#Hamil_Anak_Ular
Bab 29 : Terbongkar
Usai melaksanakan sholat magrib, Radji mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan masjid. Hati terasa adem setelah melaksanakan kewajiban ini, ia juga sudah berdoa untuk Anjani, berharap temannya itu bisa kembali ke alam nyata. Ia juga rela jika Anjani lebih memilih Rully dibanding dirinya, ia bisa menerima hal itu asalkan Anjani dapat kembali.
“Yuk, cabut!” seru Rully sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
“Sebentar lagi, Rul! Aku masih ingin di sini,” jawab Radji dengan menangkupkan kedua tangannya di wajah.
Cukup lama keduanya terdiam di shaf berlakang, Rully masih menunggui Radji yang masih tertegun. Ia tak tahu apa yang sedang dilakukan temannya itu, apakah sedang berdoa atau sedang melamun.
Tanpa terasa, waktu magrib telah berganti isya dan Radji masih terduduk di atas sajadahnya. Seorang Ustad bertubuh tambun menghampiri keduanya.
“Assalammualaikum,” ujar
#Hamil_Anak_UlarBab 30 : Ustaz BumiUstad Bumi membuka matanya, lalu mengusap wajah sambil mengucap istighfar. Radji dan Rully menatapnya penuh harap. Si ustad berwajah bulat itu memasukkan kembali tasbih di tangannya ke saku baju.“Bagaimana, Ustad?” tanya Radji tak sabar.“Memang benar, Anjani sekarang berada di kerajaan ular kobra. Berat ini ceritanya, kemungkinan sangat kecil untuk dia bisa kembali karena tak ada manusia awam yang bisa menembus ke sana,” jawab Ustad Bumi sambil mengusap jenggot tipisnya.“Jadi, Ustad ... Anjani akan menetap selamanya di sana?” tanya Radji dengan suara berat.“Kita pasrahkan semuanya dengan Yang Maha Kuasa, tak ada yang mu
#Hamil_Anak_UlarBab 31 : PertarunganSetelah perbincangan subuh itu, sudah ditetapkan kalau Radji dan Rully akan pergi bersama-sama ke kerajaan ular. Hanya saja, belum diketahui, siapa diantara keduanya yang akan bisa menembus alam sana. Karena keduanya sama-sama bersikukuh, maka Ustad Bumi menyarankan untuk mereka sama-sama mencoba.Malam ini, kedua teman Anjani itu sudah bertengger di rumah Ustad Bumi sejak dari habis sholat isya. Chiko juga mereka ajak, tapi hanya disimpan di mobil saja dan tak diajak turun. Sejak Anjani menghilang, hewan kesayangannya itu diasuh oleh Radji dan akan diajak ke mana pun jika mereka berpergian.“Tunggu pukul 00.00 ya, Ji, Rul, sekarang baru pukul 22.00. Pintu alam gaib akan terbuka saat lewat tengah malam nanti, berdoa saja agar salah satu dari kalian bisa ke sana,” ujar Ustad Bumi kepada Rully dan Radji, kini mereka sedang duduk di ruang tamu.“Agghh ... Bang, ada u
#Hamil_Anak_UlarBab 32 : Pengorban ChikoChiko mengajak Anjani untuk mundur ke belakang, dan menatap sang raja dengan sinis. Ia sudah siap mempertaruhkan segalanya demi Anjani, termasuk kesempatan untuk menjadi siluman ular yang bisa hidup kekal dan merubah wujud menjadi manusia. Rasa sayangnya kepada sang majikan mengalahkan segalanya.“Serang dia!” Raja Kobra berteriak kepada para prajuritnya.Chiko melepaskan tangan Anjani dan menyuruhnya untuk mundur ke belakang selagi ia melawan para prajurit yang jumlahnya ada ratusan itu.Chiko mulai bertarung dengan para prajurit Raja Kobra, ia mengerahkan segala keberanian dan kekuatannya. Anjani tak tega melihat pyton kesayangannya itu bertempur seorang diri. Ditariknya pedang dari salah seorang prajurit yang sudah terkapar karena hunusan pedang si Chiko.Kini Anjani juga membantu
#Hamil_Anak_UlarBab 33 : Pindah RumahHari ini, Endah dan Lucky sudah bersiap untuk meninggalkan rumah Anjani. Mereka sudah mendapatkan rumah kontrakan yang tak begitu jauh dari kompleks perumahan yang sekarang, walau hanya rumah BTN ukuran 36m.“Ma, kok pindah sih? Anjani tinggal sendirian dong di rumah segede ini,” ujar Anjani menatap sang mama yang sudah menenteng koper besar.“Jani, ini kemauan ayahmu si Lucky, dia mau mengajak Mama untuk hidup mandiri. Dia merasa tak enak hati jika terus tinggal di rumah ini, rumah peninggalan almarhum papamu.” Endah tersenyum tipis, ia takkan memberitahu Anjani tentang ulah licik suaminya tempo hari. Ia ingin Lucky segera memperbaiki kesalahannya.Anjani mengerutkan dahi mendengar penuturan sang mama lalu melirik sang ayah tiri yang terlihat acuh tak acuh, ia menyimpan kecur
#Hamil_Anak_UlarBab 34 : Pilih Siapa?Lucky kembali ke rumah dengan tampang masam, sambil melempar beberapa map yang dibawanya tadi pagi. Endah keluar dari kamar dan menghampiri sang suami yang sudah duduk di ruang tamu dengan ekspresi frustasi.“Mas, kamu udah pulang?” sapa Endah sembari menghampiri sang suami, lalu mengerutkan dahi melihat map berserakan di lantai.Lucky hanya diam dengan mata terpejam. Endah mendekat, lalu memunguti map itu kemudian meletakannya di atas meja. Ia duduk di samping Lucky lalu mengusap dahi ayah dari calon anak keduanya itu.“Mas, udah makan belum?” tanya Endah lembut, ia tahu suaminya itu pasti tidak mendapatkan pekerjaan karena keadaanya yang kacau sekali.“Ah, ya belumlah, seharian keluar masuk kantor dan hanya dapat hinaan.” Lucky mengan
#Hamil_Anak_UlarBab 35 : Keputusan EndahAnjani mengajak Rully dan Radji untuk menemaninya mencari alamat rumah sang mama. Kini mereka mulai memasuki area perumahan tempat kontrakan Endah dan Lucky berada, ia begitu bimbang dengan keadaan wanita yang telah melahirkannya itu. Ia tak mau si benalu itu memperbudak mamanya.“Stop, Rul! Kayaknya ini deh rumahnya, blok G no.15a.” Anjani mengamati isi chat dengan mamanya tadi siang.“Nggak salah, Jan? Kok kecil amat rumahnya!” ujar Radji tak percaya.“Kita turun aja dulu deh!” jawab Anjani sambil membuka pintu mobil.Ketiganya turun dari mobil, lalu memasukin perkarangan rumah yang terlihat gersang itu.“Assalammualaikum .... “ teriak Rully dari depan pintu.&ld
Hamil_Anak_UlarBab 36 : MiripAnjani meringis ngeri dan tak mau menerima uluran tangan dari pria berwajah ala oppa Korea di hadapannya. Matanya menyipit mengamati Pak Huda yang wajahnya amat mirip dengan Si Raja Kobra, siluman ular yang telah menodainya hingga hamil anak ular.Anjani melangkah ke kursinya, lalu duduk. Ia harus tenang dan meredam debaran keras di dada, sembari mengelap keringat di dahi.Pak Arya terlihat menghela napas melihat tingkah jutek dari Anjani. Ia menjadi tak enak hati melihat wajah Pak Huda yang memerah karena uluran tangannya diacuhkan.“Nona Anjani, Pak Huda ini yang menggantikan jabatan direktur sementara menunggu kesiapan Nona Anjani memimpin perusahaan nanti. Sebelumnya, beliau ini adalah direktur di perusahaan cabang yang kami tarik ke sini. Prestasi beliau juga bagus dan bisa diandalkan. Hal ini jug
#Hamil_Anak_UlarBab 37 : Apa dia Chiko?Anjani keluar dari ruangannya, lalu melangkah menuruni anak tangga. Ini hari pertamanya di kantor yang lumayan membuat kepala kliyengan. Ia memang tak berbakat untuk bekerja di kantoran, tapi kalau bukan dia yang melanjutkan usaha papanya ini, mau siapa lagi. Masa mau diserahkan ke Benalu Lucky, ia tak rela.Kaki wanita dengan setelah blezer dan celana hitam itu telah menginjak halaman parkiran kantor, segera didekatinya mobil sport berwarna merah keluar terbaru itu. Akan tetapi, belum sempat ia masuk ke mobil, matanya malah menangkap sosok yang tak asing.Seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan pakaian ala supir berdiri di depan mobil hitam. Ia terlihat sedang bermain ponsel, lalu cepat-cepat membuka membuka pintu mobil saat melihat Maratul Huda melangkah mendekat.Anjani semakin men