Share

KEJADIAN MENGEJUTKAN

Sepulang dari kantor tuan saga, Cika mulai merasa lelah, lelah batin, lelah pikiran dan banyak hal yang membuat tubuhnya kelelahan. Karena hari udah hampir gelap, Cika memutuskan untuk kembali ke rumah saja, karena dirinya tidak sanggup jika harus lanjut bekerja lagi karena pikirannya saat ini sedang sangat tidak fokus, takutnya bukannya dia bisa fokus bekerja, tetapi malah mengacaukan pekerjaan nya sehingga membuat ibu Devi dan rea kerepotan.

Sesampainya gadis itu dirumah, Cika lantas langsung membersihkan diri dan bersiap untuk tidur padahal hari masih senja tetapi Cika sangat ingin merebahkan badan, yaa... Meskipun tidak tidur, tetapi Cika ingin memikirkan pilihannya itu dengan pikiran tenang.

"Bagaimana ya? Besok aku harus menjalankan peranku sebagai kekasih pria gila itu! Ah astaga! Aku melupakan map nya! Baiklah, aku harus membacanya"ucap Cika yang baru teringat dengan map yang berisi kepribadian tuan saga, dan tak lupa Cika harus membacanya malam ini.

"Bay kasur empukku, aku harus membaca ini dulu, baru akan istirahat, hah!!! Lelahnya"racau Cika yang Malas

Cika membuka map itu satu persatu, membaca setiap lembarnya dengan serius, Cika harus mengafalnya malam ini! Bahkan Cika sangat mempertanyakan, bagaimana jurnal kehidupan seseorang bisa setebal ini? Apa mereka terlalu gabut untuk hidup menjadi orang yang biasa biasa saja? Kenapa dia harus mengikuti banyak sekali kegiatan dan terlebih, bagaimana bisa dimasa muda pria itu melakukan kuliah berkali kali?!

Cika sungguh terkejut melihat gelar yang dimiliki oleh tuan saga, bahkan bagi Cika yang tidak lulus sekolah saja tau jika orang yang sedang dia hadapi adalah orang yang sangat pintar dan berkuasa, pantas saja dirinya bisa menjadi sekarang.

"Pria itu emang gila deh! Haus kekuasaan banget! Dan sifatnya juga sangat buruk, ntahlah! Bagaimana nasibku jika harus menjadi kekasih pura puranya, tapi! Berapa lama aku harus menjadi kekasihnya?! Dia tidak mengatakannya tadi?! Apa terserah dia? Selama yang dia mau?! Enak aja!! Emang aku barang yang kalau digunakan saat penting aja! Aku nih manusia! Punya kehidupan berbeda dengannya! Dan aku juga tidak berminat untuk masuk kedalam kehidupannya yang sangat merepotkan itu! Hahh! Baiklah Cika! Akan aku tanyakan besok sampai berapa lama aku akan menjalani peran ini! Dan juga, untuk jaga jaga, aku harus menghafal semua dokumen ini! Jika tidak, pria tak berperasaan itu akan mencebloskanku ke penjara dengan sangat kejam"racau Cika sambil menyemangati dirinya yang sedang membolak balikkan map yang telah diberikan kepadanya.

Waktu semakin larut, Cika masih belum membaca map itu seluruhnya, gadis itu hanya tinggal sedikit lagi untuk membacanya, karena terlalu lelah tanpa disadari dirinya ketiduran dengan wajah yang menempel pada map tersebut.

***

Keesokan harinya, tepat jam 7 pagi, Cika terbangun, melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 7, gadis itu langsung beranjak dari tidurnya lalu melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sejenak Cika melirik map yang dia pelajari tadi malam lalu kembali berjalan ke kamar mandi.

Setelah mandi, Cika bersiap untuk berangkat bekerja, kerena meskipun dia akan pergi nanti, tetapi Cika harus tetap bekerja hari ini, mungkin Cika akan pulang waktu makan siang karena dia sudah ada janji dengan tuan Saga untuk dipertemukan dengan keluarganya.

"Semangat Cik! meski sulit tapi tak mengapa! mungkin ini hanya cobaan sementara dan akan berlalu begitu saja. jadi! aku harus semangat! karena semoga saja masa depan yang lebih baik menghampiri ku"teriak Cika membara

Tak lupa gadis itu sarapan lalu bergegas menghidupkan motor dan beranjak menuju toko kue. Sesampainya di toko kue, Cika dikejutkan dengan toko kue yang didatanginya ternyata tutup, padahal biasanya jam segini toko sudah buka dan ibu Devi juga sudah membuka toko, karena Cika pulang cepat kemarin sehingga dia tidak bisa membawa kunci itu bersamanya, sehingga ibu Devi lah yang membawa kunci tersebut.

Tanpa menunggu lagi, Cika lantas langsung menelfon ibu Devi, karena Cika akan membuka toko kue tersebut, namun nihil, ibu Devi tidak mengangkat telfonnya, hal itu semakin membuat Cika resah karena mereka tidak mengabari Cika sedikitpun, karena ibu Devi tidak menjawab panggilannya, sehingga Cika memutuskan untuk menelfon rea, karena mana tau hari ini rea telat dan kunci yang biasanya diberikan kepadanya diberikan kepada rea.

Namun tetap saja, ponsel mereka berdua tidak aktif sehingga membuat Cika semakin cemas tak karuan. Setelah menunggu cukup lama Cika memutuskan untuk datang ke rumah ibu Devi, karena takut sesuatu hal yang buruk terjadi kepada ibu Devi sehingga tidak bisa membuka toko hari ini.

Sesampainya di rumah ibu Devi, Cika langsung mengetok pintu itu, namun tetap saja hasilnya tidak ada, Cika tidak menemukan tanda tanda jika ada orang didalam, terlihat dari lampu teras yang masih menyala, yang menandakan jika ibu Devi belum pulang dari malam tadi, Cika semakin panik, tidak ada yang menelponnya dan memberinya kabar. Karena tidak mendapatkan petunjuk apapun, Cika pun memutuskan untuk kembali pulang, namun baru saja dia menghidupkan motor, tiba tiba tetangga sebelah rumah ibu Devi memanggil Cika.

"Nakk"panggil ibu itu, yaa! Ibu itu adalah teman dekat ibu Devi

"Eh iyaa Bu"jawab Cika ramah

"Nak, kamu mencari ibu Devi?"tanya ibu itu

"Iya Bu, kok ibu devi nya gak ada yaa? Apa terjadi sesuatu Bu? Soalnya ibu Devi tidak mengabari saya"ucap Cika yang sedih.

"Duhh, ibu Devi katanya udah pulang kampung nak, suaminya meninggal."jawab ibu itu khawatir

"Apaa?! Bapak meninggal?! Kok bisaa?! Tapi kenapa ibu Devi tidak mengabari saya ya bu?"jawab Cika tanpa sadar meneteskan air matanya

"Sejak kemarin ibu Devi tidak menyentuh ponselnya, sepertinya beliau sibuk mengurus pemakaman suaminya nak, ohh iya! Ibu Devi berpesan, jika dia meminta maaf kepadamu, ibu Devi tidak ingin merepotkan kamu nak, kamu harus kuat, meskipun tidak tau kapan beliau akan balik, tetapi beliau pasti akan kembali. Ohh ini, ibu Devi juga menitipkan kunci ini kepadamu"ucap ibu itu dengan wajah kasihan kepada Cika

"Ta...Pi kenapa ibu tidak mengatakannya kepada Cika? Apa Cika tidak berhak tau jika bapak sudah meninggal, kenapa?! Cika sangat terkejut dengan berita dadakan ini"jawab Cika yang seperti masih bermimpi

"Beliau tidak ingin kamu kepikiran nak, kata lbu Devi, kamu juga kemarin seperti ada masalah, sehingga beliau tidak ingin menambah beban pikiran kamu, beliau sungguh meminta maaf, beliau hanya mengharapkan satu darimu nak, lanjutkan toko kuenya, karena mungkin ibu Devi tidak tau kapan akan kembali dan juga ibu tidak yakin jika ibu Devi akan meninggalkan makam suaminya begitu saja"ucap ibu itu sambil menguatkan Cika

"Ibu Devi sangat mencintai bapak, mungkin Cika tidak tau kapan ibu Devi akan kembali, tetapi Cika yakin! Ibu Devi pasti akan kembali untuk menemui Cika, walaupun Cika tidak tau kapan itu, Cika akan selalu menunggu"ungkap Cika sambil menggenggam erat kunci toko kue yang telah di berikan kepada nya dari ibu Devi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status