, saya penerima tawaran saya sebagai perwakilan NJM grup saya akan berusaha semaksimal mungkin dan bekerja keras untuk mendapatkan pulau swiss itu," ucap Nella penuh tekad untuk mendapatkan projek itu."Sangat bagus sekali anda menyetujuinya Nona Nella, sakarang apa anda punya rencana untuk mengahadapi perusahaan Lars Magnus Ericsson," ucap Pak Thore pada Nella dan sambil mengambil sebuah kertas putih."Hhmm, saya belum memikirkannya Pak?""Kalau begitu ambil ini, gunakan kartu ini sebagai koneksi sebagai asisten spesial direktur Eric dan kamu harus bisa menghubunginya," ucap Pak Thore sambil memberikan kartu nama asisten spesial dari Direktur Ericsson."Jhordy,...."Ucap Nella dalam hatinya.Melihat kartu nama milik Jhordy, iya teman baik Direktur Eric."Nella saya percaya pada anda," ucap Thore, melihat wajahnya yang serius sambil jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja perlahan-lahan."Aahh,
Beberapa jam kemudian,.... Mereka sampai dirumah itu kali ini Nella tidak dibawa kerumah Presdir Eric yang lama. Namun Nella dibawa ke villa milik pribadi Presdir Eric yaitu Villa Rose gold yang sama besarnya dengan rumah pribadi milik Eric. Villa ini lokasinya sedikit terpencil dan jauh dari keramaian maka jelas saja yang berada di daerah terpencil itu. Iya mungkin saja keindahan di villa ini tak terlihat begitu jelas saat malam hari. Meski begitu bangunan villa rose gold ini sangat besar, mewah dan begitu elegan, walau dimalam hari villa rose gold sepertinya memancarkan aura keindahan sendiri. Villa itu sangatlah luas melewati gerbang pintu saja harus menempuh beberapa menit mengunakan mobil. Villa ini sengaja dirancang khusus untuk seseorang saat sampai didalamnya, villa rose gold tak kalah mewahnya dengan bagian luar justru bagian dalam terlihat lebih mewah lagi. Barang-barang yang ada didalamnya pun mahal dan antik villa ini seperti mimpi
Di perusahaan NJM grup tepat pukul 08.00 pagi. "Sial ini semua gara-gara Presdir Eric yang brengsek, bisa-bisanya dia melakukannya lagi di pagi hari. Pria yang begitu dingin kenapa jadi sangat mesuman," gumam Nella dalam hati. Saat hendak masuk kedalam ruang desainner. "Huh, Presdir tidak setuju membuat kesepakatan diam-diam. Malah aku sendiri yang menjadi korban, hah, sial banget sih aku," tambah Nella yang berbicara pada dirinya sendiri. Rasanya Nella ingin berteriak sekuat-kuatnya. "Tidak mau melakukan nepotisme, ronde pertama saja sudah kalah telak," lagi-lagi Nella mengerutu sendiri. Nella berjalan sambil berpenggangan tembok, karena ulah Eric semalaman. Dooorr,... Tiba-tiba dari belakang seseorang mengagetkan Nella. "Rina,..." teriak Nella yang terkejut. "Nella pacar kamu ganas banget sih, sampe-sampe kamu untuk berjalan saja sulit. Pacarmu itu harusnya belajar lebih lembut sedikit," ucap Rina yang menggoda Nella.