Share

Part 20. Tunggu Bunda

Humaira yang terbaring tak sadarkan diri di IGD tiba-tiba mencoba menarik nafas dalam-dalam sampai bagian dadanya terangkat. Darah masih terus mengalir dari hidung Humaira. Tim dokter dan perawat segera mengambil tindakan. Sementara Jaka tak sanggup melihat keadaan Humaira. Pandangannya kosong. Jaka mulai melangkah meninggalkan Humaira dengan langkah lunglai.

"Ayah tidak kuat Humaira, Ayah tidak kuat." Gumamnya sepanjang jalan menuju pintu keluar IGD.

Humaira sedang kritis. Dokter dan perawat berusaha melakukan yang terbaik untuk Humaira. Sampai akhirnya Humaira bisa bernafas normal lagi.

"Tolong dipantau terus! Siapkan ruang ICU untuk pasien." Perintah dokter pada perawat.

Wati yang menerobos masuk menghampiri Humaira.

"Bagaimana keadannya Dok?" Tanya Wati sangat cemas.

"Kondisinya masih kritis Bu. Kami akan memindahkannya ke ruang ICU." Jawab dokter.

Wati mendekati Humaira. Air matanya tumpah.

"Sayang, Bunda dan ayah akan selalu berdo'a untuk Humaira. Humaira harus kuat ya Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status