Share

Part 26. Luluh

"Apa kata Dito?" Tanya Rini di dalam mobil.

"Dia bernegosiasi denganku. Minta Aku rutin menjenguknya dan membawakan uang untuknya." Jawab Wati.

"Dasar laki-laki brengsek." Kesal Beni.

"Lalu, apa Kamu mau menurutinya Wati?" Tanya Rini lagi.

"Tidak Rin. Tidak akan. Bang Jaka bakalan marah besar kalau Aku masih mau bernegosiasi dengan Dito."

"Syukurlah otakmu sudah waras." Ucap Rini lega.

"Sialan Kamu Rin." Wati mendorong badan Rini yang duduk di depannya.

"Hahahaha... Ya kali Kamu mau lagi di kerjain sama bajingan tengik itu."

"Jangan cerita ke Bang Jaka ya soal sikap Dito tadi!" Pinta Wati.

"Aku saja rasanya mendidih, apa lagi Jaka." Ucap Beni kesal.

"Laki-laki itu benar-benar bajingan." Kesal Rini.

"Kasian Humaira. Apa dia siap menerima ayah kandungnya adalah Dito?"

"Ya, mau bagaimana lagi Wati."

Mobil mereka memasuki halaman rumah Wati. Jaka ternyata sudah menunggu mereka di teras.

"Liat tuh lakimu Wati. Sampai nongkrong di teras. Kayanya nungguin Kamu." Ledek Rini. Mereka k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status