Share

Penakut

Adik Suamiku 22

Seharian ini aku dan Salwa mulai hidup normal, tidak ada lagi yang mengganggu dari pagi sampai sore ini. Lebih tepatnya dari semalam. Meksipun kami sangat bersyukur, tapi kami juga heran dengan sikap orang-orang yang baru pertama kali membiarkan kami hidup dengan tenang.

Andai saja dari dulu seperti ini, mungkin aku tidak akan selalu mengalami sakit kepala. Ah, mungkin aku terlalu serakah. Padahal aku hanya perlu menutup mata dan telinga saja.

Hanya saja terkadang mereka memang berbuat hal yang membuatku kecewa, yaitu melibatkan Salwa, dan juga ibu mertua.

Semenjak bapak nimbrung di grup keluarga waktu itu, tidak ada lagi yang mengirimkan pesan sampai sekarang. Alhamdulilah.

"Assalamu'alaikum." Mas Arif langsung masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan salam.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah."

"Hari ini aman?" Mas Arif bertanya dengan wajah berseri.

"Aman, Mas." Aku menjawab cepat dengan wajah berseri juga.

"Tadi Mas langsung minta Surya untuk antar motor, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
hempaskan satu persatu ipar ipar yang tak tau diri itu.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status