Share

23. Keinginan Salsa

"Abi, kemarin Salsa telepon, kenapa tidak diangkat?"

Gerakan Salwa terhenti ketika mendengar pertanyaan Salsabila kepada ayahnya. Berganti dengan dialog dari kartun negeri jiran yang sedang mereka tonton.

"Kemarin Salsa ada telpon Abi? Kapan?" tanya Salman.

Spontan ia keluar dari aplikasi merah itu, lalu menyentuh ikon aplikasi panggilan.

"Tidak ada panggilan. Salsa lihat kan?"

Salsa mengangguk. "Salsa memang telepon, Bi. Habis salat Magrib, tapi tidak diangkat-angkat," gerutu Salsa dengan wajah cemberut

"Oh iya, Abi kemarin salat terburu-buru. Habis Isya baru pulang ke rumah. Lihat hp, ternyata ponselnya nggak aktif."

"Nggak aktif? Salsa tau kok itu sempat tersambung, tapi dimatikan. Salsa telepon lagi, dimatikan lagi. Sampai akhirnya mati beneran."

"Masa sih?" Salman mengerutkan kening. Ia bertanya-tanya mungkinkah Jamilah yang mematikan? Ia juga teringat, baterai ponselnya masih banyak. Namun, waktu itu ia tidak begitu peduli.

"Ih Abi, kenapa Salsa bohong?"

"Iya iya, Abi pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status