Share

Bab 31

Adik Suamiku 31

Melihat wajah mereka yang ketakutan dan sikapnya yang salah tingkah membuatku bahagia. Entah karena mereka sering menyakiti keluargaku atau mungkin karena aku bisa membuat mereka ada di titik ini.

Intinya aku bahagia, sudahlah sombong, songong, egois, padahal tidak punya apapun yang perlu disombongkan.

Mas Arif ikut duduk di sampingku. "Ngaku kerja kantoran, taunya pekerja serabutan," sindirnya membuat tanya mereka berdua mengepal.

Aku sempat terkaget dengan bahasanya, apalagi sebelumnya sama sekali tidak pernah bicara kasar, dan bertindak sejauh ini. Memang benar kalau hari manusia bisa berubah jika selalu disakiti.

"Kami ke sini tidak ada maksud menghina, hanya ingin melihat kalian sadar kalau bergaya itu harus sesuai kemampuan. Pamer rumah, yang dipamerkan harus rumah sendiri, bukan rumah orang lain," jelas Mas Arif lagi membuat para warga yang tadinya marah-marah dan mengata-ngatai kami, jadi berbalik kepada mereka.

"Benar apa yang Arif katakan, Rina dan sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status