Share

22. Harga Diri (2)

"Sekarang jam berapa?"

Salsabila meraih ponsel yang tak jauh darinya. Layar ponsel memperlihatkan angka 8:30

"Innalilah, kenapa tidurnya nyenyak sekali ya? Salsa sudah salat?" tanyanya sambil bergegas berdiri.

***

Mata Salwa membesar begitu melihat santriwati yang giliran menyetorkan bacaannya.

“Masya Allah, Haira. Kok bisa sampai di sini?!”

“Aku sudah bilang akan bekerja keras supaya bisa jadi murid Ustadzah. Sekarang aku sudah membuktikannya,” jawab Haira penuh semangat.

“Luar biasa!” Salwa ingat, ia pernah mendatangi ustadzah kelas Haira. Menanyakan bagaimana keadaan Haira. Ustadzah itu bilang, Haira masih pemula. Secara membaca, Haira memang bisa dibilang lancar, tapi pembawaan sebelumnya, membaca makhorijul huruf tidak tepat. Ia tidak menyangka, baru sebulan Haira sudah bisa menaiki tangga, masuk ke kelasnya.

“Lakukanlah karena Allah, supaya Allah terus membantumu,” imbuh Salwa.

Haira mengangguk. “In sya Allah.”

“Bacalah! Nanti setelah selesai kelas, tunggu Ustadzah di luar.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status