Share

Bab 34

Adik Suamiku 34

Bukan hanya ibu, Rina dan Rara juga menatapku berbeda. Lebih tajam dari sebelumnya, padahal mereka adalah teman gosipnya dan biasa dibantu Ratih juga dalam hal ekonomi.

Aku buru-buru menyimpan wadah makanan di meja makan ibu, lalu pergi secepat kilat. Takutnya aku tidak kuat menahan lisan untuk tidak mencaci maki mereka.

"Sama-sama penjahat, jadi pasti saling membantu." Rina tiba-tiba bersuara, tapi aku masih memilih diam. "Ternyata selain jahat, sama-sama budek," lanjutnya. Lalu, mereka berdua pun tertawa terbahak-bahak.

Karena mulutku sudah gatal, aku mendekat ke arah Rina, dan berbisik, "Ingat hutangmu pada Mas Arif, seminggu lagi jatuh tempo."

Wajah yang awalnya cerita, kini langsung kusut dan menatapku tajam. "Tidak perlu meningkatkan hutangku, karena urusannya bukan denganmu, tapi Mas Arif. Benalu seperti kamu mana mungkin punya uang," teriaknya dengan suara yang terdengar satu RT.

Oh, jadi dia sengaja ingin membuat seolah aku salah di depan orang-orang, te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status